Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPsikologi Trading

Trading Tanpa Emosi, Bisakah? Begini Tips Kendalikannya

31 Okt 2021, 12:07 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image


Banyak dari kita yang sering emosi ketika trading saham/crypto, apalagi kalau sudah pernah rugi, kita jadi trading dengan emosi yang rasanya pengen cepet-cepet balik untung. Perasaan emosi ini lah yang buat kita jadi bikin keputusan yang gak rasional dan malah bisa berakhir rugi lebih dalam. 


Awalnya yang niatnya mau untung eh malah jadi buntung. Lalu gimana caranya supaya kita trading tanpa melibatkan emosi? Apa saja faktor yang harus kita perhatikan?

Trading Tanpa Emosi

Sebagai manusia, sulit rasanya trading tanpa emosi yang sudah jadi sifat dasar manusia. Apalagi di dunia saham/crypto yang selalu berfluktuasi risiko kegagalan itu pasti ada, dan kita semua pasti pernah mengalami kerugian. Jadi kalau kita rugi dan merasa kesal, emosi, atau  marah itu merupakan hal yang wajar. 


Tapi kita perlu pahami bahwa emosi yang berlebihan itu gak baik juga untuk kedepannya. Walaupun sulit trading tanpa emosi tapi kita masih bisa mengendalikannya. Pada dasarnya Trading adalah bagaimana kita bisa mengendalikan diri, emosi, bahkan mental kita. 


Sebelum bahas bagaimana cara mengendalikannya kita harus perhatikan beberapa faktor, sebagai berikut : 


        Market is Always Right 

Ada salah satu teori dalam Dow Theory yang dikemukakan oleh Charles Dow, yaitu “Market Discount Everything”. Artinya, segala hal yang terjadi di pasar mulai dari rumor pasar hingga faktor fundamental sudah tercerminkan di grafik harga saham/crypto. 


Contohnya, terlihat pada grafik harga DOGE/BUSD dibawah ini yang naik sampai ribuan persen dari awal april sampai awal mei, kemudian jatuh sampai -63% dari level All Time Highnya sampai bulan Juli. 


Pergerakan harga yang fluktuatif ini mencerminkan berbagai news yang terjadi mulai dari cuitan Dogfather, Elon Musk hingga Tesla bisa bayar pakai Doge. Kemudian untuk debut doge di Coinbase awal juni lalu, yang sebenarnya jadi sentimen cukup positif walaupun harganya jadi turun. 


Penurunan harga DOGE/BUSD juga sebenarnya sudah ada sinyal secara teknikal, karena kenaikannya sudah signifikan sejak awal april, dan di bulan mei sudah terlihat adanya patah trend. Jadi market pun merespon dengan penurunan lanjutan.


Bisa disimpulkan bahwa market selalu bergerak fluktuatif dan tidak mudah ditebak. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengikuti gerak market mau kemana. Kita tidak bisa melawan gerak market karena pada dasarnya market selalu benar  dan market sudah mencerminkan segala hal yang sudah terjadi.


Siklus  Psikologi Trader

Psikologi jadi salah satu faktor yang besar pengaruhnya pada seorang trader. Jadi penting buat kita paham siklus psikologi seorang trader dalam menghadapi pergerakan harga saham/crypto seperti grafik dibawah ini.     

Dari siklus psikologi diatas market bullish diawali ketika kita merasa optimis bahwa pasar akan naik seiring waktu berjalan. Ketika kita mulai dapat return yang konsisten disitu kita mulai merasa gembira. Akhirnya banyak orang pengen ikutan dapat return dan merasakan sensasi untuk tambah buy, sampai akhirnya di titik euphoria ketika kita merasa lebih percaya diri bahwa harga akan terus naik. 


Euphoria ini jadi masa-masa yang menyenangkan tapi bak pedang bermata dua, ini bisa jadi puncak berakhirnya market bullish yang artinya harga akan turun.  Hal ini karena sudah banyak orang yang beli di harga bawah dan ketika return sudah cukup tentunya wajar jika ada aksi taking profit. 


Akhirnya, harga mulai turun kita mulai merasa gelisah namun masih percaya bahwa harga bisa naik, kita mengalami penolakan dalam diri sendiri dan mempertanyakan : 


  • Harganya masih bisa naik kok? 

  • Paling turunnya cuma sementara aja, dll 

Namun, pada kenyataannya harga terus turun dan kita mulai merasa takut, putus asa, hingga panik dan berakhir pasrah. Ada rasa putus asa, depresi, dan patah semangat untuk mulai lagi. 


Kemudian, ketika orang-orang mulai banyak pergi dari saham/crypto harga mulai mengalami pelemahan yang terbatas. Seperti kata RA Kartini, habis gelap terbitlah terang. Nah, ketika masa-masa gelap (harga turun terus) mulai berakhir, kita mulai merasakan ada harapan buat masuk lagi dan mulai lega sepertinya market bisa naik lagi, akhirnya kita mulai optimis dan siklus berlanjut lagi. 


Ada Quote dari Sir John Templeton yang juga menggambarkan siklus psikologi trader ini, sebagai berikut : 


“Bull markets are born on pessimism, grow on skepticism, mature on optimism and die on euphoria” -John Templeton-

Strategi itu Penting!

Ada satu Quote dari Jesse Livermore, sebagai berikut : 


“there is only one side of the market and it is not the bull side or the bear side, but the right side”


 -Jesse Livermore -



Gerakan dalam market memang ada bullish ada juga bearish, tidak selalu bullish itu menguntungkan dan bearish itu merugikan. Dari quote diatas  yang paling penting adalah memilih sisi yang paling benar, bukan hanya bullish atau bearish. 


Memilih sisi yang paling benar artinya kita harus punya strategi bagaimana cara menghadapi ketika terjadi bullish maupun bearish. Setiap sisi pasti ada peluang. Hal inilah yang menjadi tantangan kita membuat strategi yang ideal digunakan menyesuaikan kondisi yang terjadi di market. 

Tips Mengendalikan Emosi Ketika Trading

Faktor-faktor yang sudah kita pahami sebelumnya bisa kita jadikan satu landasan kita untuk kendalikan emosi ketika trading saham/crypto. Caranya bagaimana? Ada beberapa tipsnya sebagai berikut : 

  1. Money Management is must 

Sebelum memulai trading crypto/saham kita wajib persiapkan aset alokasi dari modal yang kita punya. Buat aset alokasi yang sesuai dengan profil risiko kita, kalau kita tidak suka dengan aset berisiko tinggi. Artinya kita tidak perlu taruh modal banyak ke aset berisiko seperti crypto/saham bisa mulai dari modal kecil dulu seperti 5% atau 10%. 


Selalu mulai dari modal kecil dulu dan pakai uang dingin, karena market selalu undecision. Jadi dengan modal kecil kita bisa antisipasi dengan risiko yang potensial terjadi di masa depan. Kedepannya boleh kita tambah dengan modal yang lebih banyak dengan syarat kita harus siap dengan segala risiko yang mungkin terjadi. 


Baca juga : Ini Caranya Investasi Saham dengan Tenang (Tanpa Hot Money!)

  1. Ketahui posisi saat ini dimana? 

Berdasarkan siklus psikologi trader sebelumnya kita sudah tahu bagaimana pergerakan harga mempengaruhi psikologi kita. Nah disini kita harus tahu saat ini kita berada di posisi mana.


Baca juga : Siklus Harga Saham


Mengetahui posisi psikologi kita sebagai trader sekaligus siklus harga saham/crypto akan membantu kita dalam menentukan keputusan kita mau bagaimana. Kalau harga sudah naik tinggi, orang-orang mulai euphoria sebaiknya kita tidak usah ikutan. Sebaliknya kalo orang-orang mulai takut, dan mulai tidak percaya kita malah harus cari peluang untuk bisa masuk lagi. Seperti kata Warren Buffet : 


“Be Fearful When Others Are Greedy and Greedy When Others Are Fearful” -Warren Buffett-

  1. Buat strategi yang sesuai arah market

Setelah mengetahui posisi psikologis atau emosional kita dimana, dan punya persiapan modal yang cukup. Kita akan siap untuk mulai trading, sebelum beli kita ada baiknya buat strateginya. 

Dalam market bullish atau pun bearish kita bisa dapatkan return asalkan buat strategi yang sesuai. Terkhusus trading memang analisis yang kita gunakan lebih banyak menggunakan analisis teknikal, namun bisa tambahkan fundamental atau news yang ada untuk menambahkan pertimbangan kita. 


Ada banyak strategi yang bisa digunakan contohnya strategi buy on weakness yang bisa digunakan ketika market sedang bullish, bearish, maupun sideways. Ada juga strategi buy on breakout ketika pasar sedang bullish. 


Baca juga : Strategi Trading Buy on weakness & Buy on Breakout, Strategi Trading Saat Harga Naik 


Jangan lupa selalu berikan level stop loss yang fungsinya sebagai batas toleransi kita ketika harga saham/crypto turun, tidak sesuai dengan strategi trading kita. Jadi, stop loss sangat besar manfaatnya supaya kita bisa meminimalisir risiko kerugian. 

  1. Evaluasi Berkala

Terakhir, kita evaluasi secara berkala bagaimana portofolio trading saham/crypto kita. Kadangkala kita pasti ada rugi dan untung. Nah disini kita evaluasi keberhasilan kita bisa untung karena apa, dan sebaliknya kok bisa rugi itu salahnya dimana? 


Kalau sudah tahu hasilnya evaluasinya bagaimana, kita bisa mulai memperbaiki kesalahan ataupun meningkatkan kinerja trading dengan terus belajar dan terus berkembang jadi yang lebih lagi. 


Keep Learning and Never Ending Improvement 


Jadi itulah beberapa hal yang harus kita pahami supaya kita bisa kendalikan emosi ketika trading. Ingin tahu lebih lanjut bagaimana analisis saham maupun crypto? Yuk Join VIP Emtrade. 

Dengan menjadi VIP user Emtrade. kamu bisa mendapatkan fasilitas konten edukasi, analisis report, tanya-jawab intensif, referensi saham, seminar rutin setiap hari. Dll 

Upgrade as VIP user untuk dapatkan full access. Klik disini

-TN- 

Emtrade.id/disclaimer 

Investasi saham dan crypto mengandung risiko yang wajib disadari dan diantisipasi masing2. Emtrade tidak bertanggungjawab atas risiko kerugian yang mungkin terjadi.



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi