Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPsikologi Trading

8 Kesalahan Investasi yang Bikin Warren Buffett Menyesal

9 Feb 2022, 17:00 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

8 Kesalahan Investasi yang Bikin Warren Buffett Menyesal

 

Pernah melakukan kesalahan? Jangan berkecil hati karena kesalahan adalah proses dalam mencapai keberhasilan karena investor legendaris sejagad raya, Warren Buffett pun pernah melakukan kesalanan.


Dari beberapa kesalahan investasi yang bikin Warren Buffett menyesal ini, kamu bisa belajar kalau setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Untuk itu, jangan pernah takut untuk memulai dan berpotensi melakukan kesalahan, karena itu bisa menjadi pembelajaran untuk kamu ke depannya. 

 

Terbaru, Warren Buffett mengungkapkan kesalahan dalam keputusan investasinya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan Berkshire Hathaway Inc. pada Sabtu, 1 Mei 2021. Warren Buffett mengaku menyesal menjual sebagian saham Apple Inc. pada kuartal I/2020. 

 

Pasalnya, harga saham Apple melejit dan kini konsisten berada di atas 100 dolar AS per saham setelah anjlok ke kisaran 50 dolar AS per saham pada akhir kuartal I/2020. 

 

Selain itu, ada banyak penyesalan Buffett akibat kesalahan dalam berinvestasi. Berikut 8 kesalahan investasi yang bikin Warren Buffett menyesal:

 

1. Melewatkan Saham Google dan Amazon

 

Warren Buffet menyesal tidak mengoleksi saham Google sejak lama dalam RUPS tahunan Berkshire Hathaway pada 2017. Buffett merasa dirinya melakukan kesalahan dengan tidak membeli saham di Google sejak Geico, anak usaha Berkshire Hathaway menjadi klien iklan perusahaan teknologi itu. 

 

Dengan menjadi klien iklan Google, Buffett merasa seharusnya dia sudah tahu prospek besar dari perusahaan teknologi tersebut. Pelajaran yang bisa dipetik dari kesalahan Buffett di saham Google itu adalah jangan melewatkan peluang besar yang dekat.  

 

Selain itu, Buffett juga mengungkapkan dalam wawancara dengan Squawk Box pada Februari 2017 terkait alasan dirinya tidak pernah mengoleksi saham Amazon.

 

“Seharusnya, saya telah membeli saham Amazon sejak lama. Saya juga mengagumi Amazon sejak lama. Namun, saya tidak memahami model bisnisnya,” ujarnya. 

 

Pelajaran yang bisa diambil kisah Warren Buffett yang melewatkan saham Google dan Amazon adalah cari mitra yang memiliki pemahaman di bidang berbeda agar tidak kehilangan peluang besar hanya karena alasan tidak paham model bisnisnya. 



2. Membeli General Reinsurance

 

Warren Buffet menganggap pembelian General Reinsurance pada 1998 sebagai salah satu langkah investasi yang buruk meninggalkan dua penyesalan bagi The Oracle of Omaha

 

Pertama, Buffett membeli General Reinsurance dengan modal dari aksi rights issue atau penerbitan saham baru Berkshire sebanyak 272.200 lembar saham. Aksi rights issue itu bikin jumlah saham beredar Berkshire meningkat 21,8 persen. 

 

Hasilnya, pemegang saham harus mengeluarkan modal yang lebih banyak untuk mengambil hak rights issue daripada pendapatan yang diterima dalam bentuk dividen.

 

Kedua, Buffett menyesal tidak melakukan uji tuntas saat akuisisi General Reinsurance. Dalam suratnya ke pemegang saham Berkshire pada 2001, Buffett mengakui kesalahan tidak melakukan uji tuntas dan potensi risiko dalam akuisisi General Reinsurance. 

 

Buffett mengabaikan beberapa risiko General Reinsurance seperti, serangan teroris hingga General Reinsurance tidak memiliki cadangan modal cukup besar untuk membayar klaim dari kebijakan polis yang lama. 

 

Pelajaran dari investasi Buffett di General  Reinsurance adalah pahami dengan baik skenario terburuk dalam investasi yang dilakukan.  



 

3. Salah Menilai Prospek Investasi di Sektor Manufaktur, Jasa, dan Ritel

 

Warren Buffett menulis surat tahunan untuk pemegang sahamnya pada 2015 terkait investasi ke sektor manufaktur, jasa, dan ritel. Buffett menilai keuntungan dari investasi ke tiga sektor itu cukup buruk dan di luar ekspektasinya saat itu.  

 

“Saya salah menilai dinamika ekonomi perusahaan dan sektor bisnisnya. Kami pun harus membayar kesalahan penilaian tersebut,” ujar Buffett. 

 

Pelajaran dari investasi Buffett kali ini adalah jangan investasi secara membabi buta. Mintalah nasehat pakar untuk memahami prospek bisnis sebuah perusahaan. 

 

4. Menukar Saham Berkshire untuk Beli Perusahaan Sepatu

 

Warren Buffett mengakui kesalahan investasi di Dexter Shoe Co. Dia membeli saham perusahaan sepatu itu dengan skema penukaran saham Berkshire Hathaway pada 1993. Namun, bisnis sepatu Dexter tertekan oleh banjir produk impor yang murah di AS pada 1999. 

 

Buffett menyesalkan keputusannya membeli saham Dexter lewat pertukaran dengan saham Berkshire. Pasalnya, nilai saham yang ditukarkan untuk membeli pabrik sepatu itu bernilai 3,5 miliar dolar AS pada 2007. Nilai itu terus naik menjadi 5,7 miliar dolar AS pada 2014.

 

Pelajaran dari investasi Buffett di Dexter adalah mengalokasikan hasil investasi dengan benar. Jika ada portofolio investasi yang hasilnya sedang bagus, lebih baik tidak menarik uangnya untuk ditempatkan ke peluang investasi yang prospeknya masih abu-abu.

 

5. Membeli Berkshire Hathaway

 

Mungkin tidak ada yang pernah menyangka kalau Berkshire Hathaway adalah penyesalan investasi pertama bagi Warren Buffett. Sebelum jadi perusahaan konglomerasi seperti saat ini, Berkshire Hathaway adalah perusahaan tekstil. 

 

Buffett mulai berinvestasi di Berkshire sejak 1962 ketika industri tekstil tertekan. Bahkan, Berkshire sudah beberapa kali menutup pabriknya. Di sini, Buffett melihat pola pergerakan harga saham Berkshire cenderung naik setiap ada penutupan pabrik. 

 

Kenaikan harga saham itu dipicu oleh aksi buyback yang dilakukan Berkshire dari uang hasil penjualan pabrik. Buffett pun langsung menambah koleksi saham Berkshire saat ada isu penutupan pabrik selanjutnya. 

 

Buffett pun menawarkan saham yang dimilikinya ke eksekutif Berkshire Seabury Stanton senilai 11,5 dolar AS  per saham pada 1964. Namun, balasan Stanton mengecewakan Buffett karena ditawar lebih rendah, yakni 11,37 dolar AS per saham. 

 

Buffett yang emosi mengabaikan tawaran buyback itu dan justru borong saham Berkshire hingga menjadi pengendali. Dengan menjadi pengendali, Buffett memecat manajemen Berkshire untuk balas dendam. Konon, biaya balas dendam Buffett ke manajemen Berkshire itu senilai 200 miliar dolar AS. 

 

Pelajaran dari investasi Buffett di Berkshire adalah jangan pernah terbawa emosi dalam membuat keputusan dalam bidang keuangan. 

 

6. Membeli Perusahaan Tekstil Waumbec 

 

Warren Buffett seperti mengulangi kesalahan yang sama.  Setelah menyesal beli Berkshire Hathaway pada 1962, Buffett kembali membeli perusahaan tekstil bernama Waumbec Mills pada 1975. 

 

Buffett mengaku dia tertarik membeli Waumbec karena harga beli sangat murah jika dibandingkan dengan aset dan proyeksi sinergi bisnis tekstilnya dengan Berkshire. 

 

Sayangnya, Waumbec terpaksa menutup pabrik tak lama setelah Buffett membeli sahamnya. 

 

Pelajaran dari investasi  Buffett di  Waumbec adalah belajar dari kesalahan. Ketika pernah gagal dalam menggunakan strategi investasi, lebih baik menggunakan strategi yang baru. 

 

7. Membeli Saham Conocophillips Saat Harga Minyak Sedang Tinggi

 

Warren Buffett pernah mengakui kesalahan dalam berinvestasi di saham perusahaan minyak Conocophillips. Dalam surat tahunan ke pemegang saham pada 2008, Buffett menekankan dia membeli saham perusahaan minyak itu tanpa desakan siapa pun, termasuk kerabatnya Charlie Munger. 

 

Namun, Buffett membeli saham Conocophillips di waktu yang salah karena harga minyak sedang berada di level tertingginya. Buffett mengakui dia tidak mengantisipasi penurunan harga minyak. 

 

Buffett menghabiskan 7 miliar dolar AS untuk 85 juta lembar saham Conocophillips atau senilai  82,35 dolar AS per saham. Namun, saat ini nilainya tinggal 4,4 miliar dolar AS atau 51,76 dolar AS per saham. 

 

Pelajaran dari investasi Warren Buffett di Conocophillips adalah jangan pernah sungkan untuk berkonsultasi dengan orang dipercayai. Apalagi, jika investasi yang dilakukan dalam jumlah yang besar. 

 

8. Jebakan Investasi di Lubrizol Corp.

 

Warren Buffett mengakui kesalahannya dalam investasi di Lubrizol Corp dalam RUPS Berkshire pada 2011. Buffett tidak mengetahui orang yang merekomendasikan untuk investasi di Lubrizol David Sokol adalah salah satu pemegang saham perusahaan bahan kimia tersebut. 

 

Atas rekomendasi Sokol, Buffett berinvestasi 9 miliar dolar AS di Lubrizol. Dari transaksi besar Buffett itu, Sokol disebut mendapatkan keuntungan 3 juta dolar AS dari aksi insider trading.  

 

Pelajaran dari investasi Warren Buffett di Lubrizol adalah bersikap skeptis dalam tawaran investasi. Ajukan banyak pertanyaan untuk mengungkap seluruh informasi yang dibutuhkan sebelum berinvestasi. 

 

Dari 8 kesalahan investasi yang bikin Warren Buffett menyesal ini membuktikan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, kesalahan itu bukanlah menjadi akhir, tapi justru bisa menjadi pembelajaran dan batu loncatan untuk bisa meraih sesuatu yang lebih besar. 


Mau belajar saham secara intensif?


Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.


emtrade.id/disclaimer


Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.







Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi