BRIS: Ekspansi ke Arab Saudi Hingga Masuk Top 10 Bank Syariah di Dunia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sedang berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke Arab Saudi dengan membuka kantor cabang di sana pada tahun ini. Saat ini, progresnya sudah sampai mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tapi masih perlu menunggu persetujuan dari otoritas di Arab Saudi.

Alasan pembukaan kantor BRIS di Arab Saudi adalah untuk memfasilitasi layanan transaksi pembayaran para jemaah haji dan umroh dari Indonesia. Mereka berencana untuk menempatkan cabangnya di beberapa tempat strategis yang sering dikunjungi oleh jemaah haji dan umroh dari Indonesia, termasuk di kawasan tempat tinggal warga negara Indonesia di Arab Saudi dan area bisnis yang berkaitan dengan kegiatan haji dan umroh. Sejumlah wilayah yang diincar BRIS antara lain Jeddah, Mekah, dan Madinah.

Peluang bisnis dari jemaah haji dan umroh Indonesia dinilai sangat menjanjikan. Setiap tahunnya, Indonesia mengirimkan sekitar 220.000 orang untuk haji dan lebih dari satu juta orang untuk umroh, dengan potensi dana bisa mencapai antara Rp90 hingga Rp100 triliun.

Hal ini memiliki potensi untuk memberikan dampak positif pada kinerja keuangan BRIS dalam beberapa cara:

Namun, dampak tersebut nantinya akan bergantung pada banyak faktor, termasuk efektivitas strategi pasar, kemampuan adaptasi terhadap regulasi setempat, dan kemampuan mereka dalam mengelola tantangan operasional di pasar baru.

Juga penting untuk mempertimbangkan dinamika pasar dan kondisi ekonomi global yang dapat memengaruhi volume jemaah haji dan umroh.

Asal tahu saja, pembukaan cabang di Arab Saudi ini sekaligus menjadi bagian dari upaya BRIS untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia. Per tanggal 13 Maret 2024, menurut data dari Bloomberg, BRIS berada di posisi ke-10 bank syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, dengan nilai US$8,68 miliar atau sekitar Rp136,02 triliun.

Sepanjang tahun 2023 laba bersih BRIS naik 33,88% menjadi Rp5,70 triliun. Ini didorong oleh kenaikan pendapatan syariah bersih 3,88% menjadi Rp17,16 triliun.

Pendapatan berbasis komisi tumbuh 12,08% YoY mencapai Rp4,16 triliun. Faktor pendukung lain berasal dari biaya provisi yang berhasil dipangkas hingga 30,04% YoY menjadi hanya Rp2,62 triliun.

Lantas, bagaimana potensi sahamnya untuk trading? Mau tahu strategi selengkapnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.