Laba Bersih MYOR Tumbuh Solid 87% di Tengah Pendapatan yang Moderat

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan kenaikan pendapatan moderat 2,98% menjadi Rp22,89 triliun per September 2023 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp22,23 triliun. Di sisi lain, laba bersih tumbuh lebih kencang hingga 86,90% menjadi Rp2,02 triliun dari Rp1,08 triliun.

Berdasarkan tujuan, penjualan dalam negeri flat naik 0,65% menjadi Rp13,07 triliun. Namun, pada kuartal III/2023 angkanya tumbuh solid (+35% QoQ dan +3% YoY) menjadi Rp4,6 triliun, terutama disebabkan oleh efek penyetokan ulang, dimulainya kembali aktivitas sekolah, dan liburan yang lebih pendek. Dengan kembalinya penjualan lokal ke tren positif, hal ini mungkin berarti pemulihan permintaan menjelang pemilu. 

Sedangkan penjualan ekspor naik 6,07% menjadi Rp9,82 triliun.

Kemudian berdasarkan segmen bisnis, makanan kemasan naik 2,2% menjadi Rp13,61 triliun. Sedangkan minuman kemasan naik 7,8% menjadi Rp11,03 triliun.

Perolehan laba bersih yang tumbuh signifikan didorong oleh beberapa faktor seperti:

• Penghasilan bunga +207% menjadi Rp68,90 miliar.

• Keuntungan penjualan aset tetap +287,70% menjadi Rp7,53 miliar

• Beban bunga -11,78% menjadi Rp247 miliar

• Penghasilan lain-lain bersih +410% menjadi Rp143,57 miliar

• Keuntungan selisih kurs Rp33 miliar pada kuartal III/2023 (vs rugi selisih kurs Rp42 miliar pada kuartal III/2022)

Gross profit margin (GPM) meningkat YoY menjadi 26,7% per September 2023 (vs 21,4% per September 2022). Begitu pun secara kuartalan naik ke 26,9% (vs 25,5% kuartal III/2022 ) ditopang oleh penurunan harga tepung, CPO, dan susu, sementara gula dan kopi tetap berada pada level yang tinggi. 

Dengan melihat harga bahan baku saat ini, diperkirakan bahwa margin yang solid ini akan tetap bertahan hingga akhir tahun.

Dari neraca keuangannya, sepanjang sembilan bulan pertama MYOR mencatatkan pertumbuhan aset 5,13% menjadi Rp23,42 triliun. Utang perusahaan turun tipis 1,21% menjadi Rp9,32 triliun dengan ekuitas yang naik 9,80% menjadi Rp14,09 triliun. Hal ini menunjukkan MYOR memiliki ekuitas atau modal yang positif karena utang tidak lebih besar daripada ekuitas.

Dengan begitu, saat ini rasio debt to equity (DER) ada di 0,32x dan debt to asset (DAR) di 0,19x

Saham MYOR diperdagangkan dengan valuasi price to earnings ratio (PER) 20,78x. Masih cukup murah jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun PER di 31,31x.

Secara keseluruhan, kinerja penjualan berada di bawah estimasi konsensus, tetapi laba bersih berada di atas estimasi konsensus. Dengan mempertimbangkan valuasi yang terdiskon, Emtrade akan memberikan rekomendasi perform untuk MYOR.

Downside risk:

• Risiko persaingan yang ketat

• Pelemahan nilai tukar kurs rupiah

• Risiko inflasi tinggi yang membuat biaya bahan baku meningkat

• Risiko daya beli masyarakat menurun

• Risiko perlambatan ekonomi global yang berpotensi menurunkan demand ekspor

Lalu, bagaimana strategi trading dan investasi saham MYOR? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.