Memahami istilah-istilah di pasar saham sangat penting agar kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam berinvestasi. Berikut ini adalah beberapa istilah saham yang wajib diketahui oleh pemula:
<h2 dir="ltr">1. Lot</h2>
Lot adalah satuan terkecil dalam transaksi saham. Biasanya, saham diperdagangkan dalam 1 lot yang berisi 100 lembar saham. Jadi, saat kamu membeli saham, kamu akan membeli minimal <a href="https://emtrade.id/blog/9307/1-lot-saham-berapa-rupiah-simak-pengertian-cara-menghitung-dan-contohnya">1 lot</a> (atau 100 lembar saham) &ndash; kecuali jika sekuritas kamu menyediakan transaksi saham pecahan (untuk beberapa saham tertentu).
Contoh: Jika harga saham perusahaan A adalah Rp1.000 per lembar, dan kamu ingin membeli 1 lot, maka total yang harus kamu bayarkan adalah Rp100.000 (Rp1.000 x 100 lembar).
<h2 dir="ltr">2. Orderbook</h2>
Order Book adalah daftar semua order beli dan jual yang ada untuk saham tertentu di pasar. Di dalam order book, kamu bisa melihat harga bid (harga beli) dan harga offer (harga jual) dari investor yang ingin membeli atau menjual saham.
Fungsi Order Book:
<ul>
<li dir="ltr">
Menunjukkan seberapa besar permintaan dan penawaran untuk suatu saham.
</li>
<li dir="ltr">
Membantu investor memahami kondisi likuiditas suatu saham, apakah banyak yang mencari (beli) atau menjual saham tersebut.
</li>
</ul>
Contoh: Jika kamu melihat order book untuk saham perusahaan A, kamu akan melihat daftar order beli yang siap dibeli di harga tertentu (misalnya Rp1.000), dan daftar order jual yang siap dijual di harga lebih tinggi (misalnya Rp1.050). Order book akan memberikan gambaran tentang kedalaman pasar, yang bisa membantu kamu menentukan keputusan untuk membeli atau menjual saham tersebut.
<h2 dir="ltr">3. Bid dan Offer</h2>
Bid dan Offer adalah dua harga yang sering muncul dalam pasar saham.
<ul>
<li dir="ltr">
Bid adalah harga yang siap dibayar oleh pembeli untuk membeli saham. Jadi, bid menunjukkan harga tertinggi yang seorang pembeli bersedia bayar untuk saham tersebut. 
</li>
<li dir="ltr">
Offer atau Ask adalah harga yang siap diterima oleh penjual untuk menjual saham. Jadi, offer adalah harga terendah yang seorang penjual siap terima untuk menjual saham.
</li>
</ul>
Contoh: Jika saham perusahaan A memiliki bid di Rp1.000 dan offer di Rp1.050, itu artinya pembeli bersedia membeli saham di harga Rp1.000, sementara penjual bersedia menjualnya di harga Rp1.050.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/7143/cara-membaca-bid-offer-saham">Cara Membaca Bid Offer Saham</a>
<h2 dir="ltr">4. Volume</h2>
Volume menunjukkan jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam satu hari. Volume yang tinggi menunjukkan tingginya aktivitas perdagangan dan bisa menjadi indikasi bahwa saham tersebut sedang ramai dibeli atau dijual. Sebaliknya, volume yang rendah bisa berarti minat pasar terhadap saham tersebut rendah.
Contoh: Jika volume saham perusahaan A mencapai 1 juta lembar dalam sehari, itu berarti ada 1 juta lembar saham perusahaan A yang diperdagangkan pada hari itu.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/7517/analisa-bid-offer-saham-untuk-mengetahui-likuiditas-saham">Analisa Bid-Offer untuk Mengetahui Likuiditas Saham</a>
<h2 dir="ltr">5. Market Cap (Kapitalisasi Pasar)</h2>
Market Cap atau kapitalisasi pasar adalah total nilai pasar suatu perusahaan, yang dihitung dengan mengalikan harga saham perusahaan tersebut dengan jumlah saham yang beredar. Market Cap memberikan gambaran tentang ukuran perusahaan.
Formula: Market Cap = Harga Saham x Jumlah Saham yang Beredar
Contoh: Jika harga saham perusahaan A adalah Rp1.000, dan jumlah saham yang beredar adalah 1 juta lembar, maka kapitalisasi pasar perusahaan A adalah Rp1 miliar (Rp1.000 x 1.000.000).
Market Cap sering digunakan untuk mengelompokkan saham menjadi beberapa kategori, seperti:
<ul>
<li dir="ltr">
Large-cap: Perusahaan dengan market cap di atas Rp10 triliun, biasanya perusahaan besar dan stabil. 
</li>
<li dir="ltr">
Mid-cap: Perusahaan dengan market cap antara Rp2 triliun sampai Rp10 triliun, cenderung lebih berkembang dan bisa memberikan potensi keuntungan lebih tinggi. 
</li>
<li dir="ltr">
Small-cap: Perusahaan dengan market cap di bawah Rp2 triliun, sering kali lebih berisiko, namun bisa memberikan keuntungan lebih besar jika berkembang.
</li>
</ul>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/9822/apa-itu-market-cap-definisi-dan-strategi-investasi-berdasarkan-ukurannya">Apa itu Market Cap? Definisi dan Strategi Investasi Berdasarkan Ukurannya</a>
<h2 dir="ltr">6. ARA (Auto Reject Atas)</h2>
ARA adalah batas maksimal kenaikan harga saham dalam satu hari yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). ARA bertujuan untuk menjaga agar harga saham tidak naik terlalu tinggi dalam waktu singkat, yang bisa memicu spekulasi berlebihan atau gejolak pasar.
Setiap saham di pasar saham Indonesia memiliki batasan ARA yang berbeda, tergantung pada harga sahamnya. Misalnya, saham dengan harga lebih rendah bisa naik lebih banyak dalam satu hari dibandingkan saham yang harga awalnya sudah tinggi.
<h2 dir="ltr">7.&nbsp; ARB (Auto Reject Bawah)</h2>
ARB adalah kebalikan dari ARA, yaitu batas maksimal penurunan harga saham dalam satu hari. Jika harga saham turun melewati batas ARB, maka transaksi jual pada saham tersebut akan dihentikan sementara untuk menjaga stabilitas pasar.
Contoh: Jika harga saham perusahaan A turun 15% dalam satu hari, maka transaksi pada saham A akan dihentikan hingga batas <a href="https://emtrade.id/blog/8512/apa-itu-arb-dalam-saham-trader-dan-investor-pemula-wajib-tahu">ARB</a> tercapai.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/8557/3-cara-menjual-saham-arb-untuk-meredam-kerugian">Cara Menjual Saham ARB untuk Meredam Kerugian</a>
<h2 dir="ltr">8. Suspensi</h2>
Istilah satu ini masih ada kaitannya dengan ARA dan ARB. Suspensi adalah penghentian sementara saham yang salah satunya bisa disebabkan karena pergerakan saham yang tidak biasa, turun/naik signifikan dalam waktu singkat.
Nah, selama suspensi, saham tidak bisa diperjualbelikan sampai kurun waktu yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, dengan adanya suspensi, diharapkan kondisi pasar bisa lebih kondusif dan efisien. Sehingga bisa meminimalisir risiko untuk investor.
Lalu, apa yang harus dilakukan kalau saham kita kena suspensi?
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/5275/saham-kena-suspensi-ini-yang-harus-kamu-lakukan">Saham Kena Suspensi? Ini yang Harus Kamu Lakukan</a>
<h2 dir="ltr">9. Dividen</h2>
Dividen adalah bagi hasil keuntungan perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham. Tidak semua perusahaan memberikan dividen, tetapi bagi perusahaan yang memberikan dividen, ini menjadi salah satu cara untuk investor mendapatkan pendapatan pasif dari investasinya.
Contoh: Jika kamu memiliki 100 lembar saham perusahaan A dan perusahaan A memberikan dividen Rp50 per lembar saham, maka kamu akan mendapatkan dividen Rp5.000.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/10371/pembagian-dividen-saham-101-penjelasan-dan-prosedurnya">Pembagian Dividen Saham 101: Penjelasan dan Prosedurnya</a>
<h2 dir="ltr">10. IPO</h2>
IPO (Initial Public Offering) adalah proses saat sebuah perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik. Dalam kata lain, IPO adalah cara perusahaan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat dengan menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau pasar saham lainnya.
Saat perusahaan memutuskan untuk go public dan melakukan IPO, itu berarti perusahaan tersebut membuka kesempatan bagi investor untuk menjadi pemilik saham perusahaan tersebut. Sebagai imbalannya, perusahaan mendapatkan dana segar yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi usaha, membayar utang, atau investasi dalam proyek-proyek baru.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/7930">Mau Beli Saham IPO? Ketahui Hal-Hal Ini Dulu</a>
Demikian adalah istilah-istilah yang wajib dipahami pemula. Selengkapnya tentang istilah-istilah di pasar saham dapat diakses melalui Emtradepedia <a href="https://emtrade.id/emtradepedia?fr=category">di link ini</a>.
Mau mulai investasi saham tapi bingung mulai dari mana? Strategi apa yang minim risiko dan cocok untuk pemula? Yuk, daftar di Emvestart, webinar saham untuk pemula bersama pakar saham Ms Ellen May.
<a href="http://emvest.id/blog" style="background-color: #f1c40f;">Klik di sini untuk daftar dan informasi selengkapnya</a>

saham dari nol

10 Istilah Penting dalam Saham yang Wajib Diketahui Pemula

Berikut ini adalah beberapa istilah saham yang wajib diketahui oleh pemula.

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...