Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Kenapa Saham GOTO All Time Low di Tengah Penutupan TikTok Shop?

18 Okt 2023, 16:01 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Belakangan ini saham giant tech PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah menjadi perhatian pelaku pasar. Pasalnya, harga saham GOTO terus mencetak level harga terendah sampai artikel ini dibuat.


Dikabarkan Founder sekaligus Komisaris GOTO William Tanuwijaya menjual sebanyak 332 juta saham GOTO pada 9-13 Oktober 2023. Harga penjualan sebesar Rp78,89 per saham dengan status kepemilikan langsung, sehingga nilainya mencapai Rp26,20 miliar. Adapun tujuan penjualan disebut untuk kebutuhan pribadi. 


Efeknya, pada 13 Oktober GOTO pun turun 7% ke level Rp67 per saham. Sedangkan sepanjang pekan lalu harganya sudah ambles lebih dari 20% pasca private placement.


Tidak sampai situ, saham GOTO lanjut melemah 1,49% pada penutupan perdagangan Senin kemarin (16/10) ke posisi Rp66 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp70 dan terendah Rp54 per saham.  


Dan hari ini (18/10) GOTO kembali ditutup turun 1,54% ke level Rp65. Otomatis GOTO menjadi saham teknologi dengan kinerja terburuk di Asia Tenggara secara YTD (-30,77%).


Analis berpendapat bahwa aksi jual ini tidak seluruhnya dipicu oleh kekhawatiran kinerja fundamental. Sebab hal itu terjadi di tengah adanya peraturan e-commerce baru pada tanggal 27 September, yang seharusnya menguntungkan Tokopedia. 


Apakah efeknya besar? Menurut Momentum Works, pangsa pasar Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop masing-masing sebesar 35%, 36%, dan 5% pada tahun 2022. Sehingga secara pangsa pasar dampaknya cukup minim mengingat TikTok Shop hanya menguasai sebesar 5% pasar. 


Selain itu produk TikTok Shop lebih mirip dengan Shopee, yaitu 60-70% terkait mode dan kecantikan. Tokopedia juga tidak berfokus pada social commerce/live shopping. 


Walaupun begitu, Tokopedia telah memotong biaya platform dari Rp2.000 menjadi Rp1.000 (sedikit berdampak pada take rate) dan membolehkan penggabungan promosi seperti cashback plus pengiriman gratis untuk memanfaatkan momentum.


Di sisi lain ada rumor TikTok Shop akan kembali dalam waktu dekat melalui aplikasi terpisah dengan TikTok. Namun, masih terlalu dini untuk berasumsi bahwa persaingan akan lebih ketat dibandingkan sebelumnya. 


Sebab bagaimanapun juga pemisahan media sosial dan e-commerce dapat memengaruhi lalu lintas e-commerce dan tingkat konversi. Kemudian strategi penetapan harga dan promosi yang agresif dapat menjadi bumerang bagi TikTok Shop mengingat “sensitivitasnya” terhadap peraturan yang baru diterapkan.


Data terbaru menunjukkan pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5% menunjukkan tidak ada perubahan pada kepemilikan dua pemegang saham terbesar GOTO, dengan Taobao dan Softbank (SVF) masih memegang 8,72% dan 7,62% per 12 Oktober. Ini menunjukkan smart money masih memandang GOTO atraktif.


Bahkan, CEO GOTO Patrick Walujo terpantau kembali melakukan pembelian sebanyak 148,15 juta saham GOTO di harga Rp67,5 per saham pada 16 Oktober kemarin. Transaksi pembelian saham dilakukan untuk tujuan investasi pribadi. Artinya, ini menunjukkan kepercayaan terhadap prospek perusahaan ke depannya.


Kinerja gross transaction value (GTV) pada kuartal III/2023 diperkirakan akan meningkat sekitar 3-6% secara kuartalan dengan take rate yang tetap stabil. Namun pertumbuhan yang lebih signifikan dapat terjadi pada kuartal IV/2024 di tengah penutupan sementara TikTok Shop. 


Sementara itu efisiensi masih berjalan tetapi menurut pandangan analis efisiensi akan lebih fokus ke beban umum dan administrasi dibandingkan beban penjualan. Oleh karena itu, kerugian EBITDA yang disesuaikan berpotensi menyusut menjadi sekitar Rp800-900 miliar di kuartal ketiga (vs. Rp1,2/1,6 triliun di kuartal pertama/kedua). Dengan begitu sepanjang 9 bulan pertama 2023 kerugian EBITDA yang disesuaikan menjadi Rp3,4-3,5 triliun.


Adapun kinerja keuangan GOTO di sisa tahun 2023 akan semakin terpantik oleh sentimen kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI). Menurut proyeksi ekonom, BI akan menahan suku bunga tetap di level 5,75% hingga akhir tahun. Bahkan, suku bunga diprediksi akan mulai dipangkas pada kuartal I/2024 dengan total pemangkasan 75 basis poin sepanjang 2024.


Hal tersebut menjadi katalis positif bagi saham teknologi seperti GOTO yang model bisnisnya memiliki utang berbunga. Dengan suku bunga yang turun, ini bisa mengurangi beban utang perseroan. 


Lalu, bagaimana strategi trading saham GOTO? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

HRUM Makin Fokus ke Nikel, Diproyeksikan Bisa Dorong Laba Bersih Naik 33% di 2024

27 Mar 2024, 13:44 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi