COVID-19 Kembali Muncul, Bagaimana Potensi Saham Farmasi?

Pergerakan saham farmasi dinilai atraktif akhir-akhir ini, seiring dengan kembalinya lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. Di beberapa kota di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melaporkan 1.983 kasus COVID-19 dari bulan Oktober hingga 16 Desember 2023. Sebanyak 349 kasus telah terkonfirmasi, dengan 86 di antaranya sembuh dan 1 orang meninggal dunia. Peralihan musim atau pancaroba juga diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab peningkatan angka kasus COVID-19.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, vaksinasi dosis pertama telah mencapai sekitar 86,87% dari total sasaran, dosis kedua sekitar 74,53%, dan dosis ketiga sekitar 37,91%. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan juga tampaknya meningkat. WHO sendiri mengatakan risikonya kepada masyarakat sangat rendah, dan vaksin saat ini terus memberikan proteksi.

Prospek Saham KAEF, IRRA, dan INAF

Kembali munculnya kasus COVID-19 membuat saham-saham farmasi bergerak aktif. Sebagaimana PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menawarkan layanan pemeriksaan Covid-19 melalui Rapid Test Antibodi, memproduksi, dan mendistribusikan produk kesehatan terkait Covid-19. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berperan sebagai penyedia jarum suntik untuk mendukung program vaksinasi COVID-19, sementara PT Indofarma Tbk (INAF) bertindak sebagai produsen beberapa obat yang digunakan dalam terapi penyembuhan pasien COVID-19. Kenaikan pergerakan saham dari 15 hingga 20 Desember 2023 tercatat pada KAEF sekitar 71.84%, IRRA sekitar 60.57%, dan INAF sekitar 39,63%. Namun kenaikan harga saham IRRA terpantau melebihi perkiraan biasanya, dan masuk dalam radar Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait Unusual Market Activity pada tanggal 19 Desember 2023.

Produk SIDO dan KLBF Menjadi Andalan Pasien COVID-19

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) pada awal tahun 2020 merilis produk kapsul herbal JSH, pasien positif Covid-19 bulan April 2020 menilai dapat mematikan virus COVID-19. SIDO juga menyatakan menerima permintaan pasokan kapsul JSH dari Pemerintah Kota Semarang pada bulan Mei 2020, 40 dari 45 pasien COVID-19 yang rajin mengkonsumsi produk tersebut dinyatakan sembuh setelah melewati masa karantina. Baru-baru ini SIDO mendapatkan penghargaan Proper Emas dan kedua kalinya menerima penghargaan Green Leadership Utama Dunia Usaha, hal ini menunjukkan bahwa SIDO terus komitmen dalam mencapai target Proper terbaiknya.

Sementara PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) pada pandemi sebelumnya telah memberikan peningkatan permintaan untuk obat-obatan terutama pada obat anti COVID-19. Di sisi lain, permintaan vaksin dan booster COVID-19 juga terangkat selama periode tersebut. Saat ini KLBF menjadi market leader di industri nutritionals, pangsa pasar nutrisi kesehatan di Indonesia terus bertumbuh dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang positif. 

Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia diperkirakan akan memberikan keuntungan bagi emiten farmasi. Meskipun demikian, katalis positif tersebut diprediksi hanya bersifat sementara apabila angka kasus COVID-19 mulai turun kembali. Keadaan saat ini diyakini berbeda dari kasus COVID-19 pada tahun 2020, karena pemerintah lebih survive mengingat penanganan sudah ditemukan dan masyarakat lebih teredukasi terkait COVID-19.

Bagaimana strategi trading saham farmasi saat ini? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AB-