Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Pola Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders

12 Mar 2022, 12:18 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pola Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders adalah pola dimana agar kalian tidak Bingung bagaimana caranya menentukan kapan kita harus beli atau jual. Pola ini bertujuan untuk memberi tau kapan tren naik dari harga saham / crypto mulai berakhir dan berbalik turun. Nggak mau ketinggalan awal rally harga naik setelah turun lama? Mau tau kapan big money melakukan akumulasi dan distribusi

Jika swing trader mengenali tanda pembalikan arah naik & turun dengan menggunakan candlesticks, maka super trader / trend follower mengenali tanda pembalikan arah dengan menggunakan chart pattern reversal. Salah satu di antaranya adalah Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders.

Bahkan dengan mengenali pola ini, kita bisa tau kapan big money sedang beli-beli (akumulasi), dan kapan mereka mulai buang barang (distribusi).

Head and shoulders sendiri memiliki bentuk dengan tiga gundukan, dimana untuk gundukan yang berada di tengah akan lebih besar dibandingkan dengan dua gundukan lain di sisi-sisinya.

Head and Shoulders (HnS) merupakan salah satu dari pola grafik yang sangat membantu kita dalam melihat pembalikan arah harga saham dari naik menjadi turun.

Pola Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders

Gambar ilustrasi bentuk pola head and shoulders (HnS).


Sementara Inverse Head and Shoulders (iHnS) membantu kita dalam melihat pembalikan arah harga saham dari turun menjadi naik.

 Pola Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders

Gambar ilustrasi bentuk pola inverse head and shoulders (iHnS).

 

Thomas N. Bulkowski, penulis buku Encyclopedia of Chart Patterns mengatakan bahwa pola ini rata-rata 60% berhasil mencapai targetnya.

Data tersebut didapat dari total sekitar 6000 perdagangan di pasar yang sedang trend naik pada rentang waktu tinggi (bullish market). Sebetulnya dalam buku yang ditulis oleh Thomas, terdapat data jauh lebih lengkap lagi. Salah satunya termasuk data saat tren sedang turun pada rentang waktu tinggi (bearish market). Namun secara garis besar baik itu tren naik ataupun turun, data milik Thomas menyatakan rata-rata sukses mencapai target tetap sebesar 60%.


Baca juga: Pola cup and Handle

 

Bagaimana akurasinya di saham Indonesia dan cryptocurrency?

 

Pola Head and Shoulders

Jika muncul di atas, pola head and shoulder (HnS) ini menjadi tanda bearish reversal alias tanda trend naik akan berbalik menjadi turun.


Pola Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders

Gambar bentuk pola head and shoulders, pembalik dari tren naik menjadi turun.

 

Di saham Indonesia, pola HnS ini seringkali muncul pada saham-saham berkapitalisasi besar. Demikian pula di Cryptocurrency, dan pada saham di exchanges lain misalnya di US market.

Mengapa demikian?

Hal ini dikarenakan pada saham berkapitalisasi besar dan sangat likuid, investor besar memiliki sangat banyak saham tersebut sehingga ketika big money mau ambil untung, harus jual secara bertahap dan tidak bisa sekali habis.

Ketika investor besar mulai distribusi / jualan, harga akan turun dengan volume besar. Big money akan berhenti jualan. Di saat yang sama, segelintir investor retail beli saham tersebut karena ingin mendapat keuntungan jangka pendek, dan harga akan naik namun dengan volume kecil. Mungkin juga big money melakukan mark up, beli sedikit biar harga naik, lalu jualan lagi dengan volume besar. Who knows?

Ketika hal tersebut terjadi berulang-ulang, maka pada grafik harga akan terbentuk beberapa high, membentuk pola bearish reversal (pembalikan arah turun), yang salah satunya adalah pola HnS.

 

Pola Inverse Head and Shoulders

Sebaliknya, jika muncul di bawah, maka pola ini menjadi tanda bullish reversal / pembalikan arah dari tren turun menuju tren naik, dan disebut dengan Inverse Head and Shoulders (pola HnS terbalik).


Gambar bentuk pola inverse head and shoulders, pembalik dari tren turun menjadi naik.

 

Demikian pula ketika smart money mulai akumulasi / beli, harga akan naik dengan volume besar. Di saat yang sama, investor retail mulai jualan / profit taking ketika harga naik sedikit, lalu harga akan turun dengan volume kecil. Di situlah smart money kembali beli dan harga kembali naik dengan volume besar.

Hal tersebut terjadi beberapa kali, sehingga terbentuk pola bullish reversal (pembalikan arah naik) yang salah satunya adalah pola Inverse HnS.

 

Hal penting yang perlu diperhatikan saat kita melihat pola Head and Shoulders adalah :

 

  1. Volume Perdagangan

Pola Head and Shoulders menjadi lebih akurat apabila disertai lonjakan volume naik saat harga turun, dan juga volume turun ketika harga naik. Hal ini mengkonfirmasi aktivitas distribusi dari smart money, yang menunjukkan bahwa tekanan jual lebih besar daripada daya beli.

Volume biasanya akan melonjak sangat tinggi ketika terjadi breakdown, mengakhiri tren sideways & masa distribusi, mengawali tren turun / bearish.

Di saat ini lah, kita harus jual, jangan beli.



Gambar breakout head and shoulders dengan volume yang tinggi.

 

Demikian pula, pola Inverse HnS akan lebih akurat apabila disertai lonjakan volume saat harga naik, dan volume mengecil ketika harga turun, yang menunjukkan aktivitas akumulasi di mana daya beli lebih besar daripada tekanan jual.

Volume biasanya akan melonjak sangat tinggi ketika terjadi breakout, mengakhiri tren sideways & masa akumulasi, mengawali tren naik / rally /bullish.

Di saat ini lah, super trader / tren follower mulai beli dan hold.


Gambar breakout inverse head and shoulders dengan volume yang tinggi.

 

Apabila kamu menemukan pola inverse head and shoulders tetapi tidak ada lonjakan volume pada setiap gundukannya, maka kamu diharuskan untuk lebih berhati-hati, terutama bila tidak ada lonjakan volume yang signifikan saat breakout.

 

Gambar breakout inverse head and shoulders tanpa disertai volume (hati-hati).

  1. Breakout Neckline Sebagai Konfirmasi

Sebuah head and shoulders memiliki garis yang terbentang pada bagian sisi lain gundukan, garis ini dinamakan neckline. Berfungsi sebagai resisten sebelum breakout, lalu juga sebagai support setelah breakout.

Apabila kamu menemukan pola head and shoulders tetapi harga aset masih belum breakout dari necklinenya, maka itu masih belum bisa disebut sebagai head and shoulders, melainkan hanya potensial saja.

Pola head and shoulders baru bisa dikonfirmasi sebagai head and shoulders, hanya apabila telah breakout dari neckline atau resisten-nya.

 

Gambar pola head and shoulders yang sudah breakout dari neckline (terkonfirmasi).

 

  1. Target Resisten dari Pola Inverse Head and Shoulders

Apabila kamu menemukan pola inverse head and shoulders yang sudah terkonfirmasi atau breakout, kamu bisa masuk dengan buy breakout untuk melakukan trading ya.

Untuk target resistennya sendiri sederhana, cukup dengan mengukur tinggi head lalu salin ketinggian tersebut dari harga breakout pola head and shoulders. Untuk lebih jelasnya kamu bisa cek di gambar berikut.

 


Gambar menentukan target resisten dari pola inverse head and shoulders yang sudah breakout.

 

Sementara untuk target support pola head and shoulders secara garis besar sama saja, hanya kebalikan dari inverse head and shoulders. 

 

Head and Shoulders Yang Kompleks

Pada kenyataannya di market bentuk head and shoulders tidak hanya dengan tiga gundukan, tetapi ada juga yang memiliki sampai lima gundukan. Pola grafik ini biasa disebut dengan complex head and shoulders.

Namun secara garis besar antara complex head and shoulders dan head and shoulders biasa itu sama saja. Benar-benar hanya berbeda dengan tambahan satu gundukan shoulders pada setiap sisi-sisinya.

 

Gambar pola grafik complex head and shoulder.

 

Strategi Trading Dengan Head and Shoulders

Apabila kamu menemukan pola head and shoulders yang sudah terkonfirmasi atau break out, maka kita bisa trading dengan cara :

  1. Swing trading : buy saat breakout / retracement, mewaspadai profit taking ketika dekat dengan resisten / target pola, stop loss / pembatasan risiko sekitar 5-10% dari neckline. Trading plan di atas fleksibel, dalam arti ketika kena resisten tidak harus jual jika candle masih bagus, dan sebaliknya ketika belum kena resisten tapi candle mulai melemah, kita harus jual. Selengkapnya baca di sini tentang candlesticks.
  2. Super trader : buy saat breakout, hold sampai trend naik patah, stop loss 7-10% di bawah neckline. Selengkapnya klik di sini untuk strategi Super Trader.


Masih tidak memahami bagaimana cara identifikasi pola head and shoulders? Atau tidak ada waktu melakukan analisa teknikal karena sibuk kerja?

Langsung saja bergabung menjadi user VIP Emtrade, kamu bisa mendapatkan:

       Analisis teknikal dan fundamental seputar saham dan crypto.

       Referensi saham dan crypto.

       Tanya jawab intensif secara langsung terkait masalah investasi kamu.

       Dan masih banyak lagi yang bisa membantu kamu semakin profit.

 

Upgrade user VIP untuk dapatkan full access. Klik disini

 

EM - PA - JF

Emtrade.id/disclaimer

Investasi saham dan crypto mengandung risiko yang wajib disadari dan diantisipasi masing2. Emtrade tidak bertanggung jawab atas risiko kerugian yang mungkin terjadi.

 



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi