Secara garis besar, analisis fundamental perusahaan dapat dibagi menjadi 2 yaitu, Analisis Kuantitatif dan Analisis Kualitatif.
Quantitative analysis
Analisis kuantitatif adalah analisis mengenai angka, yang berfokus pada valuasi perusahaan. Awal mula dari analisis kuantitatif adalah value investing murni, yang diperkenalkan oleh Benjamin Graham dan David Dodd pada era 1920 an.
Strategi value investing murni berfokus pada valuasi yang sangat murah dengan PBV < 1 di mana perusahaan biasanya sedang mengalami tekanan.
Warren Buffett sempat menggunakan strategi ini hingga tahun 1960, di mana perusahaan investasinya yaitu Berkshire Hathaway mulai berkembang dan sulit untuk membeli saham-saham dengan valuasi super murah yang biasanya likuiditasnya kecil.
Seiring dengan berjalannya waktu, Warren Buffett mulai melengkapi strategi investasinya dengan melihat perusahaan secara kualitatif, untuk mendapatkan perusahaan yang lebih berkembang dan menghindari value trap.
Value trap adalah kondisi di mana valuasi sangat murah karena perusahaan bermasalah sehingga kurang diminati oleh investor besar, dan harga sahamnya jadi tidak kunjung naik.
Strategi yang berfokus hanya pada valuasi ini juga seringkali disebut dengan strategi cigar butt.
Qualitative analysis
Analisis kualitatif adalah cikal bakal dari growth investing, yang mengutamakan model bisnis, kemampuan perusahaan bersaing, keunggulan perusahaan, pangsa pasar, dan juga manajemen perusahaan.
Berbeda dengan analisis kuantitatif yang bersifat historis. Analisis kualitatif ini bersifat projektif terhadap masa depan / melihat potensi perusahaan berkembang di masa depan.
Analisis kualitatif pertama kali diperkenalkan oleh Philip Fisher dengan strategi scuttlebutting, di mana dalam melakukan analisis perusahaan, Philip Fisher langsung turun menemui pengguna dari produk dan jasa perusahaan tersebut, alias blusukan. Dari situlah Fisher melihat perusahaan mana yang potensinya cenderung bagus untuk masa depan.
Gbr. Value investor vs Growth Investor
“I am 15% Philip Fisher and 85% Benjamin Graham”
“It's far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price.”
Warren Buffett
Yuk kita mulai 😊 lanjut ke FA4 yah...
https://emtrade.id/blog/3952/fa3-dasar-analisis-fundamental
Deretan Saham Big Caps yang Terdiskon, Mana yang Potensial?
Adu Kuat Kinerja Big Bank Hingga November 2023
Mana Saham Properti yang Valuasinya Paling Murah? Cek di Sini!
Laba Bersih vs Arus Kas, Mana yang Lebih Penting?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial