﻿﻿﻿﻿﻿﻿﻿﻿Saham masih menjadi instrument
investasi dan trading yang populer sampai saat ini. Namun, sejak cryptocurrency
mulai populer, banyak juga yang mulai melirik Bitcoin dan Altcoin. Apalagi,
saat lonjakan harga cryptocurrency pada 2020 yang membuat banyak mencoba masuk
ke beberapa crypto.<o:p></o:p>Sebelum trader saham
menjajal cryptocurrency, ada beberapa poin yang harus dipahami nih. Soalnya,
karakter saham dengan cryptocurrency berbeda banget. Lalu, apa saja perbedaan
saham dengan cryptocurrency? <o:p></o:p><h2>Waktu Perdagangan</h2>Hal yang paling membedakan
adalah waktu perdagangan. Buat yang sudah terbiasa trading saham di Bursa Efek
Indonesia, waktu perdagangannya hanya saat hari kerja Senin-Jumat. Waktunya pun
terbagi menjadi dua sesi, pukul 09:00 WIB – 11:30 WIB dan sesi 2 pukul 13:30 –
14:50 WIB. Artinya, trader sudah tahu kalau waktu yang paling ramai transaksi
hanya di jam-jam tersebut. <o:p></o:p>Berbeda dengan saham,
pasar crypto dibuka selama 24 jam dan 7 hari alias tidak pernah libur. Dengan
perbedaan waktu itu, strategi trading saham dengan crypto pun berbeda. <o:p></o:p>Misalnya, trading crypto
harus melihat juga waktu-waktu yang lagi ramai trading. Soalnya, harga bakal
lebih bergerak ketika transaksi naik. Biasanya, trading yang ramai saat hari
aktifnya di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, saat dini hari sampai pagi hari di
Indonesia.<h2>Satuan Transaksi</h2>Jika transaksi saham
di Indonesia, trader harus melakukan transaksi minimal 1 lot atau 100 lembar.
Artinya, kalau harga saham Rp1.000 per saham artinya minimal modal yang
dikeluarkan senilai Rp100.000 per lot. <o:p></o:p>Berbeda dengan crypto,
memang harga Bitcoin bisa sampai ratusan juta rupiah, Ethereum pun puluhan juta
rupiah. Namun, jangan takut, trader modal kecil tetap bisa transaksi dengan
membeli pecahan terkecil. Untuk Bitcoin, bisa beli hingga pecahan 8 desimal.<h2>Platform Trading</h2>Karakter&nbsp; platform perdagangan saham dengan crypto juga
berbeda. Untuk saham, trader bisa transaksi dengan menjadi nasabah di
sekuritas. <o:p></o:p>Untuk crypto, trader
bisa melakukan transaksi lewat exchange crypto seperti, Binance, Pintu,
Tokocrypto, Indodax, dan lainnya. Lalu, untuk penyimpanan crypto, trader atau
hodler juga bisa menyimpan di aplikasi wallet crypto seperti Metamask dan
lainnya.<h2>Fee Transaksi</h2>Untuk pengenaan fee
transaksi juga berbeda, saham biasanya mengenakan fee transaksi untuk transaksi
jual dan beli dengan besaran sekitar 0,3 persen per transaksi. Untuk besaran
angka fee bakal berbeda setiap sekuritas.<o:p></o:p>Berbeda dengan saham,
fee transaksi di crypto cukup beragam skemanya sesuai dengan exchange yang
digunakan. Namun, memang mayoritas exchange bakal mengenakan biaya transaksi
untuk pencarian uang dengan tarif yang berbeda-beda juga.<h2>Volatilitas</h2>Nah, volatilitas yang
menjadi pembeda terbesar antara saham dengan crypto. Saham, terutama di
Indonesia, memiliki mekanisme pembatasan volatilitas saat pasar tidak
terkendali seperti lewat auto rejection atas dan bawah sampai trading halt,
yakni penghentian sementara perdagangan. Artinya, volatilitas bisa lebih
terjaga jika ada penurunan atau kenaikan drastic. <o:p></o:p>Berbeda dengan saham,
crypto tidak memiliki pengendalilan volatilitas tersebut. Jadi, harga crypto
bakal bergerak sesuai dengan supply and
demand. Hal itu yang membuat crypto bisa naik tinggi atau turun drastis.<h2>Koneksi</h2>Dari sisi koneksi,
transaksi saham bisa dibatasi dalam bursa di satu negara. Misalnya, trader
asing mau coba beli saham di Indonesia harus menyesuaikan dengan aturan di
Indonesia seperti, membuat akun sekuritas di dalam negeri. <o:p></o:p>Untuk crypto,
koneksinya tidak terbatas antar negara. Artinya, jumlah trader yang bisa
transaksi juga lebih banyak.Fundamental Banyak yang mengira
crypto tidak memiliki fundamental. Padahal, faktanya crypto juga memiliki
fundamental yang bisa dilihat dari whitepaper
atau semacam prospektus dalam saham. Whitepaper
ini berisi tentang peta jalan pengembangan proyek crypto, dari peta
pengembangannya itu, trader dan investor crypto bisa melihat seberapa bagus
prospek crypto tersebut. <o:p></o:p>Memang, fundamental
crypto ini rada berbeda dengan saham. Soalnya, kalau saham, fundamental dilihat
dari kinerja keuangannya. Jika kondisinya utang banyak dan rugi, artinya
fundamental kurang bagus. <o:p></o:p>RegulatorCryptocurrency memang
memiliki misi desentralisasi, tetapi ketika ingin beroperasi di sebuah negara
tetap harus mengikuti aturan. Indonesia sendiri melegalkan cryptocurrency
sebagai komoditas bukan alat pembayaran. Untuk itu, cryptocurrency berada di
bawah Bappebti. Di sisi lain, saham yang termasuk instrumen keuangan berada di
bawah regulator OJK. &nbsp;

Gimana? Sudah paham kan apa perbedaan saham dengan crypto.
Mau tahu lebih lanjut analisis crypto secara teknikal dan risk managementnya? 
<o:p></o:p>

Untuk tahu jawabannya, kamu bisa join menjadi VIP user
Emtrade. Bersama Emtrade, kamu akan mendapat fasilitas tanya jawab seputar
saham dan crypto, referensi trading crypto maupun saham, serta konten
analisisnya. <o:p></o:p>

<a href="https://emtrade.id/" target="_blank" style="color: rgb(0, 0, 255); background-color: rgb(255, 255, 0);">Upgrade as VIP user untuk dapatkan full access. Klik disini.</a> <o:p></o:p>

<a href="http://Emtrade.id/disclaimer" target="_blank">Emtrade.id/disclaimer</a><o:p></o:p>

Investasi saham dan crypto mengandung resiko yang wajib
disadari dan diantisipasi masing masing. Emtrade tidak bertanggung jawab atas
risiko kerugian yang mungkin timbul <o:p></o:p>

8 Perbedaan Saham dengan Crypto yang Harus Kamu Ketahui

Perbedaan saham dengan crypto yang harus kamu ketahui. Ada 8 perbedaan yang harus kamu pahami. Soalnya perbedaan ini bisa jadi membedakan cara kamu untuk trading juga

8 Perbedaan Saham dengan Crypto yang Harus Kamu Ketahui - Emtrade

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...

4 Ciri Saham yang Akan Naik

Market mulai menunjukkan adanya kenaikan. Saham apa aja ya yang potensi naik? Gimana cara ngenalin saham yang akan naik? Tonton video ini!

Ciri-Ciri Saham yang Akan Bergerak Naik

﻿﻿Siapa nih yang masih bingung gimana sih identifikasi saham uptrend? Gimana strateginya? Boleh nggak kejar harga? Tenang, di video ini kita akan belajar cara mengetahui harga saham yang akan naik den...