Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Dampak Suku Bunga BI yang Ditahan Saat The Fed Masih Berpotensi Hawkish

22 Sep 2023, 16:01 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Dalam rapat yang diselenggarakan hari Kamis (21/09), Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga di level 5,75% untuk kedelapan kalinya berturut-turut. Dengan begitu suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50% 


Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang berpendapat kebijakan saat ini sudah cukup untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024.


Menurut hasil survei dari Reuters, konsensus ekonom memproyeksikan BI akan menjaga suku bunga acuannya tetap pada tingkat 5,75% hingga akhir tahun 2023. Selain itu, BI diperkirakan akan memulai pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal I/2024, dengan total pemangkasan sebesar 75 basis poin sepanjang tahun 2024. 


Prediksi ini mengindikasikan penurunan yang lebih moderat dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, di mana konsensus memperkirakan pemangkasan sebesar 100 basis poin selama tahun 2024.


Dari luar negeri, The Fed tahan suku bunga di 5,25-5,5% pada hari Rabu (20/09), sejalan dengan ekspektasi pasar. Meski begitu, The Fed mengisyaratkan masih akan naik di tahun ini di rentang 5,50%-5,75%.

  


Dalam proyeksi ekonomi triwulanan yang dirilis setelah pertemuan kebijakan dua hari, 12 dari 19 pejabat Fed mengatakan mereka masih memperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun 2023.


Sedangkan untuk tahun 2024 diproyeksikan turun 50 basis poin ke 5,1%. Hal ini merupakan penurunan yang lebih ringan dibandingkan dengan proyeksi yang dibuat pada Juni 2023, yang awalnya memperkirakan pemangkasan sebesar 100 bps. 


Sementara itu, untuk tahun 2025, The Fed memproyeksikan suku bunga acuan akan berada di level 3,9%, menunjukkan kenaikan dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 3,4%.


Penurunan suku bunga yang diperkirakan lebih kecil dibandingkan perkiraan sebelumnya pada tahun 2024, sebagian karena pasar tenaga kerja yang lebih kuat dan optimisme terhadap perekonomian AS ke depannya seperti berikut ini:



Apa Dampaknya?

Ketika BI terlihat mulai agak “santai” dalam hal kebijakan suku bunga, The Fed justru memberi sinyal peluang adanya kenaikan suku bunga di sisa tahun ini. Dua kemungkinan yang saling bertolak belakang ini tentu akan memberi dampak terutama dari sisi spread-nya.


Jika suku bunga BI tetap di 5,75% dan suku bunga The Fed dinaikkan menjadi 5,50%-5,75% hingga akhir tahun, itu berarti spread antara keduanya bisa menjadi hampi 0%. Perlu diketahui, sebelumnya suku bunga acuan BI sebelumnya tidak pernah lebih rendah dari The Fed. Tujuannya adalah agar spread terjaga tetap positif lantaran spread yang tipis bisa menyebabkan beberapa risiko.


Pada intinya, hal tersebut akan mendorong capital outflow dari pasar keuangan di Indonesia karena yield obligasi di Indonesia tidak lebih menarik dari AS. Padahal, keluar dan masuknya modal asing ini memberi dampak yang cukup signifikan. Selengkapnya bisa dibaca di artikel berikut ini.


Baca juga: Spread Suku Bunga BI dan The Fed Menipis, Apa Risikonya?


Di sisi lain, suku bunga BI yang ditahan dan berpotensi dipangkas ini akan menguntungkan beberapa sektor seperti banking, properti, telekomunikasi, dan teknologi. 

  • Perbankan: bunga kredit akan menjadi semakin kecil sehingga dapat mendorong minat debitur

  • Properti: bunga KPR akan menjadi lebih murah sehingga dapat menjaga demand properti

  • Telekomunikasi dan teknologi: beban utang bisa berkurang karena model bisnis dua sektor ini memiliki utang berbunga


Namun, apabila ke depannya BI memutuskan untuk menyesuaikan suku bunga dengan arah kebijakan The Fed, maka suku bunga BI bisa kembali naik. 


Jika suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, big bank dengan dana murah (current account saving account/CASA) besar mungkin akan lebih kuat. Sebab dengan CASA yang makin besar, berarti operasional bank dalam menghimpun dana sangat efisien karena cost of fund (CoF) yang rendah. 


Sehingga ketika BI menaikkan suku bunga, bank dengan CASA tinggi bisa menjaga pertumbuhan net interest margin (NIM) yang lebih baik daripada bank-bank lainnya.


Saat ini, bank dengan CASA terbesar adalah BBCA dan BMRI.



Sumber: Company data & Ciptadana Sekuritas Asia


Lantas, bagaimana strategi trading dan investasi saham di tengah kondisi makro seperti sekarang? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

HRUM Makin Fokus ke Nikel, Diproyeksikan Bisa Dorong Laba Bersih Naik 33% di 2024

27 Mar 2024, 13:44 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi