Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Muncul Kasus Mycoplasma Pneumoniae, Tanda Kebangkitan Sektor Healthcare?

6 Des 2023, 12:54 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pada perdagangan hari Selasa (05/12) kemarin saham-saham healthcare cukup aktif di pasar. Bahkan, sektor ini memimpin penguatan sebesar 2,32%, yang kemudian mendorong kenaikan IHSG 0,10% ke level 7100.


Penguatan sejalan dengan kabar terbaru dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menerima laporan seorang anak terinfeksi bakteri mycoplasma pneumoniae berdasarkan tes PCR.

Mycoplasma pneumoniae bukan bakteri dan virus baru, sehingga cara mendeteksi dan obat penangkalnya sudah ada.


Bakteri penyebab pneumonia tersebut sebelumnya dilaporkan telah mewabah di China. Adapun beberapa negara di Eropa seperti Denmark, Perancis, dan Belanda juga melaporkan kasus pneumonia yang meningkat.

Dampak ke Sektor Healthcare

Dalam kasus pneumoniae, kami melihat sistem kekebalan tubuh yang berkurang akibat peralihan dari musim panas ke musim penghujan serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi penyebab timbulnya kasus ini. 


Sehingga pada kuartal IV/2023 potensinya dapat menguntungkan saham consumer health seperti SIDO yang memiliki produk suplemen dan vitamin. Sebagai informasi, kinerja SIDO pada 9M23 menurun didorong oleh kinerja secara kuartalan yang melemah, imbas daya beli masyarakat yang loyo.


Namun, dengan adanya sentimen ini dan beberapa faktor pendorong lainnya, SIDO bisa mengharapkan adanya pemulihan kinerja di penghujung tahun. Selengkapnya baca artikel di bawah ini.


Baca juga: Menilik Peluang Pemulihan Kinerja SIDO di Kuartal 4, Apa Saja Pendorongnya?


Selanjutnya, sentimen mycoplasma berpotensi menguntungkan saham distributor produk kesehatan. Hal ini sejalan dengan adanya kemungkinan permintaan produk-produk kesehatan yang meningkat. Entah itu masker, tabung oksigen, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan alat bantu pernafasan atau peralatan rumah sakit lainnya. Salah satu saham yang terkait ialah OMED.


Di 9M23, penjualan bersih OMED turun tipis 0,12% YoY menjadi Rp1,27 triliun, sehingga membuat laba bersih pun menyusut 2,5% YoY menjadi Rp182,3 miliar. Meski begitu, manajemen optimis pendapatan naik 25% - 30% di tahun 2023. Hal ini didukung dengan adanya kebijakan penggunaan produk dalam negeri yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan penjualan dan OMED pun juga tengah menyelesaikan tahap pembangunan 2 pabrik baru di pulau Jawa.


Selain itu, jika memang kasus mycoplasma ini nantinya membludak, saham rumah sakit juga berpotensi diuntungkan. Sebab pada 9M23 iuran JKN meningkat dan JKN mampu berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan rumah sakit lebih dari asuransi swasta dan asuransi korporasi. Dari sisi fasilitas, rumah sakit tentunya sudah siap, berkaca dari kasus Covid-19 tahun sebelumnya.


Per 9M23, HEAL memiliki kontribusi pendapatan JKN mencapai 62,3%. Sementara itu, MIKA mencapai 18,8%. MIKA berencana mengkonversi tiga rumah sakit yang ada untuk melayani pasien JKN guna memenuhi meningkatnya permintaan pekerja di kawasan industri. Perusahaan juga memiliki dua rumah sakit JKN lagi yang sedang dalam proses. 


Di sisi lain, kontribusi pendapatan JKN SILO di angka 17,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini, dampaknya akan lebih dirasakan oleh HEAL karena porsi pasien BPJS yang lebih besar.




Dari perbandingan kinerja keuangan di atas, terlihat SILO mencetak profitabilitas yang paling tebal sepanjang 9M23 dengan kenaikan laba bersih 91,2% YoY. Namun, secara kuartalan laba bersih HEAL yang berhasil naik paling tinggi 56,8% QoQ pada kuartal III/2023. 


Sementara itu, pertumbuhan MIKA justru masih cukup loyo. Sisi positifnya, MIKA menjadi saham yang paling murah karena valuasi PBV-nya terdiskon 7,65%.

Sentimen Lainnya

Tidak hanya pneumoniae, lonjakan kasus Covid-19 di Singapura turut menjadi faktor pendorong yang mendongkrak harga saham healthcare kemarin (05/12). Dilaporkan bahwa kasusnya meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 kasus pada 19–25 November 2023. 


Sedangkan di Indonesia, kasus ini naik 80% dari pekan sebelumnya menjadi 267 kasus pada 28 November–2 Desember 2023. Jika kasusnya meluas sampai ke Indonesia dengan lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, tentu ini akan menjadi sentimen positif bagi sektor healthcare. Namun, untuk saat ini tampaknya masih cukup terkendali dan keterisian kasur rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Indonesia juga tidak naik pesat.


Di samping itu, tercatat bahwa selama tahun-tahun pemilu yang lalu, output sektor healthcare secara keseluruhan mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi (rata-rata 9,8% vs periode biasa 6,4%). Oleh karena itu, ada peluang untuk sektor healthcare menjadi salah satu penerima manfaat potensial dari belanja konsumen yang lebih tinggi pada tahun pemilu.


Meskipun catatan kunjungan selama kuartal pemilu biasanya menunjukkan angka yang lebih rendah, namun hal ini diyakini lebih terkait dengan musim triwulanan dan jumlah hari produktif.


Baca juga: Prospek Saham Ritel Menuju Liburan Akhir Tahun 2023


Lalu, saham healthcare mana yang saat ini paling menarik? Bagaimana strategi tradingnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


PROMO join/perpanjang VIP Emtrade 12 bulan, bonus 10 bulan, total dapat 22 bulan membership. Terbatas hanya sampai 12 Desember 2023!


Tap di sini untuk klaim promonya sekarang

-RE-


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi