Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Prospek Saham E-Commerce di Tengah Isu Pelarangan Social Commerce TikTok

15 Sep 2023, 08:36 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Belakangan ini social commerce yang digagas oleh TikTok ramai dibahas karena berpotensi memberi tantangan baru di Indonesia. Sejumlah pihak, termasuk Kementerian Koperasi dan UKM, telah menyuarakan keberatan terhadap praktik bisnis tersebut. Kritik tidak hanya berkaitan dengan dampak negatifnya terhadap bisnis UMKM lokal, tetapi juga potensi monopoli bisnis. 


Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menentang ide TikTok untuk menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce bersamaan di Indonesia karena dianggap terlalu dominan. TikTok boleh menjual produk, namun tidak boleh menggabungkan fungsi media sosial dan e-commerce dalam satu platform. 


Menurut data Agence France-Presse, TikTok memiliki 125 juta pengguna dan 2 juta pedagang di Indonesia. Kekhawatiran akan aksi monopoli itu seiring dengan perkembangan pesat akan transaksi e-commerce di Indonesia.



Sumber: Bisnis Indonesia


Terlihat sejak pertama kali e-commerce booming di 2018, jumlah transaksi konsisten naik hingga terbaru di 2023 mencapai Rp533 triliun. Besarnya transaksi dan potensi pertumbuhan di masa mendatang mengharuskan pemerintah membuat aturan khusus bagi social commerce agar UMKM dan e-commerce tidak kolaps.


Ke depannya, social commerce akan diwajibkan untuk memperoleh izin khusus untuk menjalankan kegiatan perdagangan. Selain itu, baik e-commerce maupun social commerce tidak akan diperkenankan berperan sebagai produsen atau grosir.


Hal tersebut akan diatur lebih rinci dalam perubahan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.50/2020 tentang Pelaksanaan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE). Saat ini, proses revisi peraturan tersebut telah memasuki tahap harmonisasi antara berbagai kementerian dan lembaga sejak 1 Agustus 2023. 


Dengan adanya rencana pemerintah untuk mengenakan regulasi yang lebih ketat terhadap social commerce, emiten e-commerce konvensional seperti GOTO, BUKA, dan BELI akan diuntungkan karena dapat mengurangi kompetisi. Sehingga bisa lebih berfokus pada efisiensi dalam biaya pemasaran yang pada gilirannya akan memaksimalkan pertumbuhan pendapatan.


Meski demikian, regulasi terkait jenis produk dan penentuan harga di platform perdagangan digital dapat menimbulkan ketidakpastian.


Per Juni 2023, kontribusi segmen e-commerce dari GOTO, BUKA, dan BELI adalah sebagai berikut seperti yang dilansir dari Stockbit Snips:


  • GOTO: ~38% dari pendapatan bruto, dengan  EBITDA yang disesuaikan negatif 752 miliar rupiah
  • BUKA: ~55% dari pendapatan bersih, dengan rugi operasional sebesar 629 miliar rupiah
  • BELI*: ~51% dari pendapatan bersih, dengan laba kotor 129 miliar rupiah

*Menggunakan segmen 1P retail yang di dalamnya mengandung e-commerce.


Dapat disimpulkan bahwa BUKA memiliki eksposur paling besar di bisnis e-commerce. Sehingga dampaknya akan lebih signifikan terasa. Hanya saja, saham-saham e-commerce belum memiliki sentimen positif yang solid. Saat ini fokusnya masih memperbaiki kinerja keuangan agar meraih profitabilitas dan keluar dari zona rugi. 


Lalu, bagaimana strategi tradingnya? Kapan waktu yang pas untuk buy agar profit optimal? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

HRUM Makin Fokus ke Nikel, Diproyeksikan Bisa Dorong Laba Bersih Naik 33% di 2024

27 Mar 2024, 13:44 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi