HRUM Makin Fokus ke Nikel, Diproyeksikan Bisa Dorong Laba Bersih Naik 33% di 2024
https://emtrade.id/blog/12839/hrum-makin-fokus-ke-nikel-diproyeksikan-bisa-dorong-laba-bersih-naik-33-di-2024
PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang awalnya aktif di bidang batu bara tampaknya semakin fokus pada bisnis nikel. HRUM mengumumkan serangkaian transaksi nikel pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.
Di akhir tahun 2023, HRUM menambah porsi kepemilikan di smelter Infei Metal Industry (IMI) dan akuisisi fasilitas baru, yaitu smelter high-pressure acid leaching (HPAL) milik anak usahanya Blue Sparking Energy (BSE).
Dilansir dari Kontan, pada bulan Januari 2024, HRUM lewat anak usahanya, PT Harum Nickel Industry, membeli saham-saham milik Prime Investment Capital Limited dan Walsin Singapore Pte. Ltd di PT Westrong Metal Industry (WMI) guna meningkatkan kepemilikannya.
Sebagai informasi, WMI adalah perusahaan pengolahan dan pemurnian nikel, yang memiliki dan mengoperasikan smelter nikel di Indonesia Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara.
HRUM membeli sebanyak 1,21 juta saham, yang mewakili 60,7% dari modal ditempatkan dan disetor WMI. Nilai transaksi jual beli saham itu mencapai US$215,21 juta. Dengan begitu, kepemilikan saham HRUM di WMI meningkat dibandingkan sebelumnya sebesar 20% menjadi sebesar 80,7% dari modal ditempatkan dan disetor atau menjadi pengendali WMI.
Source: CGSI
Baca juga: Skema Right Issue INCO dan Proyek Jumbo yang Sedang Berlangsung
Saat ini HRUM memiliki kapasitas produksi terpasang lebih dari 80.000 ton nikel. Adapun smelter kedua milik HRUM baru akan mulai beroperasi secara komersial bulan Maret ini. Sehingga perseroan masih menyusun target produksi nikel untuk tahun 2024.
Proyeksi CGSI terhadap pertumbuhan laba bersih HRUM tahun 2024 sebesar 33% jika HRUM sepenuhnya sudah melakukan konsolidasi smelter mereka. Kontribusi nikel terhadap pendapatan juga diperkirakan akan melampaui kontri bursi batu bara pada tahun 2025.
Dengan semua investasi baru ini, nikel diperkirakan akan menyumbangkan US$249 juta dalam free cash flow pada 2025, sementara kontribusi nikel terhadap EBITDA diperkirakan akan meningkat menjadi 47% pada 2024 dan 84% pada 2025 (dengan sisanya disumbangkan oleh bisnis batu bara).
Pada 2028, ketika semua proyek nikel telah dimulai, kontribusi EBITDA dari nikel diperkirakan akan meningkat menjadi 89%. Ini kemungkinan akan menghasilkan pertumbuhan laba bersih sebesar 16% selama 2024-2028.
HRUM memiliki valuasi paling menarik di antara para pesaingnya. HRUM diperdagangkan dengan proyeksi price to earnings (P/E) ratio tahun 2024 di 7,6x, yang mana angka ini ternilai paling kecil dibandingkan dengan kompetitornya.
Source: CGSI
Baca juga: BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Apa Dampaknya ke Investor?
Lantas, bagaimana strategi trading saham HRUM? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/12839/hrum-makin-fokus-ke-nikel-diproyeksikan-bisa-dorong-laba-bersih-naik-33-di-2024
Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?
ASSA Bidik Pendapatan Rp4,8 Triliun Selama 2024, Apa Pendorongnya?
Harga Emas Sentuh ATH, Sahamnya Bakal Berkilau?
Unboxing Saham Terkait Program Prabowo-Gibran, Seberapa Diuntungkan?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial