Melambung 113%, Begini Laba Bersih ICBP Jika Tanpa Forex Gain

Per kuartal III/2023, PT Indofood CBP Tbk (ICBP) mencatatkan penjualan yang tumbuh 4,9% YoY menjadi Rp51,30 triliun dibandingkan periode sama tahu lalu Rp48,90 triliun. Bahkan, laba bersihnya naik lebih kencang hingga 113% mencapai Rp7,06 triliun dari sebelumnya Rp3,30 triliun. 

Berdasarkan segmen bisnisnya, penjualan ICBP berasal dari:

• Mi instan: Rp38,11 triliun (+6,6% YoY)

• Dairy: Rp6,81 triliun (-5,7% YoY)

• Penyedap makanan: Rp2,85 triliun (+8,1% YoY)

• Makanan ringan: Rp3,23 triliun (+10,8% YoY)

• Nutrisi dan makanan khusus: Rp890 miliar (+4,4% YoY)

• Minuman: Rp1,20 triliun (+3% YoY)

Segmen mie instan masih menjadi kontributor utama terhadap penjualan ICBP dengan merek Indomie menjadi produk unggulan. Secara kuartalan, mie instan juga tumbuh solid sebesar 13% QoQ di kuartal III/2023 dengan pertumbuhan volume yang kuat sebesar 9% YoY (domestik: 5% YoY, pasar luar negeri: 17% YoY).

Mie instan mendapatkan katalis positif dengan kenaikan harga beras, di mana ada potensi mie instan sebagai pengganti beras sebagai kebutuhan pangan pokok masyarakat Indonesia.

Di sisi lain segmen produk susu atau dairy terus menunjukkan kinerja yang lebih lemah dibandingkan dengan industri, dengan penurunan penjualan sebesar 10,2% QoQ menjadi Rp1,9 triliun. Penjualan kumulatif per kuartal III/2023 tertekan disebabkan oleh penurunan volume sebesar 7% YoY.

Namun, secara keseluruhan penjualan mampu naik karena peningkatan volume dan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) dengan komposisi 20:80.

Sementara itu, pertumbuhan laba bersih yang lebih signifikan dibandingkan dengan penjualan ditopang oleh forex gain sebesar Rp188 miliar. Sehingga tanpa memperhitungkan forex gain, laba inti ICBP hanya naik 35,3% YoY mencapai Rp7,0 triliun.

Adapun faktor lain di bawah garis operasional, termasuk efisiensi beban:

• Beban keuangan Rp1,47 triliun (-65,4% YoY)

• Beban bunga Rp1,46 triliun (-5,7% YoY)

• Pendapatan keuangan Rp1 triliun (+591,72% YoY)

• Bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama Rp115,90 miliar (+74,24% YoY)

Meski begitu, laba bersih pada kuartal III/2023 turun 24,6% QoQ menjadi Rp1,33 triliun. Penyebabnya adalah kerugian selisih kurs sebesar Rp1,2 triliun (vs keuntungan selisih kurs sebesar Rp253 miliar pada kuartal II/2023). Jika tidak diperhitungkan, maka laba inti tumbuh sebesar 26,5% QoQ.

Saham ICBP saat ini diperdagangkan dengan valuasi price to earnings ratio (PER) 14,48x, berada di bawah minus 1 standar deviasi 5 tahun.

Lantas, apakah sahamnya saat ini cukup menarik untuk koleksi investing? Bagaimana strateginya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.