Transaksi ANTM dan CBL untuk Megaproyek Baterai EV Selesai, Begini Prospeknya

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang merupakan BUMN di bidang pertambangan logam, bekerja sama dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) melalui anak perusahaannya Hong Kong CBL Limited (HKCBL), telah menyelesaikan beberapa kesepakatan untuk mengembangkan industri nikel. 

Transaksi ini menunjukkan rencana ANTM dan CBL untuk membantu pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) di Indonesia. Kesepakatan yang terjadi termasuk rencana untuk mendirikan perusahaan baru yang akan fokus pada proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO).

Kerja sama ini adalah yang pertama di dunia yang meliputi proses lengkap mulai dari penambangan nikel hingga pembangunan pabrik baterai skala besar, termasuk sel dan paket baterai, serta proses daur ulangnya.

Secara rinci, transaksi dibagi menjadi beberapa rangkaian. ANTM menjual saham dua anak perusahaannya pada 28 Desember 2023. Pertama, adalah saham PT Sumberdaya Arindo (SDA) dengan nilai yang dibayarkan HKCBL kepada ANTM sekitar Rp6,42 triliun.

Adapun saham PT Feni Haltim (FHT) dengan total nilai transaksi mencapai Rp781,2 miliar. Hal ini terdiri terdiri dari divestasi FHT-ANTM dengan nominal Rp122,90 miliar atau 10% kepemilikan ANTM di FHT serta FHT-IMC dengan nominal Rp614,50 miliar atau 50% kepemilikan IMC di FHT.

Sebagai informasi, IMC atau PT International Mineral Capital adalah anak perusahaan ANTM yang bergerak di bidang pembiayaan, modal ventura, aktivitas perusahaan holding, dan jasa penunjang lainnya.

Transaksi tersebut akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem baterai EV di Indonesia.

Dampaknya terhadap kinerja ANTM bisa dilihat dari beberapa aspek:

• Melalui penjualan saham di anak perusahaannya, ANTM mendapatkan dana segar. Uang ini dapat digunakan untuk mengurangi utang, investasi dalam proyek baru, atau memperkuat struktur modal mereka.

• ANTM bisa lebih fokus pada bisnis inti mereka, yaitu pengembangan industri nikel, yang merupakan komponen penting untuk baterai kendaraan listrik.

• Dengan rencana pendirian perusahaan baru yang fokus pada proyek hidrometalurgi, ANTM memasuki area bisnis yang potensial dan sesuai dengan tren global menuju kendaraan listrik. Perlu diketahui, hidrometalurgi merupakan proses ekstraksi yang meliputi pemurnian dan daur ulang logam untuk mengekstraksi nikel.

• Kolaborasi dengan CBL, khususnya dalam proyek hidrometalurgi, bisa membawa pengetahuan teknis dan teknologi canggih yang dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi ANTM.

• ANTM berkontribusi pada pertumbuhan industri ini di Indonesia, yang bisa membuka peluang pasar baru dan meningkatkan permintaan terhadap nikel.

Per September 2023, ANTM membukukan penurunan pendapatan 8,26% YoY menjadi Rp30,89 triliun. Meski begitu, laba bersihnya masih naik 8,45% YoY menjadi Rp2,84 triliun. Hal ini ditopang oleh efisiensi beban pokok penjualan 10,44% YoY serta beban umum dan administrasi 20,44% YoY.

Secara keseluruhan, dampak transaksi ini terhadap kinerja ANTM sangat bergantung pada seberapa efektif mereka mengelola modal baru, integrasi bisnis baru, dan mengembangkan strategi bisnis mereka di masa depan.

Lantas, apakah saham ANTM saat ini menjadi cukup menarik? Bagaimana strategi tradingnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.