




Startup teknologi yang muncul
baru-baru ini menjadi hal menarik dibahas oleh investor dan menimbulkan
pertanyaan bagaimana caranya valuasi perusahaan ini? Apa bisa menggunakan PBV atau
PER yang sering digunakan? Jawabannya adalah kurang relevan. Mengapa begitu?
Dalam memvaluasi startup teknologi
kurang relevan jika menggunakan indikator yang berdasarkan profit atau ekuitas,
karena beberapa perusahaan startup ini cenderung masih merugi saat ini Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa
digunakan dalam menilai startup adalah Gross Merchandise Value (GMV).
Apa itu Gross Merchandise Value (GMV)?
GMV, merupakan akumulasi nilai pembelian atau transaksi dari
pengguna melalui situs atau aplikasi dalam periode tertentu. Contohnya pada
startup transportasi online GMV menunjukkan total nilai tumpangan (ride) melalui startup tersebut.
Bagaimana cara menghitung valuasi dengan GMV?
Langkah pertama, adalah menemukan perusahaan startup lain dengan model
bisnis yang hamper sama, karena GMV merupakan valuasi relative jadi dibutuhkan
perusahaan serupa sebagai pembanding.
Biasanya dibanyak kasus baik GMV maupun nilai valuasi bisa terlihat dari penggalangan dana yang dipublikasikan ke publik. Kita mengasumsikan bahwa pendanaan yang mereka terima mewakili dua puluh sampai tiga puluh persen kepemilikan sahamnya. Maka, kita bisa mengatakan valuasi sebuah startup sama dengan pendanaan dibagi 0,2.
Langkah kedua, adalah menghitung multiple valuation yang merupakan rasio dengan membagi valuasi sebuah perusahaan dengan indikator utama yang digunakan, dalam kasus ini kita menggunakan GMV.
Langkah ketiga, setelah mendapatkan nilai valuasi multiple kita
mencari valuasi rata-rata industri atau perusahaan yang serupa. Setelah itu kita bisa bandingkan valuasi
multiple dari startup yang kita mau dengan rata-rata industrinya. Jika angka
berada dibawah level rata-rata industri artinya masih undervalued, sebaliknya jika berada diatas level rata-rata industri
maka overvalued.
Sebagai contoh dalam tabel perhitungan valuasi perusahaan startup dibawah ini :
Source : Tech in Asia
Dalam tabel diatas ini diketahui valuasi multiple industri sebesar 2,1. Sebagai salah satu contoh bisa kita bandingkan dengan Lazada yang memiliki valuasi multiple lebih besar yaitu 2,4 artinya Lazada sudah masuk overvalued. Catatan, data diatas bisa berubah sewaktu-waktu seiring dengan pertumbuhan startup.
Jadi, itu dia cara menghitung valuasi startup dengan GMV. namun kita tidak bisa mengandalkan satu indikator keuangan saja, perlu adanya pertimbangan berdasarkan aspek yang lainnya agar keputusan investasi dapat lebih rasional. Ingin tahu caranya analisis saham yang rasional berdasarkan fundamental dan teknikal. Pelajari hanya di menu edukasi aplikasi Emtrade.
TN