Laba Bersih AALI Turun 34% Sepanjang 2023, Kapan Ada Perbaikan?
https://emtrade.id/blog/12677/laba-bersih-aali-turun-34-sepanjang-2023-kapan-ada-perbaikan
Sepanjang tahun 2023 PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan penurunan pendapatan 5% YoY dari Rp21,82 triliun menjadi hanya Rp20,74 triliun. Alhasil, laba bersih ikut tertekan 33,8% YoY dari Rp1,72 triliun menjadi Rp1,05 triliun.
Secara rinci, pendapatan AALI berasal dari segmen:
Minyak sawit mentah dan turunannya Rp19,22 triliun (-2,04% YoY)
Inti sawit dan turunannya Rp1,50 triliun (-31,20% YoY)
Lainnya Rp21,72 miliar (+1,10% YoY)
Penurunan terjadi di kala total volume penjualan yang justru lebih tinggi di 2023. Volume penjualan CPO meningkat sebesar 8,08% YoY menjadi 1,08 juta ton sementara produk turunan CPO tumbuh sebesar 23,69% YoY menjadi 627 ribu ton. Sementara itu, volume penjualan kernel dan turunan kernel naik 0,89%/6,34% YoY menjadi 165 ribu ton/109 ribu ton.
Namun, rata-rata harga jual (average selling price/ASP) CPO yang lebih rendah membuat profitabilitas AALI tergerus. Harga CPO global turun 25,2% YoY menjadi RM3.832.
Produksi tahun lalu melemah karena terbatasnya pertumbuhan hasil tandan buah segar (TBS) yang disebabkan oleh penuaan tanaman. Produksi TBS hanya meningkat 1.9% YoY menjadi 4.35 juta ton sementara produksi CPO turun 2.2% YoY menjadi 1.28 juta ton.
Di sisi lain, gross profit margin turun dari 17,5% menjadi 13,4% karena pendapatan turun 5% YoY, sedangkan beban pokok pendapatan hanya turun 0,2%.
Adapun beban usaha dan beban penjualan masing-masing meningkat 2,9% YoY dan 5,6% YoY. Otomatis, total beban opex meningkat 4% YoY yang kemudian menyebabkan laba usaha turun 47% YoY menjadi Rp1,25 triliun.
Ke, depannya, penjualan dan produksi minyak kelapa sawit berpotensi membaik setelah fenomena El-Nino selesai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El-Nino di Indonesia akan berakhir pada Februari 2024.
Dalam konteks perkebunan kelapa sawit, kekeringan yang disebabkan oleh El-Nino bisa mengurangi produktivitas tanaman. Kurangnya air menyebabkan pohon kelapa sawit tidak dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah sawit yang lebih sedikit. Ini langsung berpengaruh pada volume produksi minyak kelapa sawit.
Setelah El-Nino berakhir, kondisi cuaca dan iklim kembali normal, yang mendukung pemulihan produksi pertanian, termasuk perkebunan kelapa sawit. Dengan kembali normalnya curah hujan, tanaman kelapa sawit dapat tumbuh lebih baik dan menghasilkan buah yang lebih banyak, sehingga bisa meningkatkan produksi minyak kelapa sawit. ASP CPO pun berpotensi membaik yang kemudian meningkatkan profitabilitas AALI.
Apalagi bulan puasa dan Lebaran sering kali mendorong permintaan terhadap minyak kelapa sawit, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri pengolahan makanan. Momen ini akan datang di akhir kuartal pertama dan awal kuartal kedua tahun 2024.
Lantas, bagaimana potensi saham AALI untuk trading? Apakah saat ini cukup potensial atau wait and see dulu?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/12677/laba-bersih-aali-turun-34-sepanjang-2023-kapan-ada-perbaikan
Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024
Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan
Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya
Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial