BRIS Catat Laba Bersih Tumbuh 32%, Namun NIM Melemah
https://emtrade.id/blog/11861/bris-catat-laba-bersih-tumbuh-32-namun-nim-melemah
Emiten bank syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode semester I/2023 pada Selasa (19/09). BRIS mencatatkan pertumbuhan laba bersih 32% secara tahunan menjadi Rp2,8 triliun dari sebelumnya Rp2,1 triliun.
Pre-visioning operating profit (PPOP) tumbuh 17% menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp4,6 triliun. Sekadar informasi, PPOP merupakan pendapatan operasional sebelum dikurangi dana yang disisihkan untuk antisipasi kredit macet.
Capaian tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 8% menjadi Rp8,5 triliun. Adapun pendapatan non-bunga (non interest income) juga naik 16% menjadi Rp1,5 triliun.
Selain itu, efisiensi biaya provisi yang turun 8% turut mendukung pertumbuhan laba bersih yang lebih cepat dibandingkan PPOP.
Per Juni 2023, pinjaman tumbuh 16% mencapai Rp221,3 triliun. Pinjaman UMKM menyumbang 19% dari total pinjaman, sedikit menurun dari 20% pada Desember 2022 dan Maret 2023. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik 3,6% menjadi Rp252,2 triliun.
Saldo current account saving account (CASA) dan deposito berjangka tumbuh masing-masing 4% dan 2%. Sehingga menurunkan rasio CASA menjadi 59,9% dibandingkan kuartal I/2023 61,5% dan semester I/2022 59,4%.
Di sisi lain, deposito wadiah turun 1% menjadi Rp60,8 triliun karena masalah terkait serangan siber yang terjadi pada kuartal II/2023. Namun, perlu diketahui bahwa simpanan wadiah telah melonjak hingga Rp63,2 triliun pada Juli atau sekitar Rp4,5 triliun lebih rendah dari rekor saldo simpanan wadiah bulanan tertinggi BRIS sebesar Rp67,6 triliun pada bulan April.
Loan to deposit ratio (LDR) perseroan meningkat menjadi 87,6% sepanjang semester I/2023 dibandingkan 79% pada kuartal I/2023 dan 78% pada semester I/2022. Ini menunjukkan likuiditas bank yang semakin ketat sehingga penyaluran kredit bisa jadi semakin terbatas. Meski begitu LDR BRIS masih di dalam rentang standar Bank Indonesia (BI), yakni 78%-92%.
Net interest margin (NIM) pada periode ini juga turun menjadi 5,6% dibandingkan 5,9% di semester I/2022. Penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan cost of fund (CoF) sebesar 47 basis poin melebihi dampak kenaikan imbal hasil aset sebesar 11 basis poin.
Namun, non performing loan (NPL) membaik menjadi 2,3%, dibandingkan 2,4% di kuartal I/2023 dan 2,8% di semester I/2023.
Saat ini saham BRIS diperdagangkan dengan valuasi PBV 2,15x. Jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun di 2,12x, valuasinya sudah agak premium.
Emtrade merekomendasikan perform karena performa keuangan BRIS sejalan dengan estimasi pasar.
Downside risk:
Risiko perlambatan ekonomi global yang mendorong arus modal keluar
Risiko inflasi
Risiko sistematik kenaikan suku bunga
Risiko penyaluran kredit turun
Mau tahu prospek saham BRIS? Bagaimana strateginya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/11861/bris-catat-laba-bersih-tumbuh-32-namun-nim-melemah
Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024
Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan
Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya
Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial