Catat Tanggalnya! BSSR Bagi Dividen Jumbo. Investor Bisa Cuan 8%

Di tengah musim pembagian dividen interim, tampaknya tren dividen jumbo dari sektor batu bara masih terjadi. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mengumumkan akan bagi-bagi dividen interim untuk tahun buku 2023 total sebesar US$60 juta atau setara Rp915,6 miliar.

Dengan jumlah tersebut, maka masing-masing pemegang saham akan menerima dividen senilai US$0,022 per saham atau setara Rp349,9 per saham. Jika dihitung berdasarkan harga saat ini di Rp4.330, potensi yield yang didapat sekitar 8,06%. 

Sedikit di bawah yield dividen interim PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang sebesar 8,5%. Otomatis ITMG dan BSSR menjadi dua dividen interim paling besar sejauh ini di tahun 2023.

Jadwal pembayaran dividen BSSR:

• Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 14 September 2023

• Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 15 September 2023

• Cum dividen di pasar tunai pada 18 September 2023

• Ex dividen di pasar tunai pada 19 September 2023

• Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 18 September 2023

• Tanggal pembayaran dividen interim pada 26 September 2023

Dividen BSSR Secara Historis

BSSR merupakan salah satu emiten yang paling rajin dan konsisten bagi-bagi dividen ke investor setiap tahunnya sejak 2015. Bahkan, sepanjang tahun lalu emiten batu bara ini membagikan dividen sebanyak 4 kali. Terdiri dari dividen final 1 kali dan dividen interim 3 kali. 

Hal tersebut didorong oleh booming komoditas di tahun 2022 yang kemudian menjadi berkah bagi perusahaan karena kinerja keuangan melesat. Terlihat dari nominal dan yield yang relatif lebih besar daripada dividen tahun-tahun sebelumnya maupun tahun ini.

Berdasarkan data di atas, rata-rata yield dividen BSSR selama 8 tahun terakhir sebesar 17,15%. 

Baca juga: Mau Cuan dari Dividen? Begini Peluangnya Hingga Akhir Tahun 2023

Kinerja Keuangan Terbaru

Persis ITMG, pembayaran dividen tersebut dilakukan di tengah penurunan laba bersih. Sepanjang semester I/2023 laba bersih BSSR terkoreksi 17,2% menjadi US$106,4 juta dari US$128,5 juta di semester I/2022. 

Penurunan laba bersih terjadi di tengah peningkatan pendapatan sebesar +39.6% YoY, secara bersamaan dengan tekanan dari COGS dan OPEX. COGS naik +73.7% YoY sehingga menekan laba kotor menjadi US$218.6 juta (+4,4% YoY), sedangkan GPM menyusut menjadi 36,8% dari 49,2% pada periode sama tahun lalu.

Sementara itu, OPEX melonjak sebesar +85.0% YoY, menyebabkan hal ini laba operasional turun -16,9% YoY. Net profit margin (NPM) turun menjadi 17,9% dari sebelumnya 30,22%.

Baca juga: Tren Harga Batu Bara Lagi Naik, Sahamnya Ikutan Naik?

Lalu, apakah sekarang waktu yang pas untuk buy supaya kebagian dividennya? Mau tahu strategi tradingnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.