Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Fakta Saham Secondliner Lebih Disukai, Gimana Nasib Big caps?

2 Agu 2021, 10:37 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Saham secondliner, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan transformasi digital, memang benar-benar lagi diminati. Bahkan, banyak yang rela lepas saham big caps untuk bisa ikut tren digital. Berikut ini fakta dan data yang menunjukkan saham secondliner lagi jadi primadona. 


Sepanjang 2021 dari awal tahun sampai 28 Juli 2021, IHSG sudah naik sekitar menjadi


Namun, kali ini yang mendorong kenaikan IHSG bukanlah saham big caps yang memiliki bobot besar di IHSG. Melainkan, saham secondliner yang kenaikan harga sahamnya lagi jorjoran. 


Hal itu terlihat dari tren pergerakan indeks LQ45, indeks saham yang terdiri 45 saham berkapitalisasi besar paling likuid di BEI,  dibandingkan dengan indeks IDXSMC-COM, indeks saham yang berisi saham berkapitalisasi pasar Rp1 triliun - Rp50 triliun. 


BACA JUGA: Begini Dampak Evaluasi Indeks LQ45 dkk terhadap Harga Saham


Sepanjang 5 bulan pertama, pergerakan kedua indeks itu benar-benar sama saat turun dan naik. Namun, perubahan terjadi saat memasuki Juni 2021, indeks LQ45 mengalami penurunan, tetapi tidak dengan indeks IDXSMC-COM yang justru naik. 


Indeks LQ45 yang deretan 45 saham berkapitalisasi terbesar paling likuid justru turun 11,17% sepanjang tahun ini. Lalu, Indeks IDXSMC-COM yang merupakan kumpulan saham dengan kapitalisasi pasar Rp1 triliun - Rp50 triliun naik 14,76% sepanjang tahun ini




Memang dari 45 saham di indeks LQ45, hanya 9 saham yang masih mencatatkan penguatan secara akumulatif sejak awal tahun. Sisanya, kompak memerah. Termasuk 3 bank besar seperti, BBCA, BBRI, dan BMRI yang punya bobot besar di LQ45 maupun IHSG. 


Di sisi lain, indeks IDXSMC melejit ditopang isu bank digital. Hal itu terlihat dari deretan saham teratasnya sepanjang tahun ini yang dikuasai BBHI, BINA, dan BABP. Di luar itu ada juga dua saham teknologi yang juga mencua sepanjang tahun ini seperti, DCII dan DMMX. 


Bagaimana Nasib Saham Big Caps Ke Depannya?


Dari data ini memang menunjukkan investor dan trader lagi berminat dengan saham secondliner. Jadi, banyak transaksi di saham secondliner dengan hubungan isu transformasi digital dan sebagainya.


Saat ini mungkin bukan momen bagus untuk saham bigcaps. Namun, pasar saham itu sangat dinamis.Bisa jadi nanti bakal ada momen investor dan trader bakal kembali berminat ke saham big caps.


Untuk itu, bagi kamu yang punya tujuan investasi jangka panjang, saham big caps yang lagi terus turun ini bisa jadi momen untuk dikoleksi. Namun, tetap perhitungkan kembali fundamental dan prospek jangka panjangnya. 


Lalu, untuk trading, strateginya adalah dengan follow tren. Soalnya, bakal sulit melakukan trading saham kalau melawan arus tren. 


Nah, jadi saham secondliner apa yang paling oke untuk trading? lalu saham big caps apa yang paling cocok untuk investasi? 


Mau belajar saham lebih intensif? yuk gabung VIP user Emtrade. Dengan bergabung ke VIP user Emtrade, kamu bakal dapat konten edukasi, konten analisis, research report, tanya-jawab intensif, referensi saham, seminar rutin, sampai morning dan day briefing


Klik di sini untuk gabung dengan VIP user Emtrade


-S-


Emtrade.id/disclaimer


Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi