Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Potensi Bantuan Sosial di 2024

6 Feb 2024, 16:02 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Ada kenaikan alokasi anggaran pada tahun 2024, terutama yang bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Bansos tahun 2024 naik Rp 20 Triliun jadi Rp 496 Triliun dan ada 5 Bansos 2024 yang disalurkan pada bulan Februari. Pemerintah juga berencana mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) mitigasi risiko pangan senilai Rp600.000 pada 18,8 juta penduduk miskin pada bulan ini.


Kenaikan alokasi anggaran bansos pada 2024 dapat memberikan dampak positif pada emiten konsumer non-siklikal, terutama jika penyaluran bantuan dilakukan dengan tepat sasaran, hal ini berkaitan dengan potensi peningkatan daya beli masyarakat.


Pemerintah Indonesia akan mencairkan sejumlah bansos untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Beberapa program bansos yang akan dicairkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).


Nominal Program Keluarga Harapan : 

  • Ibu hamil                  : Rp. 2.400.000,-

  • Anak usia dini          : Rp. 2.400.000,-

  • SD                            : Rp. 900.000,-

  • SMP                         : Rp. 1.500.000,-

  • SMA                         : Rp. 2.000.000,-

  • Disabilitas berat       : Rp. 2.400.000,-

  • Lanjut usia               : Rp. 2.400.000,-


Nominal Bantuan Pangan Non Tunai : Rp 300.000 untuk membeli beras, telur, dan/atau susu.


Besaran Cadangan Beras Pemerintah berupa bantuan beras 10 kg untuk masing-masing keluarga penerima manfaat.


Bansos sendiri memiliki efek positif terhadap tingkat konsumsi masyarakat karena mendorong daya beli masyarakat menengah ke bawah, yang pada akhirnya akan mendorong tingkat ekonomi. Namun, jika tidak disertai dengan aktivitas ekonomi ini bisa berpotensi menimbulkan stagflasi.


Stagflasi adalah istilah ekonomi yang merujuk pada kondisi terjadinya kombinasi antara tingkat inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat atau stagnan, sehingga masyarakat tidak dapat mengejar kenaikan harga yang terjadi.


-MNF-

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.


Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi