Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Kejadian di Iran dan Libya Bikin Harga Minyak Naik 3%, Emiten Migas Diuntungkan

4 Jan 2024, 09:48 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pada hari Rabu (03/01) terjadi peningkatan harga minyak dunia Brent sebesar 3,4%, mencapai US$78,4 per barel. Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 3,3% menjadi US$72,7 per barel.


Untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir, kedua harga minyak global tersebut mengalami penutupan yang lebih tinggi, dengan WTI mencatat kenaikan persentase harian terbesar sejak pertengahan November.


Kenaikan ini dipicu oleh dua peristiwa penting. Pertama, ada dua ledakan bom yang terjadi di dekat tempat pemakaman seorang komandan militer Iran, yang menyebabkan kematian sedikitnya 103 orang. 


Meskipun belum ada pihak yang mengakui bertanggung jawab atas insiden tersebut, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menuding Israel sebagai penyebabnya.


Kedua, terjadi penutupan Sharara Oil Field, ladang minyak terbesar di Libya yang mampu memproduksi hingga 300 ribu barel per hari (bpd). Penutupan ini diakibatkan oleh protes yang dilakukan oleh warga lokal yang tidak puas dengan tingginya harga bahan bakar dan kurangnya peluang ekonomi di Libya.


Baca juga: Indonesia Temukan Banyak Cadangan Migas, Ini Efeknya Jika Salip Kapasitas Arab Saudi


Kedua kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya gangguan dalam pasokan minyak mentah dunia. Perlu diketahui, Iran merupakan produsen minyak mentah terbesar ke-8 di dunia dan menghasilkan sekitar 3,12 juta barel per hari, atau sekitar 3% dari produksi global. 


Sementara itu, Libya, berada di peringkat ke-19 dengan produksi sekitar 1,2 juta barel per hari. Penurunan produksi dari Libya sebesar 300 ribu barel per hari dapat berdampak signifikan pada pasokan minyak mentah global.


Ke depannya, ada sentimen lain dari The Fed yang diperkirakan akan menahan tingkat suku bunga AS pada bulan Januari ini. Pelaku pasar memprediksi sebesar 65,7% kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret, berdasarkan FedWatch CMEgroup.


Ketika suku bunga turun, biaya untuk meminjam uang menjadi lebih murah. Hal ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kebutuhan akan minyak.


Namun, perlu dicatat bahwa hal ini juga bisa berimbas sebaliknya. Harga minyak yang melonjak dapat menyebabkan kenaikan pada inflasi, dan ini justru akan menghambat diturunkannya tingkat suku bunga.

Dampaknya Terhadap Emiten Migas

Dampak langsung dari kenaikan harga minyak ini berpotensi menjadi katalis positif untuk emiten migas, seperti MEDC, ENRG,dan ELSA dalam jangka pendek.


Emiten migas biasanya mendapatkan keuntungan ketika harga minyak mentah meningkat, karena ini berarti mereka dapat menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi. Ini secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan dan potensi keuntungan bagi perusahaan tersebut.


Kemudian dengan harga minyak mentah yang lebih tinggi, margin keuntungan emiten migas cenderung meningkat lantaran biaya operasional tidak selalu meningkat secara proporsional dengan harga minyak. Oleh karena itu, perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar per unit produk yang dijual.


Baca juga: ENRG Siapkan Capex Rp2,32 T untuk Akuisisi di 2023, Simak Potensinya di Sini


Mau tahu saham migas apa yang saat ini potensial untuk buy? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi