Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Pentingnya Merencanakan Modal & Aset Alokasi untuk Trader dan Investor.

28 Mei 2021, 11:59 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sebelum memulai: “Start dari modal berapa?”

Ditulis oleh: Ellen May


Sebelum membeli saham pertama, sebelum membeli coin pertama, atau beli instrument investasi apapun, hampir semua orang menanyakan hal yang sama,

“Mulai dari modal berapa?”

“Gimana cara beli dan jualnya?”

Dua pertanyaan dasar ini, menjadi awal perjalanan seorang investor (dan trader), dan bagaimana diri kita merespon kedua pertanyaan ini, akan menentukan hasil akhirnya.

 

Start dari modal berapa?

Pertanyaan ini, pada umumnya selalu dijawab, “Yang penting uang dingin, jangan uang panas”. Uang dingin adalah uang yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari termasuk juga dana darurat. Jadi, kalau kita berinvestasi (atau trading) dengan uang dingin, jika ada risiko kerugian, tidak akan mengganggu kualitas hidup.

 

Tapi benarkah cuma itu aturannya? Benarkah cuma perlu pakai uang dingin?

 

Buat saya, pertanyaan ini selalu akan saya jawab dengan, “start small”. Start small, mulai dari modal sekecil kamu siap jika ada kerugian. Bayangin aja, misalnya kita mengalami kerugian 10% hingga 20% dari total modal, kira-kira siap nggak? Stres nggak? Masih bisa makan tenang, tidur nyenyak?

Meskipun pada prakteknya kita akan membatasi risiko supaya tidak mengalami kerugian sampai sebesar itu, selalu pikirkan ‘just in case’. Jangan hanya siap cuan nya, tapi siap pula dengan risikonya.

Buat komitmen di awal. Misalnya mau masuk sekian nominalnya, jangan terburu-buru nambah di tengah jalan, baik ketika baru untung maupun ketika habis mengalami kerugian. Setidaknya sampai cuan udah lumayan banyak, justru ambil modalnya, dan cuan nya yang diputerin. Atau, jika mau ambil keuntungannya, sampai balik modal, boleh juga.

 

“Waduh, nanti kalo start small, cuan jadi dikit dong? Kalo modal digedein kan nanti cuannya jadi banyak?”

 

Manusiawi kalau sempat berpikir seperti itu, karena manusia punya fear and greed. Greed, keinginan untuk mengejar kenikmatan. Fear, rasa untuk menghindari penderitaan / pain.

 

Justru karena itulah, sebaiknya menahan diri untuk terus menambah modal ketika lagi cuan (supaya semakin cuan), atau ketika lagi loss (untuk balas dendam supaya kerugian cepat kembali). Mengapa?

 

Karena setelah untung atau setelah rugi, kita seringkali sudah mulai tidak objektif dalam pengambilan keputusan, terpengaruh oleh emosi, fear / greed, bisa jadi bias.

 

Wajib pahami dan terapkan Money Management dasar, yang mencakup:

1.       Menentukan modal awal (uang dingin, start small)

Misal: Rp 100.000.000 (angka ini hanya contoh)

2.       Menentukan jumlah saham yang akan dibeli, sekaligus menentukan berapa % modal yang akan digunakan untuk pembelian tiap saham

Misal : mau punya 5 saham, masing-masing maksimal 20%, jadi Rp 20 juta

3.       Sadari bahwa cash is the king! Beli bertahap dari alokasi per saham, jangan dihabiskan. Jangan nafsu dan abisin modal karena FOMO

Misal: beli 25%-50% dari alokasi Rp 20 juta tadi, yaitu 5 juta-10 juta, sehingga jika ada peluang lagi (retracement harga misalnya), masih punya cash untuk beli lagi. Kalaupun nggak ada retracement, bisa digunakan untuk beli saham lain yang berpeluang

4.       Tarik uang jika sudah mendapatkan keuntungan, begitu terus sampai modal kembali, jangan diputar terus.

Misal: sudah untung 10% dari total modal, atau Rp 10 juta, boleh ditarik dulu, supaya perlahan modal kembali dan trading ke depan bisa dilakukan dengan modal yang didapat dari keuntungan.

5.       Tentukan level pembatasan risiko / stop loss (harus disesuaikan dengan teknikal). Stop loss tidak boleh di atas support, harus di bawah support supaya tidak kena false breakdown, harga mantul setelah stop loss.

 

Strategi money management di atas nampaknya tidak terlalu “sexy” bagi banyak trader / investor yang ingin mendapat imbal hasil banyak dan cepat. Namun, setelah mengalami banyak fluktuasi baik di saham, crypto, dan bahkan sempat di forex, saya mengambil kesimpulan bahwa holy grail atau rahasia untuk survive & bertumbuh dalam investasi adalah dengan mendisiplin diri dengan money management.

“Aduh, tapi susah lho ikutin aturan di atas… biasa emosi lebih main”

Supaya mudah dan bisa menjalankan petunjuk di atas, maka mindset awal dulu yang harus diubah, yaitu mindset bahwa instrument investasi (saham, crypto, dll), merupakan kendaraan untuk kaya cepat dalam semalam.

 

Untuk menghasilkan pertumbuhan aset dan harta, banyak hal yang harus kita lakukan, yaitu dengan bekerja secara aktif (apapun profesi kita), melakukan aset alokasi dan diversifikasi dan investasi, serta melakukan rebalancing (pengaturan kembali portfolio investasi sesuai siklusnya).

Supaya bisa survive dan terus bertumbuh dalam berinvestasi, mindset yang harus kita tanamkan adalah mindset sustainable growth. Dalam investasi, pasti bertumbuh dari hari ke hari, waktu ke waktu, secara sustainable, bukan sprint.

Trus gimana dong kalau sudah terlanjur all in dan rugi, karena baru tau tentang strategi money management ini?

Keep calm. Susun ulang portfoliomu seakan-akan belum membeli saham tersebut, atau jika benar-benar galau, do nothing. Jangan tambah beli terus, jangan menambah modal di tengah kegalauan. Ketika emosional, do nothing (jangan buy sell dulu) sembari mengevaluasi strategi.

Nah jika pertanyaan pertama sudah terjawab, kini saatnya kita menjawab pertanyaan kedua, “Gimana cara beli jualnya? Apa saja yang perlu dipelajari?” Yuk baca artikel analisis Teknikal dari “TA1: Apa dan Mengapa AnalisisTeknikal” hingga “TA15: Indikator Analisis Teknikal”



emtrade.id/disclaimer

Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi