PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen telah merilis laporan keuangan tahun 2023.
BFIN mencetak pertumbuhan pendapatan 13% YoY dari Rp5,38 triliun menjadi Rp6,35 triliun. pendapatan naik didukung oleh didukung segmen piutang pembiayaan Rp5,93 triliun (+17,43% YoY), syariah Rp108,66 miliar (+66,1% YoY) dan pendapatan keuangan Rp82,56 miliar (+272% YoY).
Di sisi lain laba bersih turun sebesar 9% YoY dari Rp1,80 triliun pada 2022 menjadi Rp1,64 triliun pada 2023. Penurunan laba bersih di tengah kenaikan pendapatan disebabkan oleh pembengkakan beban hingga 37,6% YoY menjadi Rp4,32 triliun. Hal ini terdiri dari beban gaji dan tunjangan (+10% YoY), beban bunga dan keuangan (+52,4% YoY), serta beban umum dan administrasi (+12,84% YoY).
Walaupun laba bersih turun, BFIN berhasil mencatatkan imbal hasil rata-rata atas aset (RoAA) sebesar 8,14% dan imbal hasil rata-rata atas ekuitas (RoAE) sebesar 17,7% pada Desember 2023. Angka ini lebih baik daripada rata-rata di industri pembiayaan, yang hasilnya masing-masing hanya 5,6% dan 15%.
BFIN juga melaporkan peningkatan aset baru menjadi Rp24 triliun, naik 9,4% YoY. Kenaikan aset ini berkontribusi terhadap peningkatan total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) 7,4% YoY menjadi Rp22 triliun.
Nilai pembiayaan baru (new bookings) turun 5% YoY menjadi Rp19,1 triliun. Penurunan ini terjadi karena BFIN sempat menghentikan operasionalnya untuk meningkatkan keamanan digital setelah ada serangan siber di pertengahan tahun 2023.
Namun, pada kuartal IV/2023 perseroan telah melakukan pemulihan. Ahasil, pada periode ini new bookings naik 11,3% QoQ mencapai Rp4,62 triliun. Selain itu laba bersih juga tumbuh 42,6% QoQ menjadi Rp468 miliar.
Sepanjang 2023 rasio non performing financing (NPF) tercatat 1,36%, naik 36 basis poin. Kenaikan NPF menunjukkan bahwa risiko kredit meningkat dengan lebih banyak pembiayaan yang gagal bayar.
Adapun cost of credit naik 270 basis poin menjadi 3,6%. Artinya, perusahaan harus membayar lebih banyak untuk sumber pendanaannya. Namun, secara kuartalan justru turun 457 basis poin menjadi 0,8%. Maka tak heran jika laba bersih tahunan terkisis, namun laba bersih kuartalan mampu naik.
Saat ini saham BFIN diperdagangkan dengan valuasi price to book value (PBV) di 2,27x, di atas rata-rata 5 tahun 1,84x. Ini menandakan bahwa sahamnya sudah cukup premium.
Lalu, bagaimana potensinya untuk trading? Mau tahu strateginya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/12669/laba-bersih-bfin-turun-secara-tahunan-namun-naik-secara-kuartalan-apa-penyebabnya
Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024
Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan
Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya
Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial