Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

ENRG Targetkan Produksi Migas Tumbuh 10-15% di 2024

22 Feb 2024, 14:20 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Perusahaan pertambangan minyak dan gas (migas), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menargetkan peningkatan produksi migas sebesar 10%-15% atau sekitar 37-38 ribu barel per hari (bph) di tahun 2024. 


Selain pertumbuhan produksi dari aset yang ada (pertumbuhan organik), ENRG juga sedang dalam proses akuisisi dua aset minyak di Riau, Sumatra. Kedua aset ini sudah menghasilkan secara komersial dan diharapkan proses akuisisi dapat selesai di semester pertama tahun 2024. 


Perseroan saat ini memiliki 11 Wilayah Kerja (WK) migas yang terbagi menjadi 10 WK migas di Indonesia dan 1 WK migas di luar Indonesia yakni di Afrika. Dari 11 WK tersebut, ada 6 WK yang sudah berproduksi. 


Saat ini lebih dari 90% produksi migas ENRG berasal dari empat aset WK yang dioperasikan perusahaan, yaitu aset gas Bentu (Riau), aset gas Kangean (Jawa Timur), aset minyak Malaka (Riau), dan aset gas Sengkang (Sulawesi Selatan). Produksi migas dari keempat aset tersebut rencananya akan dioptimalisasi pada tahun ini. 


Selanjutnya, ENRG juga akan melakukan pengeboran di sumur eksplorasi dan pengembangan, serta pemetaan lokasi cadangan migas  di aset lain seperti di Tonga dan Gebang (Sumatera Utara), Korinci Baru (Riau), Wilayah Kerja - B (Aceh), dan lainnya. 


Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan untuk tahun ini sebesar US$150 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk aktivitas pengeboran guna meningkatkan cadangan migas.


Sebagai informasi, selama tahun 2023 ENRG melakukan pengeboran 12 sumur yang terdiri dari 7 sumur eksplorasi dan 5 sumur pengembangan. Kegiatan seismik 2 dimensi dan 3 dimensi juga dilakukan untuk meningkatkan produksi migas. 


Dengan demikian pada tahun lalu, perseroan berhasil menambah jumlah cadangan hingga 6.000 bph minyak dan 180 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).


Hingga September 2023, penjualan ENRG turun 13,84% YoY menjadi US$296,39 juta. Namun, laba bersih mereka mampu tumbuh 3,52% YoY mencapai US$45,69 juta karena efisiensi beban pokok penjualan 4,02% dan beban lain-lain 24,23%.


Lantas, apakah sahamnya saat ini menarik untuk trading? Bagaimana strateginya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan

2 Mei 2024, 17:20 WIB
article
ArtikelInsight

Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya

30 Apr 2024, 16:18 WIB
article
ArtikelInsight

Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?

26 Apr 2024, 15:09 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi