Prospek Akuisisi MEDC Terhadap 2 Blok Migas di Oman

Emiten migas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali membuat langkah strategis guna menambah portofolio bisnis hulu minyak dan gas (migas) di luar negeri. Menurut MEDC, prospek energi fosil masih cukup menjanjikan, khususnya di Asia. Tidak hanya itu, perusahaan berkeyakinan bahwa permintaannya masih solid.

Untuk itu, MEDC berencana akan mengakuisisi 20% kepemilikan lisensi produksi migas di Blok 48 dan Blok 60 dari OQ Exploration & Production LLC, perusahaan energi terintegrasi global asal Oman. Lokasi kedua blok ini berada di bagian barat tengah Oman.

Guna melancarkan akuisisi, MEDC telah mendapatkan izin dari Kesultanan Oman. Adapun aksi ini diharapkan akan selesai pada Desember 2023 meski nilai transaksi belum diumumkan ke publik.

Dilansir dari Stockbit Snips, pada laporan keuangan semester I/2023, OQEP  telah mengumumkan niatnya melepaskan 40% kepemilikan Blok 48 dan Blok 60 dengan total nilai sekitar 548 juta rial Oman (sekitar US$1,4 miliar). Dengan memperhitungkan nilai tersebut, perkiraan nilai transaksi untuk 20% kepemilikan MEDC di kedua blok tersebut sekitar 274 juta rial Oman (sekitar US$700 juta).

Blok 60 telah beroperasi dengan kapasitas produksi sekitar 30.000 barel per hari (bpd) per Januari 2023.  Blok ini terdiri dari dua lapangan produksi, yaitu Lapangan gas Abu dan Lapangan Minyak Bisat. Di sisi lain, Blok 48 memiliki luas sekitar 3.000 kilometer persegi dan masih berada dalam tahap eksplorasi.

Manajemen MEDC menerangkan melalui keterbukaan informasi di IDX bahwa akuisisi ini akan meningkatkan produksi harian MEDC sekitar ~13 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) dan memberikan kontribusi penting terhadap cadangan migas MEDC di masa depan. 

Perlu diketahui, penambahan kapasitas produksi tersebut setara 8,07% dari total produksi MEDC yang mencapai 161 MBOEPD per September 2023.

Namun, keputusan MEDC mengakuisisi 2 blok migas apakah berdampak positif maupun negatif pada performa MEDC tergantung pada beberapa hal. Di antaranya adalah jumlah cadangan migas yang sudah teruji (Blok 60) dan yang masih potensial (Blok 48), harga transaksi, average selling price (ASP), serta biaya lifting di Blok 60.

Sehingga kita perlu wait and see terlebih dahulu terkait informasi akuisisi selengkapnya.

Ke depannya, MEDC akan semakin fokus pada portofolio hulu migas di luar negeri. Hal ini dikarenakan potensi besar yang ada di dalam negeri kebanyakan terletak di laut dalam. Sehingga pengembangannya membutuhkan biaya yang mahal.

Lantas, bagaimana strategi trading saham MEDC? Mau tahu lebih banyak tentang prospek MEDC? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.