China Kembali Terapkan Tarif Bea Masuk Batu Bara, Indonesia Berpotensi Diuntungkan

Mengawali tahun 2024, harga saham batu bara terpantau kompak naik pada perdagangan hari Selasa kemarin (02/01).Sebut saja BUMI +11,76%, INDY +6,27%, ADRO +4,62%, PTBA +3,69%, ITMG +2,83%, BSSR +1,04%, dan BYAN +0,25%.

Saham batu bara yang aktif di market tersulut oleh sentimen positif dari China yang kembali menerapkan tarif bea masuk atas batu bara kepada sejumlah negara per 1 Januari 2024. Negara yang dimaksud salah satunya adalah Rusia, eksportir batu bara kedua terbesar untuk China. Adapun tujuan jangka panjang kedua negara adalah pasokan tahunan mencapai 100 juta ton. 

Padahal sebelum aturan ini kembali diberlakukan, penjualan batu bara bulanan Rusia ke China telah menurun sejak mencapai puncaknya sebesar lebih dari 10 juta ton pada bulan Juni. Alasannya pengiriman batu bara tersebut menjadi kurang kompetitif dibandingkan negara asal lainnya. Penjualan tersebut berpotensi kian memburuk ketika bea masuk diberlakukan.

Sedangkan negara-negara penghasil batu bara utama lain, termasuk Indonesia dan Australia, tidak dibebankan tarif impor oleh China karena memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan China.

Data terbaru pada November 2023 menunjukkan impor batu bara China dari Indonesia naik sebesar 16% MoM mencapai 18,33 juta ton. Adapun indeks PMI manufaktur China menunjukkan tren peningkatan, mencapai level ekspansi 50,8 pada Desember 2023.

Kenaikan PMI manufaktur China mengindikasikan pemulihan atau penguatan ekonomi, ditandai dengan peningkatan produksi dan permintaan. Ini juga menunjukkan adanya peningkatan permintaan, baik dari pasar domestik maupun internasional, yang secara keseluruhan memberikan dampak positif pada perekonomian.

Dengan kembali diterapkannya tarif impor untuk batu bara dari Rusia dan meningkatnya aktivitas manufaktur di China, permintaan akan batu bara Indonesia kemungkinan akan meningkat. Hal ini juga dapat memicu kenaikan harga batu bara secara global. Pada akhirnya emiten batu bara Indonesia akan diuntungkan dari potensi kenaikan profitabilitas.

Kementerian ESDM Indonesia memprediksi bahwa ekspor batu bara akan bertumbuh di tahun 2024, seiring dengan peningkatan target produksi batu bara nasional menjadi 710 juta ton (naik 2,23% dibandingkan dengan target tahun 2023 yang sebesar 694,5 juta ton).

Dampak positif terutama akan lebih dirasakan oleh produsen batu bara dengan proporsi penjualan ke China yang besar. Beberapa di antaranya adalah BSSR 59,8% dari total penjualan, ITMG 29% dari total penjualan, ADRO 20% dari total penjualan, dan PTBA 9% dari total penjualan per September 2023. 

Pertanyaannya, saham batu bara mana yang saat ini paling menarik untuk buy? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.