Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Prospek Sektor Metals: Harga Emas Berpotensi Lanjut Reli, Gimana Nikel dan Tembaga?

29 Des 2023, 10:23 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sejak awal tahun harga emas dunia sudah bergerak naik 15% ke level saat ini di US$2.069 per ons (29/12 10:20 WIB). Hal ini otomatis membuat emas berhasil mengungguli logam-logam lain dalam kategori yang sama, didukung oleh ketidakpastian geopolitik yang tinggi serta permintaan kuat dari bank sentral dalam upaya mereka untuk meningkatkan cadangan emas. 


Menurut World Gold Council, bank sentral di seluruh dunia telah mencatat rekor baru dengan menambahkan sekitar 800 ton emas selama 9 bulan pertama tahun 2023. Angka ini 14% lebih tinggi dari 9M22. Pada kuartal III/2023 saja bank sentral China telah mengakumulasi total 78 ton emas efek dari ketidakpastian kondisi ekonomi mereka. Lalu diikuti oleh Polandia (57 ton), Turki (39 ton), dan India (9 ton). 


Adapun faktor lainnya seperti eskalasi di Timur Tengah, ketidakstabilan Laut Hitam, dan risiko sanksi ala Rusia oleh AS dan hegemoni Eropa membuat bank sentral semakin getol membeli emas sebagai aset safe haven. Sekadar informasi, total pembelian pada tahun 2022 mencapai 1.136 ton, naik dari 450 ton pada tahun 2021.


Tren harga emas yang menunjukkan kenaikan terjadi seiring dengan sinyal The Fed yang berpotensi melakukan pemangkasan suku bunga pada tahun 2024. Keputusan ini pada akhirnya dapat membawa pengaruh terhadap kekuatan dolar AS karena keduanya berkorelasi negatif.


Nilai dolar AS yang cenderung mengalami penurunan disebabkan oleh gagal bayar dan pengaruh untuk membayar obligasi. Sehingga para investor diperkirakan akan beralih ke aset safe haven lain seperti emas. Prediksi menyatakan bahwa penurunan nilai dolar ini akan berlanjut untuk periode yang panjang selama tahun 2024.


Dengan demikian, analis global memprediksi bahwa harga emas bisa lanjut reli di tahun depan mencapai US$2.100 per ons. Bahkan, ada yang menyebut harganya bisa menembus level US$2.500 per ons.


Implikasinya terhadap kinerja sektor metals seperti ANTM, MDKA, dan INCO adalah rata-rata harga jual (average selling price/ASP) bisa ikut terdongkrak. Sehingga profitabilitas diharapkan bisa mengalami peningkatan.


Meski begitu, masih ada beberapa tantangan untuk sektor metals. Salah satunya dari harga nikel yang sejak awal tahun terkoreksi 44% ke level US$16.402 per ton. Penurunan ini terutama karena Indonesia memproduksi lebih banyak nikel (54% lebih banyak dari tahun lalu). China juga meningkatkan produksi nikelnya sebesar 36%, yang menyebabkan kelebihan pasokan di pasar. 


Pasar nikel mungkin tidak akan mengalami perbaikan yang signifikan di tahun berikutnya karena ekonomi China melambat dan mereka menggunakan 60% nikel dunia. Namun, dalam jangka panjang, nikel mungkin akan lebih berharga karena pergeseran global menuju penggunaan listrik yang lebih banyak. Seperti diketahui, nikel merupakan bahan utama pembuatan baterai EV (electronic vehicle).


Di sisi lain harga tembaga cenderung flat dengan kenaikan 1% sejak awal tahun ke level US$8.529 per kg karena pemulihan ekonomi China yang lambat. Meski perubahan kebijakan The Fed bisa meningkatkan harga, hal ini kemungkinan baru terjadi jika ekonomi China pulih sepenuhnya. 


Pergerakannya di tahun depan juga masih dibayangi oleh risiko kelebihan pasokan, dengan pasar tembaga yang dimurnikan diperkirakan mengalami kelebihan sebesar 467 ribu ton. Jangka panjangnya, tembaga tetap berpotensi karena perannya dalam transisi energi hijau. Namun, ada risiko pasokan dari Chile, produsen terbesar dunia, yang berusaha meningkatkan produksi kembali ke tingkat sebelum Covid.


Meski begitu, ada katalis positif untuk sektor metals, yaitu program hilirisasi pemerintah yang juga diperkirakan akan berlanjut pada periode pemerintahan selanjutnya. Tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, sehingga diharapkan bisa menjadi ujung tombak bagi perkembangan emiten komoditas ke depan. 


Lantas, saham metals mana yang paling menarik dalam kondisi seperti ini? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi