Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconRisk Management

Bingung Mau Pinjam Modal dengan T+ atau Margin? Begini Bedanya

25 Mar 2022, 08:49 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Dalam trading maupun investasi saham, semakin besar modal yang kamu gunakan maka semakin besar juga keuntungan yang akan didapatkan. Namun, enggak semua orang punya modal yang cukup besar untuk diinvestasikan. Solusinya, sekuritas punya fasilitas pinjaman modal untuk trading saham. Wah, gimana cara dapatnya dan apa risikonya ya?

Jadi, ada dua fasilitas pinjaman yang disediakan oleh sekuritas, yakni trading limit atau T+ dan margin. Fasilitas T+ dan Margin adalah fasilitas utang yang diberikan kepada para investor maupun trader saham, supaya kamu bisa membeli saham lebih besar dari modal dengan batasan dan syarat tertentu.

Perbedaan Antara T+ dengan Margin

  1. Persyaratan

Untuk fasilitas T+, kita enggak perlu pusing dengan syarat apapun dan langsung bisa menggunakannya setelah membuka akun saham. Fasilitas ini dapat memberikan pinjaman yang bervariasi sesuai dengan sekuritas masing-masing. Seperti, Mirae Asset Sekuritas memberikan fasilitas 3x aset yang dimiliki. 


Berbeda dengan T+, transaksi margin memiliki syarat yang lebih ketat. Kita diharuskan membuka rekening khusus margin dengan syarat antara lain, harus menjadi nasabah reguler sebuah sekuritas dan memiliki dana cash minimal Rp200 juta diportofolio. Margin yang dapat digunakan bergantung dari sekuritas, seperti Mandiri Sekuritas memberikan limit transaksi maksimal 3x net cash + 2x nilai portofolio, Mirae Asset 2x aset yang dimiliki.


  1. Holding Period 

Fasilitas trading limit dapat digunakan selama T+2 atau masa hold saham 2 hari setelah pembelian dan harus menyelesaikan transaksi pada periode tersebut, jika tidak maka akan dilakukan pinalti pada T+3. Jumlah pinalti bervariasi antara 0,1% - 0,2% perhari, kemudian pada T+4 akan dilakukan force sell jika transaksi masih belum terselesaikan. Sebagai informasi, force sell adalah penjualan secara paksa oleh sekuritas. 


Untuk transaksi margin punya holding period lebih lama dibandingkan dengan T+, holding period bisa sampai 2 tahun. Kita tidak akan terkena force sell selama rasio jaminan tercukupi, berkisar 60% sd 155%. Jika rasio jaminan berada di level 60% sd 155%, akan ada peringatan untuk melunasi pinjaman marginnya terlebih dahulu. Setelah ada peringatan dan belum melakukan pelunasan, maka akan dilakukan force sell.


  1. Biaya Penalti

Biaya penalti untuk margin biasanya lebih murah dibandingkan dengan trading limit. Dimana pinalti margin sebesar 0,05% perhari atau 18% pertahun sedangkan trading limit berkisar 0,1% hingga 0,2% perhari atau 48% pertahun. 


  1. Saham yang Ditransaksikan

Untuk T+ tidak ada ketentuan khusus saham apa bisa dan tidak bisa di transaksikan, artinya semua saham yang berada di bursa bisa diperjual belikan menggunakan fasilitas ini. 


Berbeda cerita dengan trading limit, margin memiliki ketentuan khusus saham apa yang bisa di transaksikan. Seperti, untuk bulan Oktober ini yang bisa diperdagangkan dengan margin adalah AMRT, ASII, BBCA, BEST, CTRA, HEAL dll. Akan ada rebalancing setiap bulan dan informasi mengenai saham margin dapat dikases di website IDX .


Penggunaan transaksi T+ maupun margin bisa menguntungkan kalau kamu sudah memiliki trading plan yang matang. 


Baca juga: Tiga Cara Manajemen Risiko Dalam Trading Saham

Risiko Penggunaan Fasilitas Margin

Karena fasilitas ini berbentuk pinjaman, maka sudah pasti kamu harus membayar bunga uang pinjaman tersebut yang dihitung secara harian dan risikonya juga cukup tinggi.

Apabila harga saham yang dibeli dengan margin itu turun, maka kamu akan menerima margin call, yakni peringatan kepada investor untuk menambah dana karena rasio antara pinjaman dengan nilai investasi kamu yang menurun.

Kalau margin call dihiraukan maka sekuritas akan menjual posisi saham kamu (Forced sell) untuk mengembalikan dana yang dipinjam dan ditambah biaya bunga pinjaman yang harus dibayarkan

Cara Menghindari Risiko Margin Trading:

 Pelajari cara trading menggunakan analisis Teknikal

 Gunakan uang dingin sebagai modal utama

 Selektif dalam memilih saham dan hindari saham gorengan

 Beli saham ketika harga saham dalam trend naik

Perlu diingat, fasilitas ini juga kurang cocok untuk pemula yang baru mulai investasi. Karena fasilitas margin ini sifatnya pinjaman, kamu harus ekstra hati-hati dalam memilih saham yang akan kamu beli ya, supaya keuntungan yang didapat maksimal dan terhindar dari kerugian yang besar.

Baca juga: Alasan Kenapa Trader Saham harus Punya Big Caps di Portofolio

Nah, kalau kamu mau dapat info soal strategi trading & saham apa yang potensial gabung jadi user VIP Emtrade saja.

Dengan menjadi user VIP Emtrade, kamu bisa mendapatkan konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab intensif, referensi saham, seminar rutin dan morning & day briefing.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.


-CE & G-

 

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi