Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Belakangan ini Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) jadi salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan netizen. Tapera adalah program pemerintah yang mengenakan iuran untuk pembiayaan perumahan dalam jangka waktu tertentu yang mana hasilnya akan dikembalikan berikut dengan hasil pemupukannya setelah kepesertaan berakhir. 


Iurannya sebesar 3% dari gaji atau upah. Rinciannya, 0,5% ditanggung pemberi kerja, sedangkan 2,5% ditanggung oleh pekerja. Untuk freelancer, iuran 3% ditanggung sendiri.


Peserta wajib Tapera adalah semua pekerja dengan usia paling rendah 20 tahun atau sudah kawin yang punya penghasilan minimal setara upah minimum. Ini termasuk untuk PNS atau ASN, TNI Polri, BUMN, karyawan swasta, dan lainnya yang menerima gaji atau upah.


Source: BP Tapera


Manfaat pembiayaan Tapera antara lain dari KPR, renovasi, serta pembangunan rumah. Jadi, kalau kamu belum punya rumah, bisa KPR dengan plafon yang sudah ditetapkan berdasarkan wilayah. Buat yang sudah punya rumah, bisa ambil opsi renovasi dengan plafon yang sudah ditetapkan. 


Source: BP Tapera


Namun perlu diperhatikan, manfaat pembiayaan tersebut hanya berlaku untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Merujuk pada Keputusan Menteri PUPR Nomor 22/KPTS/M/2023, masyarakat berpenghasilan rendah adalah masyarakat dengan penghasilan maksimal senilai Rp7 juta untuk yang belum kawin dan maksimal senilai Rp8 juta untuk yang sudah kawin.


Untuk pekerja non MBR, maka gaji tetap dipotong dan hanya mendapatkan manfaat tabungan saja. Di mana, iuran yang sudah dibayarkan beserta imbal hasil akan dikembalikan masa kepesertaan selesai:

  • Telah pensiun bagi pekerja

  • Telah mencapai usia 58 tahun bagi pekerja mandiri

  • Peserta meninggal dunia

  • Peserta tidak memenuhi lagi kriteria sebagai peserta selama 5 tahun berturut-turut


Dilansir dari Kontan, sejak peluncuran pada 14 Juni 2021 hingga 18 Desember 2023, return bersih yang diperoleh peserta kontrak pengelolaan dana tapera (KPDT) konvensional telah mencapai 8,69%. 

Tapera vs Nabung Saham

Coba kita hitung simulasi potongan Tapera sebesar 3% dari gaji atau upah dibandingkan dengan nabung saham. Mana yang lebih menguntungkan?


UMR Jakarta:

Rp5.067.381 x 0,5% = Rp25.336 ditanggung pemberi kerja

Rp5.067.381 x 2,5% = Rp126.684 ditanggung pekerja


Total simpanan Tapera per bulan Rp152.020



Asumsi:

  • Budget yang disisihkan Rp152.020 per bulan

  • Return Tapera 8,69%

  • Return saham 13,47% per tahun (rata-rata pertumbuhan IHSG 30 tahun terakhir)


Berdasarkan perhitungan di atas, nabung saham bisa kasih profit hampir 3x lebih besar dibandingkan iuran Tapera. Tapi, perlu kamu tahu juga bahwa saham mengandung risiko yang harus diantisipasi. Sehingga perlu strategi yang efektif buat menghasilkan return yang optimal.

Dampak Tapera

Berhubung pekerja harus menanggung potongan 2,5%, otomatis yang akan langsung dirasakan masyarakat adalah daya beli yang berkurang. Sehingga emiten yang kinerjanya didorong tingkat konsumsi seperti consumer goods dan ritel bisa terdampak negatif.


Namun, di saat yang bersamaan, hal ini juga dapat membuat perputaran uang lebih cepat dan ada kemungkinan lambat laun bisa menopang daya beli itu sendiri.


Lalu, saham apa saja yang berpotensi diuntungkan dari Tapera?


Source: BP Tapera


Maksimal harga jual rumah dari manfaat KPR Tapera sekitar Rp219 juta. Itupun untuk zona wilayah di Papua dan Papua Barat. Sedangkan di Jabodetabek maksimal di bawah Rp200 juta. Artinya, secara tidak langsung permintaan rumah kelas menengah-atas bisa berkurang. 


Emiten properti seperti PWON, BSDE, dan SMRA, tidak masuk dalam cakupan BP Tapera karena harga rumahnya dipatok mulai dari Rp800 jutaan. Di sisi lain, CTRA berpotensi mendapatkan benefit karena punya opsi rumah murah seperti Citra Maja Raya di Banten yang harganya mulai dari Rp150 jutaan.


Kemudian dari sektor perbankan, BBTN akan diuntungkan karena 48,5% kreditnya atau sebesar Rp344,2 triliun di kuartal 1/2024 berasal dari KPR subsidi. BBTN berencana memperluas kelayakan KPR subsidi untuk pekerja dengan penghasilan antara Rp8 juta hingga Rp15 juta. 


Selain itu, mereka menyarankan mengubah skema subsidi fasilitas likuiditas pembayaran perumahan (FLPP) yang ada menjadi dana abadi yang dikelola oleh BP Tapera. Dana ini akan diinvestasikan dalam berbagai instrumen dengan hasil yang digunakan untuk menutupi perbedaan suku bunga KPR. 


BBTN menyebutkan bahwa hal ini diharapkan meningkatkan net interest margin (NIM) menjadi sekitar 4,0% (1Q24: 3%), dibandingkan dengan skema FLPP saat ini yang berkisar antara 3,3% - 3,4%. Jika NIM meningkat, artinya profitabilitas BBTN juga semakin naik.

Sebagai informasi, sejak awal tahun hingga 27 Mei 2024, realisasi FLPP yang disalurkan BP Tapera tercatat mencapai Rp9,4 triliun. Mayoritas penyaluran dilakukan oleh BBTN (70%), diikuti oleh BBRI (7,6%) dan BBNI (6,3%).


Demikian adalah informasi mengenai Tapera beserta dampaknya ke saham. Jika kamu tertarik untuk mulai investasi saham dengan strategi efektif ala Ms Ellen May, Pelajari di Emvestart, webinar saham untuk pemula bersama pakar saham Ms Ellen May. 


GRATIS senilai Rp 500.000 dengan kode BLOG terbatas untuk 50 orang pertama

Klik di sini untuk informasi selengkapnya.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
ArtikelInsight

Seberapa Besar Dampak Konflik Timur Tengah yang Kian Memanas ke Pasar Saham?

16 Apr 2024, 10:54 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi