Jangan Bingung, Yuk Kenalan dengan Stock Split!!
https://emtrade.id/blog/5080/jangan-bingung-yuk-kenalan-dengan-stock-split
Stock split bisa diartikan sebagai sebuah aksi korporasi memecah harga saham dengan rasio tertentu. Stock split dilakukan oleh sebuah perusahaan ketika harga sahamnya mencapai belasan ribu atau puluhan ribu Rupiah per lembarnya. Stock split biasanya membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Stock split biasanya ditunggu-tunggu oleh investor ritel yang berminat membeli sebuah saham tertentu tapi tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli saham tersebut.
Memahami Stock Split
Sebagai contoh, harga saham ASII (PT Astra Internasional, Tbk) sebelumnya sekitar Rp 70.000/lembar. Pada tanggal 5 Juni 2012 dilakukan stock split dengan rasio saham lama: saham baru adalah 1:10. Jadi harga saham baru adalah sekitar Rp 7.000/lembar yang diperoleh dari 70.000 / 10.
Sebenarnya aksi ini tidak membawa perubahan terhadap jumlah nominal kepemilikan saham seorang investor. Yuk, lihat perumpamaan berikut :
Sebelum stock split
Investor A memiliki 500 lembar saham ASII
Harga/lembar = Rp 70.000
Nominal kepemilikan = 500 x 70.000 = Rp 35.000.000,00
Setelah stock split (rasio 1:10)
Investor A memiliki memiliki 500 x 10 = 5000 lembar saham
Harga/lembar = Rp 7000
Nominal kepemilikan = 5000 x 7.000 = Rp 35.000.000,00
Tidak berubah, bukan?
Mengapa perusahaan melakukan stock split?
Alasan utama aksi korporasi ini adalah untuk menambah likuiditas pergerakan harga sahamnya. Ketika likuiditas meningkat, maka frekuensi perdagangan saham tersebut juga semakin aktif.
Beberapa perusahaan sebenarnya tidak kesulitan likuiditas, seperti contohnya saham ASII yang dibahas sebelumnya. Namun karena harganya cukup mahal, tidak semua investor mampu membeli saham ASII. Melalui stock split, saham ASII menjadi semakin terjangkau dan pada akhirnya lebih banyak investor yang bisa membeli saham ini.
Apa pengaruh stock split terhadap pergerakan harga saham?
Sebenarnya ketika stock split terjadi, tidak ada perubahan secara fundamental dan model bisnis perusahaan. Hanya saja memang tidak semua harga saham akan meningkat pasca stock split terjadi walaupun frekuensi perdagangan menjadi lebih tinggi.
Beberapa saham justru harga sahamnya cenderung bergerak stagnan. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini, misalnya tren pasar dan sektoral yang sedang terjadi, kondisi perekonomian makro dan mikro serta berbagai alasan eksternal lainnya.
https://emtrade.id/blog/5080/jangan-bingung-yuk-kenalan-dengan-stock-split
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial