Banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di crypto, tetapi sering kali merasa khawatir karena fluktuasi harga yang tinggi. Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan pasif (passive income) dari crypto tanpa harus trading aktif adalah melalui staking. Tapi, apa sih staking itu, dan bagaimana cara kita bisa mendapatkan passive income dari aktivitas ini?
Yuk, kita bahas semuanya dalam artikel ini!
<h2 dir="ltr">Apa Itu Staking dan Bagaimana Cara Kerjanya?</h2>
Staking adalah proses di mana kamu mengunci sejumlah aset crypto yang kamu miliki untuk membantu menjaga keamanan dan operasional sebuah jaringan blockchain. Sebagai imbalannya, kamu akan mendapatkan reward atau hadiah berupa koin crypto tambahan.
Jadi, staking bisa diibaratkan seperti menabung di bank, di mana kamu menyimpan uangmu dan mendapatkan bunga sebagai imbalan, tapi kali ini dengan crypto. Bedanya, kamu tidak perlu bekerja keras atau aktif trading, cukup biarkan crypto yang kamu stake bekerja untukmu.
Staking bekerja pada jaringan blockchain yang menggunakan Proof of Stake (PoS) sebagai mekanisme konsensus. Dalam sistem ini, pemilik crypto yang menyimpan koin mereka (stake) akan berperan dalam memvalidasi transaksi di jaringan tersebut. Semakin banyak koin yang kamu stake, semakin besar kemungkinan kamu untuk mendapatkan reward.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/14228/8-tips-memilih-exchange-kripto-untuk-pemula">8 Tips Memilih Exchange Kripto untuk Pemula</a>
<h2 dir="ltr">Kenapa Staking Bisa Memberikan Passive Income?</h2>
Passive income adalah pendapatan yang kamu dapatkan tanpa perlu bekerja aktif atau melakukan banyak usaha setelah melakukan investasi awal. Nah, staking memberikan passive income karena kamu hanya perlu mengunci (stake) crypto kamu di platform staking dan membiarkannya berjalan otomatis.
<h3 dir="ltr">Bagaimana Staking Memberikan Penghasilan Pasif?</h3>
Setelah kamu melakukan staking, kamu akan menerima reward dalam bentuk koin tambahan berdasarkan jumlah dan durasi staking yang kamu lakukan. Reward ini akan diberikan secara berkala, bisa harian, mingguan, atau bulanan, tergantung platform yang kamu pilih.
Reward dari staking ini bisa sangat menguntungkan, tergantung pada jenis koin dan platform yang digunakan. Misalnya, ada beberapa crypto yang menawarkan reward hingga 10-15% per tahun, yang tentu saja lebih tinggi dibandingkan bunga deposito bank yang cenderung sangat rendah.
<h2 dir="ltr">Bagaimana Cara Memulai Staking?</h2>
Buat kamu yang tertarik mendapatkan passive income dari staking, berikut langkah-langkah sederhananya:
<h3 dir="ltr">1. Pilih Platform Staking</h3>
Ada banyak platform yang menawarkan layanan staking. Beberapa exchange global seperti Binance, Coinbase, atau Kraken menyediakan layanan staking. Selain itu, ada juga platform DeFi (Decentralized Finance) yang menawarkan staking untuk beberapa jenis koin dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
Namun, ada juga beberapa exchange lokal yang punya fitur staking. Kamu bisa cek di artikel berikut ini.
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/14269/perbandingan-8-exchange-kripto-lokal-mana-yang-terbaik">Perbandingan 8 Exchange Kripto Lokal, Mana yang Terbaik?</a>
Pastikan platform yang kamu pilih adalah platform terpercaya dan sudah terdaftar secara resmi untuk menghindari penipuan.
<h3 dir="ltr">2. Pilih Koin yang Akan Distake</h3>
Setelah memilih platform, langkah selanjutnya adalah memilih koin yang ingin kamu stake. Beberapa pilihan koin populer untuk staking adalah:
<ul>
<li dir="ltr">
Ethereum (ETH 2.0): Setelah Ethereum beralih ke Proof of Stake, staking ETH menjadi lebih populer.
</li>
<li dir="ltr">
Cardano (ADA): Cardano adalah salah satu koin dengan sistem Proof of Stake yang menarik untuk staking.
</li>
<li dir="ltr">
Polkadot (DOT) dan Solana (SOL) juga pilihan yang bagus.
</li>
</ul>
Setiap koin punya reward yang berbeda, jadi pastikan untuk memilih koin dengan imbal hasil yang sesuai dengan tujuanmu.
<h3 dir="ltr">3. Deposit Koin ke Platform/Walet Pilihanmu</h3>
Jika saldo koin yang ingin kamu stake belum ada di platform yang kamu pilih, kirim koin dari exchange atau wallet lain ke platform staking. Pastikan kamu mengecek dan memastikan alamat blockchain yang benar, karena jika salah kirim, koin bisa hilang.
<h3 dir="ltr">4. Lakukan Staking</h3>
Di platform exchange: Cukup klik tombol "Stake" atau "Simple Earn" yang biasanya tersedia di halaman staking.
Di platform wallet: Pilih validator (pihak yang mengelola staking), masukkan jumlah koin yang ingin kamu stake, lalu konfirmasi staking-mu.
Beberapa platform menawarkan opsi staking flexible (bisa ditarik kapan saja) dan locked (lebih tinggi reward-nya, tapi koin terkunci untuk periode tertentu). Pilihlah sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko kamu.
<h3 dir="ltr">5. Pantau dan Nikmati Reward-mu</h3>
Setelah staking aktif, kamu akan mulai menerima reward secara berkala, yang bisa langsung masuk ke wallet atau harus diklaim tergantung pada platform yang kamu gunakan. Jangan lupa untuk memantau performa koin dan melakukan update staking jika diperlukan. Cek secara rutin apakah ada perubahan reward atau peluang staking yang lebih menguntungkan.
<h2 dir="ltr">Keuntungan dari Staking</h2>
<h3 dir="ltr">1. Penghasilan Pasif</h3>
Seperti yang sudah dijelaskan, staking memberikan penghasilan pasif yang bisa diandalkan. Kamu hanya perlu menyimpan koin di platform staking dan membiarkannya menghasilkan keuntungan secara otomatis.
<h3 dir="ltr">2. Imbal Hasil Lebih Tinggi dari Deposito</h3>
Jika kamu sudah familiar dengan investasi tradisional seperti deposito, kamu pasti tahu bahwa bunga deposito sangat rendah. Nah, staking crypto bisa memberikan imbal hasil yang jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai 10% per tahun atau lebih, tergantung pada koin dan platform yang digunakan.
<h3 dir="ltr">3. Mendukung Jaringan Blockchain</h3>
Dengan melakukan staking, kamu juga berperan dalam menjaga keamanan dan kestabilan jaringan blockchain yang kamu pilih. Ini membuat staking lebih dari sekadar cara menghasilkan uang, tetapi juga cara untuk berkontribusi pada ekosistem blockchain yang lebih besar.
<h2 dir="ltr">Risiko yang Perlu Diperhatikan dalam Staking</h2>
Meski staking menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa risiko yang perlu kamu ketahui:
<ol>
<li dir="ltr">
Koin yang Distake Bisa Terkunci &nbsp;Koin yang kamu stake akan terkunci untuk periode waktu tertentu, yang berarti kamu tidak bisa menariknya jika harga koin turun drastis. Jadi, pastikan kamu siap untuk &ldquo;membekukan&rdquo; koin tersebut. 
</li>
<li dir="ltr">
Risiko Penurunan Harga &nbsp;Seperti semua investasi crypto, staking tetap terpengaruh oleh fluktuasi harga. Jadi, meskipun kamu mendapatkan reward, kerugian akibat penurunan harga koin tetap bisa terjadi. 
</li>
<li dir="ltr">
Risiko Jaringan Jika jaringan tempat kamu staking mengalami masalah teknis atau diserang hacker, crypto yang kamu stake bisa terancam. Oleh karena itu, pilihlah platform staking yang sudah terverifikasi dan aman.
</li>
</ol>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/14381/4-risiko-investasi-di-kripto-yang-harus-diwaspadai-pemula?fr=category">4 Risiko Kripto yang Harus Diwaspadai Pemula</a>
Gimana? Sudah siap coba staking untuk dapat passive income? Kalau kamu mau dapat update seputar crypto secara real-time, follow Instagram <a href="http://instagram.com/cryptofolio.id">Cryptofolio.id</a>.

crypto dari nol

Dapat Passive Income dari Staking Crypto, Gimana Caranya?

Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan pasif (passive income) dari crypto tanpa harus trading aktif adalah melalui staking. Tapi, apa sih staking itu?

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...