PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatat pertumbuhan pendapatan 3,6% YoY dari Rp5,98 triliun pada 2022 menjadi Rp6,20 triliun pada 2023. Hal ini didorong oleh pendapatan berulang (recurring income) yang tumbuh 20,7% YoY dari Rp3,86 triliun menjadi Rp4,66 triliun, atau setara 75% dari total pendapatan. Secara rinci, pendapatan berulang berasal dari: sewa ritel +18,3% YoY, layanan hotel dan apartemen +33,7% YoY, serta sewa kantor +1,4% YoY.
Namun, segmen real estate yang turun 27,7% YoY membuat kenaikan pendapatan tertahan hanya satu digit. Berikut adalah kinerja pendapatan PWON berdasarkan segmen usaha:
Pengusahaan pusat perkantoran, perbelanjaan, dan apartemen servis Rp3,51 triliun (+16,1% YoY)
Real estate Rp1,53 triliun (-27,7% YoY)
Perhotelan Rp1,16 triliun (+36,2% YoY)
Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik tipis 1,1% YoY menjadi sebesar Rp2,79 triliun, sehingga laba kotor tumbuh 5,6% YoY mencapai Rp3,40 triliun. Dengan demikian gross profit margin meningkat dari 53,8% pada 2022 menjadi 54,9% pada 2023.
Pada periode ini PWON juga mencetak kenaikan penghasilan bunga 120% YoY mencapai Rp412,16 miliar. Keuntungan selisih kurs sebesar Rp87,1 miliar, di mana sebelumnya rugi Rp394,7 miliar. Adapun kerugian instrumen keuangan terpangkas 80,4% YoY menjadi Rp4,34 miliar.
Hal tersebut mendorong laba bersih naik lebih signifikan dibanding pendapatan sebesar 36,8% YoY dari Rp1,53 triliun menjadi Rp2,10 triliun, melebihi estimasi konsensus.
Kemudian dari segi operasional, marketing sales PWON tercatat senilai Rp1,35 triliun, melebihi target Rp1,3 triliun. PWON memberikan panduan untuk marketing sales tahun 2024 berkisar di angka Rp1,5 triliun, yang artinya naik 11% YoY dari tahun 2023.
Sekadar informasi, PWON memiliki land bank atau cadangan lahan yang cukup untuk pembangunan lebih dari 10 tahun sekitar 480,8 hektar. Mayoritas land bank berlokasi di Surabaya. Untuk emiten properti, land bank penting agar operasional bisnis perusahaan terus berputar.
Lalu, bagaimana dengan neraca keuangan PWON?
Pada tahun 2023 aset PWON mencapai angka Rp32,71 triliun, atau naik 6,9% YoY. Utang yang harus dibayar perusahaan naik tipis 0,3% YoY menjadi Rp9,91 triliun, sedangkan ekuitas atau modal perusahaan tumbuh 10% YoY menjadi Rp22,79 triliun. Ini menunjukkan ekuitas yang positif karena jumlahnya lebih besar dibandingkan utang.
Maka, rasio debt to asset (DAR) PWON ada di 0,18x dan debt to equity (DER) di 0,27x. Artinya cukup bagus karena tingkat utang relatif rendah jika dibandingkan dengan aset dan ekuitas.
Saat ini saham PWON diperdagangkan dengan valuasi price to book value (PBV) 1,06x, di bawah minus 1 standar deviasi 5 tahun di 1,15x. Sehingga bisa dibilang valuasinya sudah sangat murah.
Pertanyaannya, apakah valuasi murah ini membuat sahamnya cukup potensial untuk diinvestasikan sekarang? Mau tahu selengkapnya? Pelajari di Emvestart, webinar saham untuk pemula bersama Ms Ellen May.
GRATIS! Pakai kode promo: BLOG
Klik di sini untuk dapat informasi selengkapnya.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/12837/pwon-cetak-laba-bersih-rp210-triliun-naik-37-pada-2023
Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024
Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan
Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya
Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial