Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

TOWR Perluas Portofolio Fiber, Gimana Prospeknya?

12 Okt 2023, 16:41 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) secara agresif memperluas portofolio fibernya, sejalan dengan densifikasi jaringan perusahaan telekomunikasi mengingat pesatnya peningkatan konsumsi data. TOWR tengah menggenjot pembangunan fiber optik hingga 2024 mendatang dengan capex atau belanja modal yang akan digunakan sebesar Rp3 triliun.


Bahkan, capex yang sudah terserap untuk bisnis di luar bisnis utama (menara) mencapai Rp1,81 triliun per semester I/2023. Sedangkan capex untuk menara yang terserap hanya Rp1,18 triliun.


Pada periode itu, jaringan optik dari segmen fiber-to-the-tower (FTTT) mencapai 172,5 ribu km. Angka ini meningkat 80,9% dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.


Dengan total capex hingga Rp3 triliun, TOWR berpotensi mendapatkan tambahan panjang serat optik sekitar 30 ribu-50 ribu km (vs. 90 ribu pada tahun 2022), yang berpotensi menghasilkan pendapatan tahunan sebesar Rp300- 500 miliar dengan asumsi sewa tunggal. 


Namun, kemungkinan besar hasilnya baru akan tercermin pada kinerja keuangan tahun berikutnya. Hal ini dikarenakan investasi fiber biasanya memerlukan waktu 9-12 bulan sejak pengeluaran belanja modal awal hingga pengakuan pendapatan.


Selain itu, fiber TOWR berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan karena sifatnya yang sangat terukur bisa menghasilkan peningkatan margin. Skalabilitasnya memungkinkan sinergi operasional di seluruh platform bisnis TOWR lainnya. 


Misalnya, FTTT yang dibangun perusahaan dapat dimanfaatkan lebih lanjut dengan membangun cabang dari jalur utama untuk mencakup area tambahan, sehingga secara signifikan mengurangi kebutuhan belanja modal. 


Serat yang terhubung berpotensi menghasilkan izin masuk rumah baru untuk konektivitasnya (di bawah merek iForte) dan bisnis fiber-to-the-home (FTTH), yang akan meningkatkan pemanfaatan dan margin secara keseluruhan.


Lantas, bagaimana dengan bisnis utamanya?


Kinerja menara diproyeksikan menghasilkan pertumbuhan yang flat di 2023. Sebagian besar pesanan yang masuk juga tercatat didorong oleh kolokasi di daerah padat penduduk dibandingkan lokasi baru.


TOWR menargetkan 800 penambahan sewa kotor tahun ini, tidak termasuk 500 sewa jangka pendek PT Indosat Tbk (ISAT) yang tidak diperpanjang. Sementara itu, tercatat tarif sewa telah meningkat menjadi Rp13,2 juta/bulan (+3,7% q-q; +1,2% y-y) pada kuartal/2023 karena TOWR meningkatkan cakupan kerjanya dengan memasukkan layanan terkelola di situs-situs telekomunikasi. 


Tren tersebut kemungkinan menandakan berakhirnya penurunan suku bunga secara terus-menerus dan akan terjadi adopsi lebih lanjut di masa depan karena perusahaan telekomunikasi secara bertahap mengadopsi model light asset (jual aset menara kemudian digunakan kembali dengan konsep sharing).


Sepanjang semester I/2023 TOWR mencatatkan penurunan laba bersih 7,8% menjadi Rp1,55 triliun. Padahal, pendapatan masih naik 8,65% menjadi Rp5,77 triliun. Hal itu disebabkan oleh beban keuangan yang bengkak 23% efek kenaikan suku bunga.


Untuk bisnis di luar menara, pertumbuhan pendapatan fiber optik dan konektivitas diperkirakan masing-masing naik 30% dan 20% sepanjang tahun 2023. Nantinya, kontribusi bisnis non-menara diharapkan bisa mencapai 26% di tahun ini.


Mau tahu strategi trading saham TOWR? Apakah saat ini menarik untuk buy? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

HRUM Makin Fokus ke Nikel, Diproyeksikan Bisa Dorong Laba Bersih Naik 33% di 2024

27 Mar 2024, 13:44 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi