Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Alasan Rupiah Menguat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Trader dan Investor Harus Tahu!

15 Des 2023, 13:46 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pada pertemuan hari Rabu (13/12) The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,25-5,50% yang ketiga kalinya, sesuai ekspektasi pasar. Tidak hanya itu, anggota The Fed memproyeksikan penurunan suku bunga menjadi 4,6% tahun depan, menandakan tiga kali potensi penurunan.


Merespons hal tersebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pun menguat dari Rp15.600/USD menjadi Rp15.500/USD pada hari Kamis (14/12). Mengapa demikian? Sebab apabila suku bunga AS berpotensi dipangkas, investor global akan mencari negara yang bisa memberikan return suku bunga lebih tinggi. Dalam hal ini, Indonesia menjadi alternatif karena suku bunga saat ini ada di level 6%, lebih tinggi daripada suku bunga AS.


Nah, ketika investor global menjual dolar AS dan membawa dananya masuk ke market Indonesia, otomatis inflow asing ke pasar keuangan Indonesia seperti obligasi dan saham (terutama perbankan karena bobotnya paling besar), menjadi cukup deras. Sehingga ada permintaan terhadap rupiah yang tinggi yang kemudian membuat nilai tukarnya naik. 


Asal tahu saja, investor asing mencatatkan net foreign buy atau beli bersih di semua market sebesar Rp2,32 triliun dan di pasar reguler Rp2,19 triliun pada perdagangan Kamis kemarin (14/12). Angka ini cenderung lebih besar daripada biasanya. 


Di pasar reguler investor asing net buy saham big caps terutama big bank seperti BBRI Rp721,3 miliar, BBCA Rp654,5 miliar, BMRI Rp481,3 miliar, BBNI Rp143,9 miliar, dan ASII Rp89,1 miliar. Sebab, investor asing fokus pada saham yang pergerakannya stabil seperti big caps. Efeknya, saham-saham tersebut naik dan mendorong penguatan IHSG 1,42% ke level 7176.


Kemudian AS yang menahan suku bunga berpotensi membuat Indonesia mengambil langkah yang sama, bahkan bisa ikut menurunkan suku bunga pada periode selanjutnya. Namun, secara historis tidak pernah lebih rendah dari suku bunga AS.


Ini menjadi katalis positif bagi perbankan karena dampaknya akan terasa dari sisi suku bunga kredit yang semakin kecil dan pada akhirnya bisa menjaga minat debitur. Dengan demikian, saham big bank terlihat menarik di mata investor asing.


Baca juga: Sinyal Dovish Makin Kuat Usai The Fed Tahan Suku Bunga Lagi, Simak Dampaknya di Sini


Lantas, bagaimana strategi trading di tengah potensi penurunan suku bunga? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

HRUM Makin Fokus ke Nikel, Diproyeksikan Bisa Dorong Laba Bersih Naik 33% di 2024

27 Mar 2024, 13:44 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi