Dividen BMRI Rp353,96 per Saham, Cek Rekam Jejaknya di Sini!

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyusul tiga big bank lain yang sudah lebih dulu mengumumkan perihal dividen. Melalui rapat umum pemegang saham tahunan yang digelari hari Kamis (07/03), BMRI memutuskan untuk membagikan dividen total Rp33,04 triliun. Jumlah ini setara dengan 60% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023.

Masing-masing pemegang saham akan menerima dividen senilai Rp353,96 per saham. Jika dihitung berdasarkan harga penutupan kemarin di Rp7.100, maka potensi yield dividen ini sekitar 4,98%.

Sebagai informasi, sebesar Rp17,17 triliun dari dividen akan diserahkan kepada pemerintah sebagai pemegang saham terbesar, sementara sisanya akan didistribusikan secara proposional kepada publik. 

Sedangkan 40% sisa laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen atau Rp22,02 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Untuk jadwal pembagian dividen, BMRI belum memberikan informasi lebih lanjut sampai artikel ini dibuat.

Rekam Jejak Dividen BMRI

BMRI merupakan emiten yang rajin dan konsisten bagi dividen setidaknya setahun sekali sejak IPO pada tahun 2003.

Terakhir kali dividen dibagikan pada bulan April 2023 senilai Rp529,33 per saham. Jika dibandingkan dengan dividend yield tahun lalu 4,86%, potensi yield yang ditawarkan tahun ini sedikit lebih tinggi meski secara nominal dividen per saham lebih kecil.

Selain itu, dividend yield 4,98% di tahun ini adalah yang paling besar dalam 10 tahun terakhir. Adapun rata-rata dividend yield BMRI selama 10 tahun terakhir, yaitu 3,22%. 

Source: Investing.com

Baca juga: Cara Menghitung Dividend Yield yang Wajib Kamu Tahu

Kinerja Keuangan BMRI Terbaru

Sepanjang tahun 2023 laba bersih BMRI naik 33,7% dari Rp41,17 triliun menjadi Rp55,06 triliun. Hal ini didukung oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 9,08% dari Rp87,90 triliun menjadi Rp95,88 triliun.

BMRI juga berhasil memangkas biaya provisi sebesar 37% menjadi Rp10,14 triliun, sehingga ini semakin menggenjot kinerja laba bersih. 

Kemudian dari sisi kredit, BMRI menyalurkan kredit hingga Rp1.398 triliun atau tumbuh 16,3%, melebihi panduan perusahaan 10-12%. Di tengah pertumbuhan kredit, kualitas kredit juga membaik, di mana rasio non-performing loan (NPL) berkurang 73 basis poin menjadi 1,19%. 

Baca juga: BMRI Pangkas Biaya Provisi 37%, Laba Bersih Tumbuh Positif

Valuasi BMRI saat ini sudah sangat premium. Di mana, price to book value (PBV) berada di 2,56x, melewati plus 2 standar deviasi 2,53x.

Lalu, bagaimana strategi investasi saat valuasi sudah mahal seperti BMRI? Apa yang bisa dilakukan investor? 

Pelajari di Emvestart, webinar saham untuk pemula bersama Ms Ellen May.

GRATIS! Pakai kode promo: BLOG

Klik di sini untuk dapat informasi selengkapnya.