Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Investasi Sektor Hulu Ditargetkan Naik 29%, Jadi Berkah Buat Emiten Migas

22 Jan 2024, 09:35 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Laporan dari Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menunjukkan adanya peningkatan investasi sebesar 13% menjadi US$13,7 miliar sepanjang tahun 2023, yang merupakan jumlah investasi tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Setelah keberhasilan ini, SKK Migas berencana untuk meningkatkan investasi sebesar 29% menjadi US$17,7 miliar di tahun 2024. 


Target tersebut didukung oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah harga minyak yang berkisar di US$70-80 per barel sangat mendukung investasi sektor hulu di Indonesia. Alasannya karena sebagian besar produsen bisa mencapai titik impas di bawah US$40 per barel. 


Belum lagi, cadangan minyak yang turun di AS dan Cut Production dari OPEC+ bisa jadi sentimen positif, mengingat di akhir tahun 2023 produsen OPEC+ sepakat memangkas 2,2 juta barel per hari (bph) minyak dari pasar global. Jadi, apabila cadangan minyak turun dan permintaan justru naik, maka harga minyak bisa melambung.


Dengan harga minyak seperti ini, perusahaan produsen bisa menghasilkan aliran kas operasional yang kuat, yang bisa meningkatkan kepercayaan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek jangka panjang. 


Selain itu tidak ada kontrak penting yang berakhir pada tahun 2024 dan 2025. Ini menjadi faktor yang cukup krusial lantaran pemegang kontrak cenderung ragu untuk berinvestasi saat ada pergantian kontrak. 


Pemerintah juga bisa lebih mudah mendorong agenda produksi minyak satu juta barel mengingat lebih dari setengah area kerja sudah di bawah kontrol Pertamina.


Implikasinya terhadap kinerja perusahaan upstream migas secara umum mencakup beberapa aspek kunci:


  • Peningkatan Investasi dan Pendapatan: Dengan adanya peningkatan investasi di sektor hulu migas, perusahaan-perusahaan di sektor ini dapat mengalami peningkatan dalam jumlah dan skala proyek. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

  • Stabilitas Harga Minyak yang Menguntungkan: Harga minyak yang berkisar US$70-80 per barel juga menguntungkan produsen migas. Dengan biaya produksi yang rendah (di bawah US$40 per barel), perusahaan-perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar, terutama jika harga minyak tetap stabil atau meningkat.

  • Kemungkinan Pengurangan Risiko: Tidak adanya kontrak penting yang berakhir pada tahun 2024 dan 2025 dapat mengurangi risiko dan ketidakpastian bagi perusahaan  migas. Ini memungkinkan mereka untuk fokus pada pengembangan dan ekspansi operasi mereka tanpa kekhawatiran akan pergantian kontrak.

  • Aliran Kas Operasional yang Kuat: Harga minyak yang menguntungkan dan investasi yang meningkat dapat menghasilkan aliran kas operasional yang lebih kuat bagi perusahaan migas. Sehingga memungkinkan mereka untuk berinvestasi lebih lanjut dalam teknologi, eksplorasi, dan pengembangan sumber daya.


Dalam hal ini, PT Elnusa Tbk (ELSA) sebagai BUMN yang merupakan anak usaha Pertamina Hulu Energy (PHE) kemungkinan akan lebih diuntungkan. Dengan lebih dari setengah area kerja di sektor hulu migas berada di bawah kontrol Pertamina, ELSA memiliki akses langsung ke sumber daya dan proyek-proyek utama. Ini memudahkan mereka untuk terlibat secara aktif dalam agenda produksi minyak satu juta barel yang didorong oleh pemerintah.


Apakah saat ini saham ELSA potensial? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi