Laba Bersih UNTR Turun 2%, Potensi Dividen Masih Menarik?
https://emtrade.id/blog/12691/laba-bersih-untr-turun-2-potensi-dividen-masih-menarik
PT United Tractors Tbk (UNTR) melaporkan kinerja pada tahun 2023 dengan pendapatan yang naik 4% YoY dari Rp123,60 triliun menjadi Rp128,58 triliun. Walaupun pendapatan meningkat, laba bersihnya justru turun 2% YoY dari Rp21 triliun menjadi Rp20,61 triliun.
Hal ini disebabkan oleh beban pokok penjualan yang juga naik 4% YoY menjadi Rp92,79 triliun. Sehingga gross profit margin UNTR menurun dari 28,1% menjadi 27,8%.
Adapun faktor lainnya seperti pembengkakan beban operasi 7% YoY yang menyebabkan penurunan operating profit margin dari 23,6% menjadi 23,1%. Selain itu, UNTR juga mengalami kerugian atas valas Rp396 miliar dari sebelumnya masih untung, serta pembengkakan beban bunga 147% YoY.
Secara rinci, pendapatan UNTR berasal dari beberapa segmen bisnis yang mayoritas bertumbuh:
Mesin konstruksi Rp61,09 triliun (+17,83% YoY)
Kontraktor penambangan Rp64,06 triliun (+17,16% YoY)
Penambangan batu bara Rp35,16 triliun (+3,42% YoY)
Penambangan emas dan mineral lainnya Rp5,22 triliun (-31,77% YoY)
Industri konstruksi Rp2,34 triliun (+126,73% YoY)
Energi Rp347,87 miliar (+72,58% YoY)
Di sisi lain, UNTR mencetak pertumbuhan laba bersih pada basis kuartalan sebesar Rp5,26 triliun, atau naik 27% QoQ pada kuartal IV/2023. Ini didukung oleh efisiensi beban pokok penjualan 5% QoQ menjadi Rp20,87 triliun. Gross profit margin pun membaik dari 24,2% menjadi 32,6%.
Dari sudut pandang neraca keuangan, aset UNTR meningkat 8,93% YoY mencapai Rp154,02 triliun. Utang yang harus dibayar perusahaan juga bertambah 37,33% YoY menjadi Rp69,99 triliun, sedangkan ekuitas atau modal berkurang 6,11% YoY menjadi Rp84,03 triliun. Meski begitu, ekuitas UNTR masih menunjukkan tanda yang positif karena lebih besar dibandingkan dengan utangnya.
Saat ini rasio debt to equity (DER) UNTR di 0,22x dan debt to asset (DAR) di 0,12x. Hal ini menandakan bahwa aktivitas operasional perseroan tidak bergantung pada utang.
Dilansir dari Ciptadana Sekuritas, induk usaha UNTR, yaitu PT Astra International Tbk (ASII) akan mengusulkan dividen final yang tinggi sebesar Rp421 per saham (Rp17 triliun) berdasarkan hasil pendapatan yang kuat dan peningkatan harga batu bara pada semester I/2023.
Bersama dengan dividen interim Rp98 per saham yang dibagikan tahun lalu, maka akan menghasilkan rasio pembayaran sebesar 62%.
Dengan jumlah kas induk sebesar Rp5 triliun pada akhir tahun 2023, analis meyakini ASII akan membayar dividen yang lebih tinggi dari anak perusahaan yang kaya akan kas seperti UNTR. Oleh karena itu, ada potensi rasio pembayaran dividen UNTR lebih tinggi dari rata-rata historis sebesar 50% seperti pada tahun 2023.
Berdasarkan perkiraan tersebut, didapat potensi dividen final UNTR Rp2.061 per saham (Rp10,30 triliun) sudah dikurangi dividen interim. Maka, yield sekitar 8,63% berdasarkan harga pembukaan hari ini (29/02) di Rp23.875.
Melihat yield yang cukup besar, dividend trap menjadi satu hal yang perlu diwaspadai karena harga saham rawan turun. Lalu, bagaimana cara berinvestasi dan mendapatkan dividen agar tetap tenang di kala ada potensi dividend trap?
Pelajari di Emvestart, webinar saham untuk pemula bersama Ms Ellen May.
GRATIS! Pakai kode promo: BLOG
Klik di sini untuk dapat informasi selengkapnya.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/12691/laba-bersih-untr-turun-2-potensi-dividen-masih-menarik
Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024
Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan
Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya
Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial