Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Saham PGEO Ngebut, Tersulut Kabar Ekspansi Panas Bumi di Kenya

6 Des 2023, 14:35 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pada perdagangan sesi I hari ini (06/12) saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melesat naik 10,73% ke level harga 1135. Nampaknya, saham PGEO terpantik oleh berita terkait rencana perusahaan untuk melakukan ekspansi proyek panas bumi di Suswa, Kenya.


Keputusan ini diumumkan melalui pernyataan bersama dalam kemitraan lapangan panas bumi Suswa antara PGEO, perusahaan milik pemerintah Kenya Geothermal Development Company (GDC), dan Masdar, salah satu pemegang saham PGEO. Kesepakatan ini diteken pada perhelatan Conference of Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).


Kemitraan ini memiliki nilai investasi sebesar US$1,2 miliar (Rp18,61 triliun, kurs Rp15.510/USD) dan bertujuan untuk mengembangkan 300 megawatt tenaga panas bumi pada tahun 2030. Infrastruktur awal proyek ini akan segera dimulai. 


Pertamina terus fokus mengembangkan bisnis panas bumi karena mengakui potensinya yang sangat besar. Sebagai sumber energi terbarukan, panas bumi dianggap sebagai solusi paling potensial untuk mengurangi emisi karbon di sektor industri dan menciptakan peluang berkelanjutan dalam perubahan menuju pemanfaatan sumber daya energi yang ramah lingkungan.


Keunggulan panas bumi terlihat dari ketersediaannya yang unggul dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Selain itu, potensi panas bumi yang sangat besar, terutama di Indonesia, menjadikannya kandidat yang ideal sebagai base load hijau untuk sektor industri. Perlu diketahui bahwa cadangan panas bumi Indonesia adalah ke 2 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.


Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan laporan dokumen hijau dari PGEO, industri panas bumi di Indonesia diperkirakan akan berkontribusi sebanyak 16% terhadap target total dekarbonisasi nasional pada tahun 2030.


Dalam skenario tersebut, PGEO berencana akan berpartisipasi dengan memberikan kontribusi sekitar 5% dalam pengurangan emisi karbon nasional pada tahun 2030. Selain itu, perseroan juga diharapkan mampu memberikan kontribusi sebesar 89 juta ton penghindaran CO2 selama periode 10 tahun ke depan.


Untuk mendukung upaya dekarbonisasi, PGEO telah mengambil inisiatif melalui strategi bisnis rendah karbon, seperti proyek green hydrogen dan green methanol. Adapun PGEO tengah mempromosikan sistem kredit karbon di Indonesia dengan menyuplai kredit karbon ke agregator utama perusahaan, yaitu Pertamina New Renewable Energy (PNRE).


Selain itu, PGEO juga sedang mengembangkan produk sekunder panas bumi. Beberapa di antaranya mencakup green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika.


Dari sisi kinerja per September 2023, PGEO membukukan kenaikan pendapatan 7,49% menjadi US$308,92 juta. Laba bersihnya naik lebih signifikan sebesar 20,72% menjadi US$134 juta.


Kinerja didorong oleh penjualan uap dan listrik kepada pihak berelasi, yaitu PT PLN (Persero) yang naik 6,14% menjadi US$242,45 juta dan PT Indonesia Power naik 6,38% menjadi US$50,17 juta.


Mau tahu strategi trading saham PGEO? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


PROMO join/perpanjang VIP Emtrade 12 bulan, bonus 10 bulan, total dapat 22 bulan membership. Terbatas hanya sampai 12 Desember 2023!


Tap di sini untuk klaim promonya sekarang

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi