HEXA Emiten Si Paling Dividen Mau Bagi-Bagi Rp638 M, Cek Yield di Sini!

Kalau kita bicara dividend investing, emiten yang bergerak di bidang perdagangan dan penyewaan alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) masuk ke dalam daftar saham terkonsisten bagi dividen. Tidak hanya itu, potensi yield yang diberikan juga sangat tinggi, yakni rata-rata sekitar 15,08% dalam 5 tahun terakhir. Maka dari itu HEXA menjadi salah satu anggota indeks High Dividend 20. 

Di tahun 2023, akhirnya HEXA mengumumkan akan tebar dividen tunai ke para pemegang saham sebesar US$41,29 juta atau setara Rp638,6 miliar (berdasarkan kurs Rp15.464 per dolar AS). Sumber dana berasal dari perolehan laba bersih tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Maret 2023 sebesar US$51,62 juta. Itu berarti dividend payout ratio setara 80% dari laba bersih.

Dengan begitu setiap pemegang saham akan menerima dividen US$0,049 per saham atau Rp760,21 per saham. Maka berdasarkan harga saat ini di level Rp6.625, potensi yield dividen HEXA saat ini cukup menarik sebesar 11,47% meski masih lebih kecil dibandingkan rata-rata 5 tahun.

Jadwal pembagian dividen HEXA:

• Tanggal cum dividen di pasar reguler & pasar negosiasi: 5 Oktober 2023

• Tanggal ex dividen di pasar reguler & pasar negosiasi: 6  Oktober 2023

• Tanggal cum dividen di pasar tunai: 9 Oktober 2023

• Tanggal ex dividen di pasar tunai: 10 Oktober 2023

• Tanggal pencatatan (Recording Date): 9 Oktober 2023

• Pembagian dividen: 27 oktober 2023

Histori Dividen HEXA

Sebagai anggota indeks High Dividend 20, HEXA tercatat konsisten tebar dividen setidaknya satu kali per tahun sejak 2002. Selain itu jika diperhatikan 9 tahun belakangan ini jadwal pembagian dividen HEXA selalu dilakukan di bulan Oktober, seperti tahun ini.

Terakhir kali dividen HEXA dibagikan di bulan Oktober 2022 sebesar Rp799,07 per saham dan yield 11,46%. Maka berdasarkan data di atas, rata-rata dividend yield HEXA selama 10 tahun terakhir sekitar 13,83%, sedangkan dividend per share Rp577,18.

Artinya, dividen HEXA tahun ini memiliki dividend per share yang lebih besar daripada rata-rata 10 tahun, tetapi yield-nya lebih kecil.

Baca juga: Mau Dividend Investing, Apa Saja Pilihan Sahamnya?

Kinerja Keuangan Terbaru

Untuk diketahui, HEXA menggunakan tahun fiskal periode April 2022-Maret 2023 karena mengikuti induk usahanya Grup Hitachi Jepang.

Dalam laporan keuangan yang mencakup tiga bulan terakhir hingga Juni 2023, laba tahun berjalan HEXA telah meningkat 56,63% menjadi US$14,18 juta atau sekitar Rp214,01 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$9,05 juta.

Peningkatan signifikan dalam laba bersih ini didorong oleh pendapatan HEXA yang naik 26,05% menjadi sebesar US$143,8 juta atau sekitar Rp2,17 triliun dari sebelumnya US$114,10 juta. 

Kinerja positif ini didorong oleh penjualan alat berat kepada pihak berelasi sebesar US$20,23 juta, serta penjualan alat berat kepada pihak ketiga senilai US$72,75 juta. Selain itu, terdapat juga penjualan suku cadang kepada pihak ketiga sebesar US$29,25 juta, layanan pemeliharaan dan perbaikan kepada pihak ketiga sebesar US$16,17 juta, dan layanan penyewaan alat berat kepada pihak ketiga senilai US$2,96 juta.

Adapun HEXA telah mengeluarkan proyeksi untuk tahun 2023. Menurut proyeksi tersebut, penjualan diharapkan dapat mencapai US$ 651,57 juta, mengalami kenaikan tipis sebesar 3,34% dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun 2022 sebesar US$ 630,49 juta.

Dalam hal laba bersih, HEXA menargetkan perolehan sebesar US$ 51,08 juta untuk tahun fiskal 2023, yang sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 51,62 juta.

Untuk tahun ini, HEXA memproyeksikan penjualan unit excavator di atas 6 ton akan mencapai 2.375 unit, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang mencapai 2.800 unit. Penurunan ini sejalan dengan melemahnya harga batu bara yang berdampak pada permintaan alat berat di sektor tersebut.

Selain itu, untuk mengoptimalkan bisnisnya di tahun ini, HEXA juga aktif memperkenalkan sejumlah produk baru, seperti Dynapac, Morooka Carriers Dump, dan Foton, yang sudah tersedia di pasar Indonesia. HEXA juga akan terus mengembangkan bisnis rental & alat bekas yang telah dimulai sejak tahun 2022, meskipun kontribusinya masih relatif kecil terhadap total penjualan, perusahaan melihat potensi yang signifikan di masa depan.

Perlu dicatat, HEXA memiliki tingkat likuiditas yang termasuk kecil. Sehingga cukup berisiko apabila ingin kejar dividen karena rawan terkena dividend trap seperti historical sebelumnya. 

Kamu bisa simak selengkapnya di sini

Baca juga: Penyebab Naik Turunnya Harga Saham Saat Pembagian Dividen

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.