SIDO: Kinerja Turun Secara Tahunan Namun Mentereng di Basis Kuartalan

Sepanjang tahun 2023 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penurunan kinerja. Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan SIDO melemah 7,76% YoY dari Rp3,86 triliun menjadi hanya Rp3,56 triliun. Hal ini berimbas pada penurunan laba bersih sebesar 13,94% YoY dari Rp1,10 triliun menjadi Rp950,64 miliar.

Kinerja per segmen usaha:

• Jamu herbal dan suplemen Rp2,34 triliun (-10,82% YoY)

• Makanan dan minuman Rp1,10 triliun (+1,19% YoY)

• Farmasi Rp115,68 miliar (-19,12% YoY)

Terlihat penurunan yang terjadi pada segmen jamu herbal dan suplemen mendorong kinerja SIDO secara keseluruhan. Sebab segmen ini menyumbang sebesar 65,85% terhadap total penjualan perusahaan, penurunan penjualan ini potensinya didorong oleh 2 hal: 

• Turunnya daya beli masyarakat akibat lonjakan harga bahan pokok, sehingga alokasi dana lebih ke kebutuhan primer seperti beras, ketimbang jamu dan suplemen.

• Normalisasi pasca covid, masyarakat sudah mengurangi konsumsi jamu dan suplemen seiring melandainya kasus covid di Indonesia.  

Turunnya penjualan turut memangkas pos beban pokok penjualan, beban penjualan dan pemasaran, beban umum dan administrasi, serta biaya keuangan. Namun, ada faktor lain yang membuat laba bersih kian tertekan. Misalnya seperti beban lain-lain yang sebelumnya hampir nihil menjadi Rp78,61 miliar dan rugi pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja Rp11,78 miliar, berbalik dari sebelumnya laba Rp15,18 miliar.

Walaupun kinerja secara tahunan menurun, SIDO menorehkan hasil yang cemerlang pada basis kuartalan. Pada kuartal IV/2024 penjualan mereka tumbuh 70% QoQ mencapai Rp1,20 triliun. Sehingga laba bersih ikut terdorong 162,9% QoQ menjadi Rp364 miliar, jauh di atas perkiraan konsensus.

Kinerja ini didukung oleh margin yang pulih signifikan berkat beban pokok penjualan dan beban usaha yang kompak terpangkas masing-masing 43,1% QoQ dan 8,7% QoQ. Secara kuartalan, margin operasional SIDO naik dari 23% menjadi 42%. Hal ini mencerminkan bahwa kegiatan operasional SIDO di kuartal IV/2023 jauh lebih efisien dibandingkan kuartal sebelumnya.

Adapun faktor musim kemarau yang berkepanjangan, di mana biasanya hujan mulai turun pada bulan September, namun kali ini baru mulai turun pada akhir Oktober. Hal ini menyebabkan lonjakan kasus influenza dan penyakit terkait dengan ‘masuk’ angin yang kemudian menaikkan permintaan terhadap produk SIDO seperti Tolak Angin pada kuartal IV/2023.

Di samping itu, SIDO juga menaikkan harga segmen jamu satu digit pada bulan Desember 2023.

Saat ini, saham SIDO diperdagangkan dengan valuasi price to earnings ratio (PER) di 18,46x. Angka ini di bawah rata-rata 5 tahun di 21,08x yang menunjukkan sahamnya murah.

Kemarin Emtrade sudah profit taking di SIDO cuan 8,6-9,7% untuk jangka pendek.

Sedangkan untuk jangka menengah masih hold floating profit 11,5-12,5%.

Mau dapat peluang juga di saham SIDO? Bagaimana strategi tradingnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.