8 Kesalahan Investasi yang Bikin Warren Buffett
Menyesal
Pernah melakukan kesalahan? Jangan berkecil hati karena kesalahan adalah proses dalam mencapai keberhasilan karena investor legendaris sejagad raya, Warren Buffett pun pernah melakukan kesalanan.
Dari beberapa kesalahan investasi yang bikin
Warren Buffett menyesal ini, kamu bisa belajar kalau setiap orang pasti pernah
melakukan kesalahan. Untuk itu, jangan pernah takut untuk memulai dan
berpotensi melakukan kesalahan, karena itu bisa menjadi pembelajaran untuk kamu
ke depannya.
Terbaru, Warren Buffett mengungkapkan kesalahan
dalam keputusan investasinya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan
Berkshire Hathaway Inc. pada Sabtu, 1 Mei 2021. Warren Buffett mengaku menyesal
menjual sebagian saham Apple Inc. pada kuartal I/2020.
Pasalnya, harga saham Apple melejit dan kini
konsisten berada di atas 100 dolar AS per saham setelah anjlok ke kisaran 50
dolar AS per saham pada akhir kuartal I/2020.
Selain itu, ada banyak penyesalan Buffett akibat
kesalahan dalam berinvestasi. Berikut 8 kesalahan investasi yang bikin Warren
Buffett menyesal:
1. Melewatkan Saham Google dan Amazon
Warren Buffet menyesal tidak mengoleksi saham
Google sejak lama dalam RUPS tahunan Berkshire Hathaway pada 2017. Buffett
merasa dirinya melakukan kesalahan dengan tidak membeli saham di Google sejak
Geico, anak usaha Berkshire Hathaway menjadi klien iklan perusahaan teknologi
itu.
Dengan menjadi klien iklan Google, Buffett
merasa seharusnya dia sudah tahu prospek besar dari perusahaan teknologi
tersebut. Pelajaran yang bisa dipetik dari kesalahan Buffett di saham Google
itu adalah jangan melewatkan peluang besar yang dekat.
Selain itu, Buffett juga mengungkapkan dalam
wawancara dengan Squawk Box pada Februari 2017 terkait alasan dirinya
tidak pernah mengoleksi saham Amazon.
“Seharusnya, saya telah membeli saham Amazon
sejak lama. Saya juga mengagumi Amazon sejak lama. Namun, saya tidak memahami
model bisnisnya,” ujarnya.
Pelajaran yang bisa diambil kisah Warren Buffett yang melewatkan saham Google dan Amazon adalah cari mitra yang memiliki pemahaman di bidang berbeda agar tidak kehilangan peluang besar hanya karena alasan tidak paham model bisnisnya.
2. Membeli General Reinsurance
Warren Buffet menganggap pembelian General
Reinsurance pada 1998 sebagai salah satu langkah investasi yang buruk
meninggalkan dua penyesalan bagi The Oracle of Omaha.
Pertama, Buffett membeli General Reinsurance dengan modal dari aksi rights
issue atau penerbitan saham baru Berkshire sebanyak 272.200 lembar saham.
Aksi rights issue itu bikin jumlah saham beredar Berkshire meningkat
21,8 persen.
Hasilnya, pemegang saham harus mengeluarkan
modal yang lebih banyak untuk mengambil hak rights issue daripada
pendapatan yang diterima dalam bentuk dividen.
Kedua, Buffett menyesal tidak melakukan uji tuntas saat akuisisi
General Reinsurance. Dalam suratnya ke pemegang saham Berkshire pada 2001,
Buffett mengakui kesalahan tidak melakukan uji tuntas dan potensi risiko dalam
akuisisi General Reinsurance.
Buffett mengabaikan beberapa risiko General
Reinsurance seperti, serangan teroris hingga General Reinsurance tidak memiliki
cadangan modal cukup besar untuk membayar klaim dari kebijakan polis yang
lama.
Pelajaran dari investasi Buffett di General Reinsurance adalah pahami dengan baik skenario terburuk dalam investasi yang dilakukan.
3. Salah Menilai Prospek Investasi di Sektor
Manufaktur, Jasa, dan Ritel
Warren Buffett menulis surat tahunan untuk
pemegang sahamnya pada 2015 terkait investasi ke sektor manufaktur, jasa, dan
ritel. Buffett menilai keuntungan dari investasi ke tiga sektor itu cukup buruk
dan di luar ekspektasinya saat itu.
“Saya salah menilai dinamika ekonomi perusahaan
dan sektor bisnisnya. Kami pun harus membayar kesalahan penilaian tersebut,”
ujar Buffett.
Pelajaran dari investasi Buffett kali ini adalah
jangan investasi secara membabi buta. Mintalah nasehat pakar untuk memahami
prospek bisnis sebuah perusahaan.
4. Menukar Saham Berkshire untuk Beli Perusahaan
Sepatu
Warren Buffett mengakui kesalahan investasi di
Dexter Shoe Co. Dia membeli saham perusahaan sepatu itu dengan skema penukaran
saham Berkshire Hathaway pada 1993. Namun, bisnis sepatu Dexter tertekan oleh
banjir produk impor yang murah di AS pada 1999.
Buffett menyesalkan keputusannya membeli saham
Dexter lewat pertukaran dengan saham Berkshire. Pasalnya, nilai saham yang
ditukarkan untuk membeli pabrik sepatu itu bernilai 3,5 miliar dolar AS pada
2007. Nilai itu terus naik menjadi 5,7 miliar dolar AS pada 2014.
Pelajaran dari investasi Buffett di Dexter
adalah mengalokasikan hasil investasi dengan benar. Jika ada portofolio
investasi yang hasilnya sedang bagus, lebih baik tidak menarik uangnya untuk
ditempatkan ke peluang investasi yang prospeknya masih abu-abu.
5. Membeli Berkshire Hathaway
Mungkin tidak ada yang pernah menyangka kalau
Berkshire Hathaway adalah penyesalan investasi pertama bagi Warren Buffett.
Sebelum jadi perusahaan konglomerasi seperti saat ini, Berkshire Hathaway adalah
perusahaan tekstil.
Buffett mulai berinvestasi di Berkshire sejak
1962 ketika industri tekstil tertekan. Bahkan, Berkshire sudah beberapa kali
menutup pabriknya. Di sini, Buffett melihat pola pergerakan harga saham
Berkshire cenderung naik setiap ada penutupan pabrik.
Kenaikan harga saham itu dipicu oleh aksi buyback
yang dilakukan Berkshire dari uang hasil penjualan pabrik. Buffett pun langsung
menambah koleksi saham Berkshire saat ada isu penutupan pabrik
selanjutnya.
Buffett pun menawarkan saham yang dimilikinya ke
eksekutif Berkshire Seabury Stanton senilai 11,5 dolar AS per saham pada
1964. Namun, balasan Stanton mengecewakan Buffett karena ditawar lebih rendah,
yakni 11,37 dolar AS per saham.
Buffett yang emosi mengabaikan tawaran buyback
itu dan justru borong saham Berkshire hingga menjadi pengendali. Dengan menjadi
pengendali, Buffett memecat manajemen Berkshire untuk balas dendam. Konon,
biaya balas dendam Buffett ke manajemen Berkshire itu senilai 200 miliar dolar
AS.
Pelajaran dari investasi Buffett di Berkshire
adalah jangan pernah terbawa emosi dalam membuat keputusan dalam bidang
keuangan.
6. Membeli Perusahaan Tekstil Waumbec
Warren Buffett seperti mengulangi kesalahan yang
sama. Setelah menyesal beli Berkshire Hathaway pada 1962, Buffett kembali
membeli perusahaan tekstil bernama Waumbec Mills pada 1975.
Buffett mengaku dia tertarik membeli Waumbec
karena harga beli sangat murah jika dibandingkan dengan aset dan proyeksi
sinergi bisnis tekstilnya dengan Berkshire.
Sayangnya, Waumbec terpaksa menutup pabrik tak
lama setelah Buffett membeli sahamnya.
Pelajaran dari investasi Buffett di
Waumbec adalah belajar dari kesalahan. Ketika pernah gagal dalam menggunakan
strategi investasi, lebih baik menggunakan strategi yang baru.
7. Membeli Saham Conocophillips Saat Harga
Minyak Sedang Tinggi
Warren Buffett pernah mengakui kesalahan dalam
berinvestasi di saham perusahaan minyak Conocophillips. Dalam surat tahunan ke
pemegang saham pada 2008, Buffett menekankan dia membeli saham perusahaan
minyak itu tanpa desakan siapa pun, termasuk kerabatnya Charlie Munger.
Namun, Buffett membeli saham Conocophillips di
waktu yang salah karena harga minyak sedang berada di level tertingginya.
Buffett mengakui dia tidak mengantisipasi penurunan harga minyak.
Buffett menghabiskan 7 miliar dolar AS untuk 85
juta lembar saham Conocophillips atau senilai 82,35 dolar AS per saham.
Namun, saat ini nilainya tinggal 4,4 miliar dolar AS atau 51,76 dolar AS per
saham.
Pelajaran dari investasi Warren Buffett di
Conocophillips adalah jangan pernah sungkan untuk berkonsultasi dengan orang
dipercayai. Apalagi, jika investasi yang dilakukan dalam jumlah yang
besar.
8. Jebakan Investasi di Lubrizol Corp.
Warren Buffett mengakui kesalahannya dalam
investasi di Lubrizol Corp dalam RUPS Berkshire pada 2011. Buffett tidak
mengetahui orang yang merekomendasikan untuk investasi di Lubrizol David Sokol
adalah salah satu pemegang saham perusahaan bahan kimia tersebut.
Atas rekomendasi Sokol, Buffett berinvestasi 9
miliar dolar AS di Lubrizol. Dari transaksi besar Buffett itu, Sokol disebut
mendapatkan keuntungan 3 juta dolar AS dari aksi insider trading.
Pelajaran dari investasi Warren Buffett di
Lubrizol adalah bersikap skeptis dalam tawaran investasi. Ajukan banyak
pertanyaan untuk mengungkap seluruh informasi yang dibutuhkan sebelum
berinvestasi.
Dari 8 kesalahan investasi yang bikin Warren Buffett menyesal ini membuktikan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, kesalahan itu bukanlah menjadi akhir, tapi justru bisa menjadi pembelajaran dan batu loncatan untuk bisa meraih sesuatu yang lebih besar.
Mau belajar saham secara intensif?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/4985/8-kesalahan-investasi-yang-bikin-warren-buffett-menyesal
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial