Harga Batu Bara Turun, Laba Bersih PTBA Terkoreksi 62%

Seiring dengan turunnya harga batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan penurunan pendapatan 10,7% YoY menjadi Rp27,73 triliun per kuartal III/2023 dibandingkan sebelumnya Rp31,07 triliun. Laba bersihnya terkoreksi lebih dalam 62,2% YoY menjadi Rp3,7 triliun dari Rp10 triliun.

Sebagai kontributor utama, pendapatan dari penjualan batu bara turun 10,88% YoY menjadi Rp27,33 triliun. Sedangkan pendapatan dari aktivitas lainnya naik tipis 1,26% menjadi Rp401,90 miliar.

Produksi batubara PTBA hingga kuartal III/2023 tumbuh 15,2% YoY menjadi 31,9 juta ton dibanding periode yang sama tahun 2022. Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 14,9% YoY menjadi 27 juta ton.  

PTBA mencatatkan penjualan ekspor naik 24,4% YoY menjadi 11.2 juta ton. Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51%.

Meski demikian, pendapatan secara tahunan turun karena harga jual rata-rata (average selling price) batu bara turun 23,1% YoY menjadi Rp1 juta per ton.

Di sisi lain beban pokok penjualan  naik 26,9% YoY karena kenaikan biaya bahan bakar dan royalti menyebabkan yang laba kotor anjlok sebesar 57,3% YoY. Adapun biaya operasional turun 1,1% YoY, tetapi laba operasional masih turun signifikan sebesar 67,2% YoY. 

Di bawah garis operasional, penurunan beban pajak sebesar 58,7% YoY dan peningkatan pendapatan lain-lain sebesar 9,7% YoY membantu mendukung profitabilitas. 

Normalisasi harga komoditas batu bara ke depan masih menjadi tantangan bagi pendapatan PTBA. Meski begitu, inisiatif PTBA untuk menanam kaliandra merah untuk produksi biomassa menjadi katalis positif sebagai upaya transisi energi dan mengurangi emisi karbon.

Perkebunan kaliandra merah PTBA seluas 80 hektar diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 119,18 metrik ton/hektar/tahun, sekaligus menyimpan 11.805 metrik ton biomassa untuk dijadikan pelet kayu yang akan digunakan dalam pembangkit listrik tenaga batu bara co-firing. 

Dari sisi neracanya, PTBA membukukan penurunan pada aset mereka sebesar 20,62% YoY menjadi Rp36 triliun. Sedangkan utangnya flat di Rp16,57 triliun dengan modal atau ekuitas turun  32,81% YoY menjadi Rp19,42 triliun.

Dengan begitu rasio debt to equity (DER) ada di 0,06x dan debt to asset (DAR) di 0,03x.

Saat ini saham PTBA diperdagangkan dengan valuasi price to earnings ratio (PER) di 4,36x. Dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun PER di 6,83x, valuasi PTBA sudah cukup premium.

Mau tahu strategi trading sahamnya? Apakah saat ini secara teknikal cukup potensial untuk buy? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.