Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

UNVR Diakumulasi Blackrock, Gimana Prospeknya?

7 Feb 2024, 17:09 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Hari ini (07/02)  PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ditutup di zona hijau naik 0,62% ke level 3270. Meskipun dalam satu bulan terakhir masih turun 4,11%, saham UNVR berhasil menguat 5,48% dalam satu pekan terakhir.


Investor kakap BlackRock baru-baru ini menambah muatan di saham consumer goods tersebut. Terpantau BlackRock konsisten mengakumulasi UNVR setiap bulan sejak November 2023.


Berdasarkan data Bloomberg, pada Oktober 2023, BlackRock memiliki 236,55 juta lembar saham UNVR. Jumlah ini bertambah menjadi 240,15 juta lembar pada November 2023. Terbaru, kepemilikannya mencapai 245,20 juta lembar pada 5 Februari 2024. 


Sebagai informasi, BlackRock adalah perusahaan manajemen investasi global yang berbasis di New York, Amerika Serikat, dan merupakan salah satu yang terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sebagai big investor, masuknya modal BlackRock di UNVR mampu menggerakkan harga sahamnya. 


Saham UNVR naik 0,95% ke level 3200 di hari BlackRock mengakumulasi kembali sahamnya, yaitu pada 5 Februari 2024. Kemudian penguatan terjadi lagi sebesar 1,56% ke level 3250 pada 6 Februari 2024. Artinya, saham UNVR sudah naik tiga hari berturut-turut.


Di sisi lain, big investor Vanguard dan JP Morgan & Co justru tidak searah dengan BlackRock. Vanguard konsisten menambah kepemilikan saham di UNVR sejak Oktober hingga Desember 2023 dari awalnya 238,44 juta lembar menjadi 238,52 juta lembar. Namun, jumlah saham tersebut menyusut menjadi 237,97 juta lembar pada Januari 2024. Volume saham tersebut bertahan hingga 5 Februari 2024. 


Sementara itu, JP Morgan memiliki saham UNVR sebanyak 66,64 juta lembar saham pada Oktober 2023. Kemudian bertambah menjadi 66,65 juta lembar pada Desember 2023 dan 66,73 juta lembar saham. Kendati demikian, per 5 Februari 2024 kepemilikannya justru menurun menjadi 65,96 juta lembar saham saja. 

Sekilas Prospek UNVR

Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan, pada kuartal III/2023, pendapatan UNVR naik 5,4% QoQ menjadi Rp10,21 triliun. Hal ini sejalan dengan laba bersih perusahaan juga tumbuh 5,6% QoQ mencapai Rp1,43 triliun. Pertumbuhan kinerja didorong oleh harga komoditas yang lebih rendah.


Namun, pada 9M23 kinerja keuangan UNVR mengalami pelemahan. Perseroan mencatatkan pendapatan yang terkoreksi 3,27% YoY menjadi hanya Rp30,50 triliun. Alhasil, laba bersih ikut menurun sebesar 9,15% menjadi Rp4,18 triliun.


Penurunan penjualan yang berkelanjutan karena daya beli yang lemah berdampak negatif untuk UNVR karena harga produknya yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya (sekitar 31,7% lebih tinggi). 


Analis memprediksi penurunan pendapatan mungkin berlanjut lebih lama dari yang diperkirakan di tengah daya beli yang lemah saat ini. Meskipun perusahaan memiliki pangsa pasar terdepan di berbagai kategori barang konsumsi sehari-hari, tren pertumbuhan harga unit UNVR yang turun sebesar -1,0% di kuartal III/2023  (-0,8% pada 9M23) menunjukkan kurangnya kekuatan penetapan harga, sensitivitas konsumen yang meningkat terhadap harga, dan persaingan yang ketat.


Selain itu, pengeluaran pemilu diperkirakan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap penjualan UNVR, sesuai dengan tren pemilu sebelumnya. 


Lalu, bagaimana strategi investasi saham UNVR? Apa saja hal perlu diperhatikan investor? Temukan jawabannya di Emvest, program belajar saham online dan case study portfolio design jangka panjang. 


Klik di sini untuk dapat informasi selengkapnya.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi