Banyak orang ingin mulai investasi, tapi bingung harus pilih yang mana. Ada yang bilang saham paling cuan, tapi ada juga yang lebih suka main aman di deposito atau emas. Belum lagi crypto yang sering disebut-sebut kasih profit besar.
Sebenarnya, nggak ada yang benar atau salah, karena setiap instrumen investasi punya kelebihan dan risikonya masing-masing. Nah, biar nggak salah pilih, yuk kita bahas perbedaan saham dengan instrumen investasi lainnya supaya kamu bisa menentukan mana yang paling cocok buatmu!
<h3 dir="ltr">1. Saham &ndash; Jadi Pemilik Perusahaan</h3>
Saham adalah bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Kalau kamu beli saham, artinya kamu punya bagian kecil dari perusahaan tersebut dan bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain) atau pembagian laba perusahaan (dividen).
Kelebihan Saham:
<ul>
<li dir="ltr">
Potensi return tinggi dalam jangka panjang.
</li>
<li dir="ltr">
Bisa dapat dividen sebagai passive income.
</li>
<li dir="ltr">
Likuid, bisa jual beli kapan saja di bursa.
</li>
</ul>
Kekurangan Saham:
<ul>
<li dir="ltr">
Harga bisa fluktuatif, kadang naik-turun dalam sehari.
</li>
<li dir="ltr">
Butuh analisis dan strategi biar nggak asal beli.
</li>
<li dir="ltr">
Risiko delisting di mana pencatatan saham di bursa di hapus sehingga tidak bisa diperjualbelikan secara publik lagi.
</li>
</ul>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/14077/5-risiko-investasi-saham-dan-cara-meminimalisirnya">5 Risiko Investasi Saham dan Cara Meminimalisirnya</a>
<h3 dir="ltr">2. Reksa Dana &ndash; Cocok Buat yang Nggak Mau Ribet</h3>
Reksa dana adalah investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Jadi, kamu tinggal setor dana dan biarkan profesional yang mengatur ke mana uangmu diinvestasikan. Tingkat risiko <a href="https://emtrade.id/blog/5769/strategi-investasi-terbaik-untuk-reksa-dana-">reksa dana</a> bervariasi tergantung jenisnya. Mulai dari yang paling besar risikonya ada reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.&nbsp;
Kelebihan Reksa Dana:
<ul>
<li dir="ltr">
Nggak perlu pusing analisis, dikelola oleh manajer investasi
</li>
<li dir="ltr">
Bisa mulai dengan modal kecil (Rp10 ribu saja sudah bisa!).
</li>
<li dir="ltr">
Lebih diversifikasi karena dana tersebar ke berbagai instrumen.
</li>
<li dir="ltr">
Bisa pilih jenis reksa dana sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing
</li>
</ul>
Kekurangan Reksa Dana:
<ul>
<li dir="ltr">
Biaya pengelolaan (fee) yang mengurangi keuntungan.
</li>
<li dir="ltr">
Nilai investasi tetap bisa turun tergantung kinerja pasar.
</li>
<li dir="ltr">
Informasi kurang transparan karena portofolio dikelola oleh manajer investasi
</li>
<li dir="ltr">
Risiko gagal bayar di mana manajer investasi tidak bisa mencairkan dana nasabah saat ditarik
</li>
</ul>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/9401/memahami-pentingnya-diversifikasi-dari-kisah-john-templeton">Memahami Pentingnya Diversifikasi dari Kisah John Templeton</a>
<h3 dir="ltr">3. Obligasi &ndash; Cocok Buat yang Cari Passive Income</h3>
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Jadi, kalau kamu beli obligasi, artinya kamu meminjamkan uang ke penerbit obligasi dan akan mendapatkan bunga (kupon) secara berkala.
Kelebihan Obligasi:
<ul>
<li dir="ltr">
Return lebih stabil dibanding saham.
</li>
<li dir="ltr">
Cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang.
</li>
<li dir="ltr">
Obligasi pemerintah relatif aman karena dijamin negara.
</li>
</ul>
Kekurangan Obligasi:
<ul>
<li dir="ltr">
Bisa rugi kalau dijual sebelum jatuh tempo saat harga turun.
</li>
<li dir="ltr">
Risiko gagal bayar kalau penerbit obligasi mengalami masalah keuangan.
</li>
</ul>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/9245/apa-itu-yield-obligasi-pengertian-faktor-pengaruh-dan-peringkat-obligasi-apa-itu-yield-obligasi-sebelum-dibahas-mari-kita-kenalan-dulu-dengan-obligasi-itu-sendiri-obligasi-adalah-surat-utang-">Apa itu Yield Obligasi? Pengertian, Faktor Pengaruh, dan Peringkat Obligasi</a>
<h3 dir="ltr">4. Deposito &ndash; Aman Tapi Return Terbatas</h3>
Deposito adalah tabungan berjangka dengan bunga lebih tinggi dari tabungan biasa, tapi kamu nggak bisa mencairkan dana sebelum jatuh tempo tanpa kena penalti.
Kelebihan Deposito:
<ul>
<li dir="ltr">
Risiko sangat rendah, cocok untuk simpanan dana cadangan yang akan dipakai dalam waktu dekat.
</li>
<li dir="ltr">
Dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp2 miliar.
</li>
</ul>
Kekurangan Deposito:
<ul>
<li dir="ltr">
Bunga lebih rendah dibanding investasi lain.
</li>
<li dir="ltr">
Uang nggak bisa ditarik sewaktu-waktu tanpa penalti.
</li>
<li dir="ltr">
Di beberapa bank ada minimal deposit untuk jangka waktu yang dipilih.
</li>
</ul>
<h3 dir="ltr">5. Emas &ndash; Aset Safe Haven yang Stabil</h3>
Emas sudah lama jadi pilihan investasi karena nilainya cenderung stabil dan sering naik saat ekonomi sedang nggak pasti.
Kelebihan Emas:
<ul>
<li dir="ltr">
Tahan inflasi, cocok buat investasi jangka panjang.
</li>
<li dir="ltr">
Bisa disimpan dalam bentuk fisik atau digital.
</li>
<li dir="ltr">
Likuid, gampang dijual kapan saja.
</li>
</ul>
Kekurangan Emas:
<ul>
<li dir="ltr">
Harga bisa stagnan dalam jangka pendek.
</li>
<li dir="ltr">
Butuh tempat penyimpanan kalau beli dalam bentuk fisik.
</li>
<li dir="ltr">
Tidak menawarkan passive income seperti dividen di saham
</li>
<li dir="ltr">
Risiko pemalsuan kalau bukan beli di tempat terpercaya.
</li>
</ul>
<h3 dir="ltr">6. Crypto &ndash; Potensi Cuan Besar, Tapi Penuh Risiko</h3>
Crypto seperti Bitcoin dan Ethereum adalah aset digital yang berbasis teknologi blockchain. Harganya bisa naik tinggi dalam waktu singkat, tapi juga bisa turun drastis.
Kelebihan Crypto:
<ul>
<li dir="ltr">
Potensi return sangat tinggi dalam jangka pendek.
</li>
<li dir="ltr">
Transaksi bisa dilakukan 24/7 tanpa batasan negara.
</li>
</ul>
Risiko Crypto:
<ul>
<li dir="ltr">
Volatilitas ekstrem, harga bisa anjlok dalam hitungan detik/menit.
</li>
<li dir="ltr">
Rawan scam untuk meme coin
</li>
<li dir="ltr">
Risiko peretasan dan keamanan
</li>
</ul>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/6198/saham-vs-crypto-emang-apa-sih-bedanya">8 Perbedaan Saham dengan Crypto yang Harus Kamu Ketahui</a>
<h3 dir="ltr">Jadi, Mana yang Cocok Buat Kamu?</h3>
Pilihan investasi tergantung pada tujuan dan profil risiko kamu:
<ul>
<li dir="ltr">
Kalau mau return tinggi dan siap risiko? Saham atau crypto bisa jadi pilihan.
</li>
<li dir="ltr">
Kalau pengen santai tanpa ribet? Reksa dana lebih cocok.
</li>
<li dir="ltr">
Kalau cari pendapatan stabil? Obligasi bisa jadi pilihan.
</li>
<li dir="ltr">
Kalau cari aman dan stabil? Deposito atau emas bisa jadi opsi terbaik.
</li>
</ul>
Baca juga: <a href="https://emtrade.id/blog/14056/apa-itu-saham-dan-bagaimana-cara-kerjanya-panduan-lengkap-untuk-pemula">Apa itu Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya? Panduan Lengkap untuk Pemula</a>
<h3 dir="ltr">Kesimpulan</h3>
Setiap instrumen investasi punya karakteristik masing-masing. High risk, high return, artinya semakin besar potensi cuan, semakin tinggi juga risikonya. Instrumen seperti reksa dana pasar uang, emas, deposito, dan obligasi memang punya return yang lebih kecil dibanding saham atau crypto, tetapi ini bisa menjadi pilihan yang bagus untuk diversifikasi portofolio.
Sementara itu, crypto bisa menjadi pelengkap investasi saham bagi investor yang siap dengan volatilitas tinggi tetapi ingin menambah peluang keuntungan.
Yang penting, sebelum mulai investasi, pastikan kamu paham instrumen yang dipilih dan sesuaikan dengan kebutuhan serta toleransi risiko kamu!
Lalu, bagaimana cara investasi saham yang minim risiko? Mau tahu strategi diversifikasinya? Yuk, belajar di Emvestart, webinar saham untuk pemula bersama pakar saham Ms Ellen May.
<a href="http://emvest.id/blog" style="background-color: #f1c40f;">Klik di sini untuk daftar</a>
emtrade.id/disclaimer Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

Saham vs Reksa Dana, Obligasi, Deposito, Emas, & Crypto, Lebih Cuan Mana?

Ada banyak pilihan instrumen investasi dengan potensi return dan risiko yang bervariasi. Mana yang paling cocok untukmu? Cek di sini!

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...