IPO BREN: Anak Usaha BRPT Mau Listing, Bisnisnya Prospektif?
https://emtrade.id/blog/11841/ipo-bren-anak-usaha-brpt-mau-listing-bisnisnya-prospektif
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) milik taipan Prajogo Pangestu akan menggelar aksi penawaran umum perdana (IPO) di bursa. Hingga artikel ini dibuat, perseroan tengah memasuki tahap penawaran awal atau disebut book building sampai tanggal 25 September 2023.
Bagaimana prospek IPO BREN? Apakah menarik? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
Profil
BREN merupakan sebuah perusahaan holding yang berbasis di Indonesia yang dulunya bernama PT Barito Chaya nusantara dan berdiri pada 5 Februari 2018.
BREN memiliki fokus jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan dengan emisi yang lebih rendah, serta mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).
Awal operasional BREN dimulai melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu Star Energy Geothermal Group (STAR), produsen listrik tenaga panas bumi. STAR menaungi beberapa operator geotermal seperti Star Energy Geothermal (SEG) Pte Ltd, SEG Philippines BV, dan SEG Netherlands yang di antaranya membawahi aset operasional geothermal Wayang Windu, Salak, dan Darajat dengan total kapasitas bruto mencapai 886 megawatt (MW). Hal ini menunjukkan pangsa sekitar sebesar 38% di Indonesia.
Baca juga: Cara Beli Saham e-IPO
Informasi IPO
BREN berencana akan menerbitkan 4,5 miliar saham baru atau setara dengan 3,35% dari modal yang telah disetor. Harga penawarannya berkisar Rp 670-780 per saham sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya Rp 3,51 triliun.
Meskipun hanya 3,35% dari total saham yang ditawarkan ke publik, sebesar 9% dari pemegang saham lama dapat dianggap sebagai saham free float. Sehingga setelah IPO saham free float BREN meningkat menjadi 12,05%. Hal ini sesuai dengan ketentuan bursa karena BREN punya nilai ekuitas sebelum IPO lebih dari Rp12 triliun.
BRPT saat ini memiliki 86,51 miliar saham BREN, yang setara dengan 66,67% kepemilikan. Namun, setelah IPO, kepemilikan BRPT di BREN akan berkurang menjadi 64,43% dengan jumlah saham tetap sebanyak 86,51 miliar.
Adapun jumlah saham BREN usai IPO akan meningkat menjadi 134,27 miliar dari sebelumnya 129,77 miliar. Dengan asumsi bahwa harga IPO diambil pada posisi Rp 780 per saham, kemudian dikalikan dengan jumlah saham BREN setelah IPO, maka kapitalisasi pasar BREN akan mencapai sekitar Rp104,7 triliun. Lebih besar daripada kapitalisasi pasar PT PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di kisaran Rp59 triliun.
Jadwal IPO BREN:
Masa Penawaran Awal : 18 – 25 September 2023
Tanggal Efektif : 27 September 2023
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 – 4 Oktober 2023
Tanggal Penjatahan : 4 Oktober 2023
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 5 Oktober 2023
Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 6 Oktober 2023
Baca juga: Cara Menganalisis Saham IPO Agar Nggak Salah Pilih
Prospek
Pelaksanaan IPO BREN berbarengan dengan agenda pemerintah yang menggenjot bauran energi baru terbarukan (EBT) untuk listrik jangka panjang guna mengurangi dampak negatif energi fosil, seperti pencemaran udara.
Fokus pemerintah terhadap hal ini tercermin dalam rencana PT PLN untuk merevisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan tujuan meningkatkan andil EBT hingga mencapai 75%.
Karena itu, potensi pertumbuhan industri EBT di Indonesia relatif besar. Dampaknya juga diharapkan dapat mendorong kinerja perusahaan-perusahaan terkait di sektor tersebut.
Berdasarkan data dari NS Energy dan Think Geo Energy, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai produsen energi panas bumi terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2022, kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia mencapai 2.356 MW.
Sehingga menurut pandangan analis, kehadiran BREN di bursa diperkirakan akan memiliki dampak positif pada pertumbuhan permintaan di pasar. Ini pada akhirnya akan menjadi salah satu faktor yang mendukung upaya Indonesia untuk mencapai target sebagai negara dengan kapasitas panas bumi terbesar di dunia pada tahun 2030.
Hal tersebut juga diyakini akan memberikan keuntungan bagi BREN, karena umumnya investor cenderung lebih memilih perusahaan yang memprioritaskan pencapaian target kinerja yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
Sekadar informasi, STAR merupakan pemain panas bumi utama tingkat nasional maupun global.
Sumber: Wood Mackenzie, Prospektus IPO BREN
Baca juga: Mau Beli Saham IPO? Ketahui Hal-Hal Ini Dulu!
Rencana Penggunaan IPO
Semua dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham akan sepenuhnya dialokasikan oleh BREN untuk penyetoran modal kepada STAR. Hal ini akan dilakukan melalui pembelian saham baru yang akan diterbitkan oleh STAR.
Berikut adalah rinciannya:
Membayar sebagian utang kepada Bangkok Bank sebesar maksimal US$ 158,58 juta.
Memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas dan BREN sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani, termasuk pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas sebesar maksimal US$ 66,5 juta, serta pengembalian uang muka kepada BREN sebesar US$ 6 juta.
Dana yang diperoleh dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan untuk keperluan modal kerja, seperti pembayaran gaji, biaya jasa profesional, dan biaya sewa, dan lain sebagainya.
Kinerja Keuangan BREN
Sepanjang kuartal I/2023 BREN membukukan kenaikan laba bersih 30,96% menjadi US$29,24 juta dari periode sama tahun lalu US$22,40 juta. Hal ini sejalan dengan pendapatan yang juga naik 10,04% menjadi US$147,08 juta dari periode sama tahun lalu US$133,65 juta.
Pendapatan terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar 14,83% mencapai US$98,91 juta. Kenaikan pendapatan ini dipicu oleh peningkatan rata-rata tarif penjualan listrik dan uap pada tahun 2023, dengan kenaikan masing-masing sebesar 3,0%-6,4% dan 3,3%-6,6%.
Selain itu, peningkatan produksi uap dan listrik di SEGS (Star Energy Geothermal Salak Ltd) juga berperan karena tidak ada major maintenance yang dilakukan pada kuartal I/2023.
Pertumbuhan kinerja juga didukung oleh penyusutan beberapa pos beban seperti: beban kompensasi dan tunjangan karyawan -8,12% serta beban konsultan dan teknisi -12,60%. Adapun keuntungan kurs mata uang asing US$1,1 juta dari sebelumnya rugi US$1 ribu. Selain itu pendapatan bunga tumbuh 29.200% menjadi US$2,05 juta.
Baca juga: Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu
Kondisi Neraca BREN
Dari perspektif neraca, total aset BREN pada kuartal I/2023 tumbuh 2,35% mencapai US$3,47 miliar. Hal ini didorong pertumbuhan aset lancar sebesar US$87,15 juta, yang seimbang dengan penurunan aset tidak lancar sebesar US$7,55 juta.
Kas dan setara kas BREN naik signifikan 60,28% mencapai US$271,40 juta. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan penerimaan dari pelanggan selama tahun 2023 dan juga karena pembagian dividen kepada pemegang saham pada akhir tahun 2022.
Selain itu, total liabilitas BREN naik tipis 1,36% mencapai US$2,99 miliar. Penyebab utamanya adalah kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar US$53,57 juta, yang seimbang dengan penurunan liabilitas jangka panjang sebesar US$13,27 juta.
Sumber: Prospektus IPO BREN
Baca juga: Mau Sukses di Pasar Saham? Harus Siap Komitmen dengan 2 Hal Ini!
Kebijakan Dividen
Hingga saat diterbitkannya prospektus, perseroan belum pernah melakukan pembayaran dividen. Namun, manajemen memiliki rencana untuk membayar dividen dengan rasio hingga 60% dari laba bersih tahunan. Dijelaskan pula di dalam prospektus bahwa tidak ada perjanjian pembatasan (negative covenant) yang dapat menghalangi perseroan untuk mendistribusikan dividen kepada pemegang saham.
Valuasi
Jika kita merujuk pada kinerja keuangan BREN per kuartal I/2023 TTM dan mempertimbangkan kas dari IPO, berikut adalah penilaian valuasi BREN dan perbandingannya dengan PGEO pada Jumat (15/9):
Price/Sales (P/S): Berkisar antara 10,1x-11,8x (vs PGEO 9,2x)
Price/Earnings (P/E): Berkisar antara 60,2x-70,1x (vs PGEO 25,3x)
Price/Book Value (P/BV): Berkisar antara 14,1x-15,3x (vs PGEO 2,1x)
EV/EBITDA: Berkisar antara 16-18x (vs PGEO 11,88x)
Secara keseluruhan, valuasi BREN lebih premium dibandingkan kompetitornya, yakni PGEO.
Baca juga: Belajar Fundamental Part 4: Valuasi
Nah, setelah baca ulasan di atas, apakah menurut IPO BREN cukup menarik? Mau tahu strategi trading selengkapnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/11841/ipo-bren-anak-usaha-brpt-mau-listing-bisnisnya-prospektif
Dampak Suku Bunga BI yang Ditahan Saat The Fed Masih Berpotensi Hawkish
OJK Batasi Pembagian Dividen Bank, Begini Aturan dan Dampaknya ke Investor
ACES Mampu Catat Kenaikan SSSG 10% Meski Boom Sale Berakhir
PANI OTW Right Issue Rp11 Triliun, Gimana Prospeknya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial