Proyek Emiten Konstruksi di IKN

Indonesia sedang dalam tahap pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang bertujuan sebagai pusat pemerintahan modern dan berkelanjutan. Proyek ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk memeratakan  pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Sebagai informasi tambahan pembangunan IKN terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

• Tahap Persiapan (2022): Tahap ini meliputi pembangunan hunian bagi pekerja, jalan akses dan sentra-sentra logistik, serta penyelesaian pasokan air minum dan air bersih.

• Tahap I (2022-2024): Pada tahap ini, sejumlah infrastruktur dasar telah dimulai pembangunannya, termasuk rumah tapak, rumah susun, sarana peribadatan, pasar, fasilitas kesehatan, dan rumah sakit internasional.

• Tahap II (2025-2029): Tahap ini akan melanjutkan pembangunan dari tahap sebelumnya. Fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder ditargetkan siap untuk digunakan di kawasan yang dihuni oleh penduduk IKN.

Hingga 2023 perkiraan anggaran untuk mendukung infrastruktur dasar IKN Nusantara sebesar Rp26,67 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung infrastruktur Sumber Daya Air (Rp1,14 triliun), jalan dan jembatan (Rp9,72 triliun), permukiman (Rp11,58 triliun), perumahan (Rp4,20 triliun), dan Bina Konstruksi (Rp0,37 triliun). Emiten konstruksi seperti WIKA, WSKT, ADHI, dan PTPP, telah menjadi bagian yang diuntungkan dari proyek IKN ini karena turut mendapat proyek infrastruktur baru.

WIKA

Salah satu proyek terbaru yang mereka dapatkan di IKN adalah pembangunan jaringan perpipaan air limbah 1 dan 3 di kawasan inti pusat pemerintahan IKN. Selain itu, WIKA juga mengerjakan proyek jalan tol IKN Seksi 3B-2 segmen KKT Kariangau - Sp. Tempadung dengan nilai kontrak Rp1,2 triliun.

WSKT

WSKT memiliki sejumlah proyek di IKN, termasuk Jalan Akses Lingkar Sepaku Seksi 4 (Rp198 miliar), Jalan Tol IKN Segmen 5A (Rp2,2 triliun), Gedung Sekretariat Negara (Rp1,3 triliun), Gedung Kemenko 3 (Rp789 miliar), Gedung Kemenko 4 (Rp735 miliar), IPAL 1,2,3 KIPP IKN (Rp638 miliar), Jalan Feeder District IKN (Rp1,3 triliun), Rumah Susun ASN 3 (Rp1,1 triliun), Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 (Rp1,6 triliun), dan MUT-01 (Rp158 miliar), ADHI telah mengantongi setidaknya Rp9.2 triliun kontrak proyek di IKN.

ADHI

ADHI sudah mendapatkan total 4 proyek baru di IKN. Pertama, paket hunian pekerja kerja sama operasi (KSO) dengan WIKA membangun gedung modular hunian pekerja senilai Rp557 miliar. Kedua, KSO pembangunan Jembatan Pulau Balang porsi ADHI berkisar Rp100 miliar. Terakhir, ADHI menandatangani pembangunan tol seksi 3A paket IKN Karang Joang-KKT Kariangau, dengan total nilai Rp3,4 triliun.

PTPP

PTPP telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp3,1 triliun untuk pembangunan Bandara VVIP dan Gedung Bank Indonesia (BI). Selain itu, mereka juga mendapatkan kontrak senilai Rp5,54 triliun untuk pengerjaan 10 proyek infrastruktur. Beberapa proyek yang mereka kerjakan meliputi pembangunan jalan di dalam kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), pembangunan jalan akses menuju masjid di kawasan IKN, dan proyek dermaga logistik termasuk jalan akses.

Pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menunjukkan keberpihakannya terhadap nasib pembangunan IKN selepas era pemerintahan Presiden Joko Widodo, dengan potensi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, pembangunan IKN diharapkan akan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Jadi apakah ini saatnya beli saham-saham konstruksi? Bagaimana strateginya? Kapan boleh entry? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-MNF-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.