Penjualan Rontok, Laba Bersih UNVR Ikutan Mentok

Hingga kuartal III/2023, emiten consumer goods berkapitalisasi besar PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penjualan yang turun 3,27% menjadi Rp30,50 triliun dari sebelumnya Rp31,53 triliun. Hal ini turut berimbas pada perolehan laba bersih yang tergerus 9,17% menjadi Rp4,18 triliun dari sebelumnya Rp4,61 triliun.

Berdasarkan pasar geografis, penjualan dalam negeri terkoreksi 2,17% menjadi Rp29,5 triliun. Begitu pun dengan penjualan ekspor turun 28,44% menjadi Rp951,84 miliar.

Sedangkan berdasarkan lini bisnisnya, segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh masih menjadi penyumbang terbesar ke penjualan UNVR. Segmen ini turun 4,39% menjadi Rp19,92 triliun. Sementara segmen makanan dan minuman flat dengan penurunan 1% menjadi Rp10,58 triliun.

Penurunan kinerja penjualan turut mengurangi harga pokok penjualan 8,2% menjadi Rp15,23 triliun. Namun, beberapa pos beban membengkak:

• Beban pemasaran dan penjualan +6,51% YoY

• Beban umum dan administrasi +18,72%

• Beban lain-lain +106% YoY

• Biaya keuangan +34,38%

Walaupun begitu, kinerja UNVR secara kuartalan masih lebih baik. Di mana, pada kuartal III/2023 penjualan tumbuh +5,4% QoQ menjadi Rp10,21 triliun.

Adapun laba bersih tumbuh +5,6% QoQ menjadi Rp1,43 triliun didorong oleh pertumbuhan volume unit +4,3% YoY dan pangsa pasar menjadi 31,2% ytd (vs 30,9% ytd Sep-22).

Di sisi lain, gross profit margin masih terjaga selama sembilan bulan pertama dipicu oleh kenaikan harga jual. Di mana, pada kuartal I/2023, harga rata-rata naik sampai 10,7% merespons tingginya inflasi pada saat itu.

Kemudian mari kita intip neraca keuangannya. Pada periode hingga kuartal III/2023, aset UNVR tumbuh tipis 3,3% menjadi Rp18,92 triliun. Sementara itu utang turun 5,4% menjadi Rp13,53 triliun dengan modal atau ekuitas naik 34,62% menjadi Rp5,38 triliun. Itu berarti, ekuitas UNVR negatif karena modal tidak lebih besar daripada utang.

Dengan begitu, rasio debt to equity (DER) di 2,51x dan debt to asset (DAR) 0,71x.

Bersamaan dengan pengumuman hasil kinerja, Ira Noviarti, Presiden Direktur UNVR, menyatakan pengunduran diri karena alasan pribadi. Sebagai pengganti Ira, UNVR berencana untuk mengusulkan Benjie Yap, yang saat ini menjabat sebagai Executive Vice President & CEO Unilever Philippines.

Saat ini saham UNVR diperdagangkan dengan valuasi price to earnings ratio (PER) 30,95x dan price to book value (PBV) 28,43x. Jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun PER dan PBV di 34,35x dan 40,55x, saham UNVR masih sangat terdiskon.

Secara keseluruhan laporan keuangan UNVR hingga kuartal III/2023 ini sejalan dengan ekspektasi konsensus. Sehingga Emtrade akan berikan rekomendasi perform. Terlebih lagi, valuasinya yang sangat terdiskon membuat UNVR cukup menarik.

Downside risk:

• Risiko persaingan yang ketat

• Risiko inflasi tinggi yang membuat biaya bahan baku meningkat

• Risiko daya beli masyarakat menurun

• Risiko perlambatan ekonomi global yang berpotensi menurunkan demand ekspor

Mau tahu strategi investing saham UNVR? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.