BMRI Cetak Kenaikan Laba Bersih 27% Jadi Rp39 T, Rasio Lainnya Ikut Membaik
https://emtrade.id/blog/12069/bmri-cetak-kenaikan-laba-bersih-27-jadi-rp39-t-rasio-lainnya-ikut-membaik
Big bank BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali mencetak kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III/2023. Pada periode ini, pendapatan bunga naik 20,6% menjadi Rp90 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp81,25 triliun. Laba bersih turut tumbuh 27,4% menjadi Rp39,06 triliun dari Rp30,65 triliun.
Dengan beban bunga sebesar Rp26,14 triliun atau naik 51,4%, maka pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik 12,3% menjadi Rp71,86 triliun dari Rp63,98 triliun. Hal ini mendorong pre-visioning operating profit (PPoP) tumbuh sebesar 15,4% menjadi Rp62,35 triliun.PPoP adalah pre-provisioning operating profit atau pendapatan operasional sebelum dikurangi dana yang disisihkan untuk antisipasi kredit macet.
Pertumbuhan NII didukung oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat sebesar 12,5%. Sementara net interest margin (NIM) tetap pada angka 5,6% pada 9M23.
Baca juga: Punya Saham Bank? Ini Deretan Indikator yang Wajib Dipantau
Perlu diketahui, pinjaman tumbuh menjadi Rp1.280 triliun, melampaui panduan perusahaan sebesar 10-12% dan pertumbuhan industri sebesar 9%. Pendorong pertumbuhan berasal dari sektor komersial dan anak perusahaan masing-masing sebesar 18,6% dan 15,5%yang menyumbang porsi 16,9% dan 22,8% dari total pinjaman.
Kenaikan pinjaman dibarengi dengan rasio non-performing loan (NPL) gross yang turun menjadi 1,5% (vs 2,2% di 9M22). Ini menjadi pertanda bagus karena itu artinya risiko kredit bermasalah semakin menurun.
Simpanan naik 6,6% menjadi Rp1.452 triliun, yang berarti loan to deposit ratio (LDR) sedikit lebih tinggi yaitu, 88,2% (vs 83,7% di 9M22). Naiknya LDR menandakan likuiditas yang tersisa untuk disalurkan sebagai kredit semakin sempit, tetapi angkanya masih di bawah standar maksimal BI, yakni 92%.
Adapun turunnya biaya provisi yang mencapai 22% turut menopang kenaikan laba bersih. Hal ini menghasilkan cost of credit (CoC) sebesar 1% pada 9M23 (vs. 1,5% pada 9M22), yang juga lebih baik dibandingkan panduan perusahaan. Alhasil, BMRI merevisi panduan CoC menjadi 1,1% dari sebelumnya 1,1-1,3% pada 2023F.
Baca juga: Sektor Banking 101: Pemahaman dan Cara Analisisnya
Beberapa rasio lainnya yang membaik antara lain current account saving account (CASA) dan capital adequacy ratio (CAR). CASA meningkat menjadi 73,7% (vs 69,7% di 9M22). Artinya, operasional bank dalam menghimpun dana semakin efisien.
Sedangkan CAR naik menjadi 20,7% (vs 19,3% di 9M22), yang menunjukkan bantalan modal BMRI untuk hadapi risiko tak terduga semakin solid.
Saat ini saham BMRI diperdagangkan dengan valuasi price to book value (PBV) 2,18x. Cukup premium karena berada di atas plus 1 standar deviasi 5 tahun.
Baca juga: Laba Tumbuh 25%, Kinerja BBCA Outperform
Pertanyaannya, apakah saham BMRI saat ini cukup menarik? Bagaimana strategi investasinya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/12069/bmri-cetak-kenaikan-laba-bersih-27-jadi-rp39-t-rasio-lainnya-ikut-membaik
Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024
Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan
Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya
Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial