Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

5 Saham BUMN Non Bank dengan Yield Dividen Terbesar

14 Sep 2023, 09:09 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pemerintah bersama DPR telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan target penerimaan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2024. Target awal sebesar Rp80,8 triliun akan ditingkatkan menjadi Rp85,8 triliun. 


Penambahan ini sekitar 5,3% lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi dividen BUMN pada tahun 2023, yang sebelumnya diproyeksikan sebesar Rp81,5 triliun.


Data per 7 Agustus 2023, Kementerian Keuangan mencatat bahwa realisasi dividen yang diterima dari BUMN telah mencapai Rp61,7 triliun rupiah, yang setara dengan 75,7% dari target dividen pada tahun 2023.


Sambil menunggu ketetapan dividen bank dari OJK, di bawah ini adalah data 5 saham IDXBUMN20 non bank dengan rata-rata yield tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

PTBA

Emiten komoditas batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) konsisten bagi-bagi dividen sebanyak satu kali sejak tahun 2019. Rata-rata yield dividen yang disetor ke pemegang saham sangat atraktif, yaitu sebesar 12,35%, hampir tiga kali lipat bunga deposito.


Terbaru, dividen PTBA dibayarkan pada 14 Juli lalu total senilai Rp12,6 triliun atau setara 100% perolehan laba bersih tahun buku 2022. Maka dividen per lembar sebesar Rp1.094 dan yield sekitar 27,55%. 


Nominal dan yield tersebut sekaligus menjadi yang terbesar dalam 5 tahun terakhir. Di periode pembagian dividen tahun buku 2022 ini mayoritas yield saham batu bara sangat jumbo karena kinerja keuangan yang meroket sepanjang 2022 berkat booming komoditas.


Memasuki semester pertama 2023, harga batu bara global mulai normalisasi yang kemudian tercermin pada hasil laporan keuangan perusahaan. Pendapatan PTBA hanya naik tipis 2,36% menjadi Rp18,85 triliun. Sedangkan laba bersih turun signifikan 54,92% menjadi Rp2,77 triliun karena harga jual rata-rata (average selling price/ASP) yang lebih rendah 14,2%.


Baca juga: Laba Bersih PTBA Turun 55% di Semester I/2023, Tapi Naik 43% Secara kuartalan

TLKM

Di peringkat kedua ada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan rata-rata yield sebesar 4,33% selama 5 tahun terakhir. Emiten telekomunikasi ini rajin bagi-bagi dividen tiap tahun sebanyak satu kali, kecuali di 2020 dan 2021 sebanyak dua kali.


Terbaru, TLKM membagikan dividen pada 5 Juli 2023 untuk tahun buku 2022 sebesar Rp16,6 triliun. Nominalnya naik 11,7% dibandingkan tahun sebelumnya dan setara dengan 80% terhadap laba bersih.


Dengan begitu tiap investor menerima dividen Rp167,59 per saham dengan yield sekitar 4%. Walaupun secara nominal merupakan terbesar secara historis, yield-nya masih lebih rendah dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 9%.


Pada semester I/2023, TLKM membukukan pertumbuhan pendapatan 2,07% menjadi Rp73,47 triliun. Sedangkan laba bersih turun 4,16% menjadi Rp12,75 triliun. Hal ini disebabkan oleh biaya dan beban naik 3,40% yang terdiri dari biaya operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi +7,45%.


Baca juga: Laba Bersih TLKM Turun 4,16% Jadi Rp12,7 T, Ini Penyebabnya

PGAS

Selanjutnya ada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rata-rata yield 4,12%. Selama 5 tahun terakhir PGAS sempat absen bayar dividen pada tahun 2021. Kemungkinan karena pada tahun buku 2020 pendapatan dan laba bersih PGAS mencatatkan penurunan. 


Padahal, kinerja keuangan PGAS juga negatif di tahun buku 2019, tetapi perusahaan masih membagikan dividen di 2020 dengan yield 4,70%


Dividen paling baru dibagikan pada 28 Juni lalu untuk tahun buku 2022 total US$228,36 juta atau Rp3,39 triliun. Ini setara dengan rasio dividend payout 70% dari total laba bersih. Dividen per lembar saham senilai Rp141, sehingga yield mencapai 9,6%.


Sepanjang paruh pertama 2023 PGAS mencatatkan pendapatan yang naik 2,5% menjadi US$1,78 miliar, tetapi laba bersih terpangkas 39% menjadi US$145,32 juta. Penyebabnya adalah beban pokok pendapatan yang naik melebihi pendapatan sebesar 7,63%.


Baca juga: Dampak Kenaikan Harga Gas Industri PGAS ke Kinerja Perusahaan

ELSA

PT Elnusa Tbk (ELSA) termasuk emiten yang konsisten bagi-bagi dividen tiap tahun sejak 2019 setidaknya sekali per tahun. Rata-rata yield dividen yang dibagikan sebesar 3,35%. 


Dividen tahun buku 2022 dibagikan pada 6 Juli 2023 total sebesar Rp189,03 miliar. Dividen ini setara dengan 50% dari perolehan laba bersih. Tiap pemegang saham menerima dividen Rp25,9 per lembar, maka yield-nya sekitar 7%.


Kinerja keuangan ELSA sepanjang semester I/2023 tercatat positif. Pendapatan perseroan tumbuh 8,11% mencapai Rp5,86 triliun dan laba bersih tumbuh 10,50% menjadi Rp250,10 miliar. 


Penopangnya, pendapatan jasa distribusi dan logistik pihak berelasi tumbuh 14,7% menjadi Rp2,193 triliun.


Baca juga: Mau Dividend Investing, Apa Saja Pilihan Sahamnya?

PTPP

Di urutan kelima ada emiten konstruksi PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dengan rata-rata yield dividen 5 tahun sebesar 2,14%. Sayangnya, mulai tahun 2021 PTPP belum bagi-bagi dividen lagi yang mana berdasarkan keterangan manajemen hal itu merupakan efek pandemi Covid-19.


Terakhir, pada tahun 2020 dividen per saham yang dibagikan Rp33,83 dengan yield 3,89%.


Sepanjang semester I/2023 pendapatan PTPP turun 11% menjadi Rp8,04 triliun. Namun, laba bersih justri naik 11% menjadi Rp96,41 miliar karena aktivitas operasi non-inti seperti penurunan beban bunga (-6% YoY) dan beban pajak (-6% YoY).


Baca juga: Mau Sukses di Pasar Saham? Harus Komitmen dengan 2 Hal Ini!


Dari kelima saham di atas, mana yang paling potensial untuk buy saat ini? Bagaimana strategi trading agar profit makin optimal? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

IDX High Dividend 20: Apa Saja dan Kapan Jadwal Pembagian Dividennya?

3 Mei 2024, 14:14 WIB
article
ArtikelInsight

UNTR Bagi Dividen Rp8,24 Triliun, Cek Yield-nya di Sini!

24 Apr 2024, 16:13 WIB
article
ArtikelInsight

ITMG Bagi Dividen Rp1.747, Gimana Emiten Batu Bara Lainnya?

28 Mar 2024, 15:41 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih TLKM Tumbuh 18%, Intip Potensi Dividennya!

28 Mar 2024, 14:59 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi